Bab 11

362 14 2
                                    

Arpita Malhotra menelepon kondominium anaknya pada pukul 6.45, tidak ada yang menjawab telepon, handphone Latif juga dimatikan. Dia mengeluarkan kartu duplikatnya untuk membuka dan masuk ke dalam suite. Arpita menggelengkan kepalanya melihat kekacauan di suite dan berjalan ke meja kerja anaknya untuk menaruh dokumen yang Latif minta semalam.

Arpita memunguti pakaian yang berserakan di lantai dan menyadari bahwa pakaian Latif bercampur dengan pakaian wanita, apakah penyakit lamanya kumat lagi? Siapa wanita yang Latif bawa ke kondominiumnya kali ini?

Arpita telah melihat perubahan total pada sikap Arjun sejak dia mulai mengejar Ishita, Arpita tidak pernah melihat Latif bersama wanita lain lagi selain Ishita, lagipula gadis yang biasa Latif bawa selalu mengenakan gaun yang terbuka, bukan blazer dan celana panjang. Hanya Ishita satu-satunya wanita di dekat Latif yang memakai pakaian formal seperti ini, dan Arpita pun tersadar, mungkinkah........, Arpita berdoa semoga perkiraannya itu salah, dia berjalan perlahan menuju ke kamar tidur dan menyelinap masuk ke dalam melalui pintu yang sedikit terbuka, sangat perlahan supaya tidak membangunkan siapapun sedang yang berada di sana.

Arpita terkesiap saat melihat pemandangan di depannya, Ishita tertidur lelap dalam pelukan Latif, menilai dari pundak Ishita dan dada Latif yang telanjang, Arpita dapat menebak apa yang telah terjadi semalam. Arpita menutup pintu kamar dengan perlahan, "Apa yang telah kaulakukan, Latif?"

Arpita meninggalkan kondominium anaknya dengan perasaan campur aduk, dia mengenal Latif dengan baik dan Arpita telah mengenal Ishita sejak dia masih kecil. Ibu Ishita adalah salah satu teman satu sekolah Arpita. Arpita tahu bahwa Ishita bukanlah wanita yang akan dengan sukarela setuju tidur dengan Latif atau pria manapun sebelum menikah, Ishita adalah wanita dengan prinsip yang kuat, apapun yang terjadi semalam, itu pasti tipuan Latif, tapi Latif sudah berbuat ini terlalu jauh, bagaimana mungkin dia bisa melakukan hal sekeji itu pada Ishita yang malang? Arpita harus berbicara serius dengan Latif hari ini dan keluarga mereka harus bertemu sesegera mungkin.

***********************************************

Ishita terbangun dengan perasaan aneh, kepalanya berdenyut-denyut dan matanya terasa berat sekali. Sekujur tubuhnya sakit seperti baru saja ditabrak truk. Dia pasti terlalu mabuk tadi malam, dia bahkan tidak ingat kapan atau bagaimana caranya dia sampai ke rumah.

Ishita memegang kepalanya yang terus saja berdenyut sambil berusaha duduk di tempat tidur tapi ada sesuatu yang menghalanginya. Ishita meraba barang yang menimpa perutnya dan berusaha untuk menyingkirkannya tapi terkejut karena yang disentuhnya itu berbentuk seperti tangan yang berbulu, lalu Ishita teringat pada apa yang terjadi terakhir kali dia mabuk di Goa dan panik.

Adrenalin dari kepanikan menjernihkan otaknya dan sakit kepalanya terlupakan seketika. Kedua matanya terbuka seketia dan kecemasan mengisi hatinya saat dia Ishita melihat sekeliling dan tidak mengenali ruangan tersebut, ini sudah pasti bukan kamarnya. Ishita mengamati ruangan yang asing tersebut dan melihat pakaian dalamnya berserakan di lantai dan menyadari betapa telanjangnya dia, secara refleks Ishita menarik selimut yang digunakannya untuk menutupi dadanya yang telanjang. Apa yang telah terjadi semalam? Ishita mendengar suara seseorang menguap di sampingnya dan dia memberanikan diri untuk berpaling untuk melihat siapa pemilik suara tersebut.

Ishita terkejut melihat Latif yang masih separuh tertidur dengan kondisi yang sama telanjangnya dengan dirinya.

"Selamat pagi sayang" Latif tersenyum mengantuk sambil membelai punggung telanjang Ishita. Ishita yang terkejut dengan sentuhan Latif langsung bangkit dari ranjang sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan berbalik untuk menghadap ke Latif untuk menutupi bagian belakangnya yang telanjang dan berhadapan langsung dengan pemandangan tubuh atletis Latif tanpa sehelai benangpun yang menutupinya, termasuk kejantanannya yang dalam kondisi bangun pagi. Wajah Ishita langsung berubah merah dan berbalik kembali memunggungi Latif sambil berusaha membungkus tubuh bagian belakangnya dengan selimut, "Apa yang terjadi semalam?"

Hati sang Ratu EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang