Lizi keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang dibalut jubah mandi. Tangannya sibuk menggosok-gosok rambutnya yang masih basah dengan handuk. Lizi melirik Adrian sebentar. Pria itu sudah mandi terlebih dahulu dan sudah siap dengan pakaian kerjanya. Tak peduli dengan apa yang dilakukan Adrian selanjutnya, Lizi pun berjalan mendekati lemari khusus untuk pakaiannya. Adrian bilang katanya dia sudah membeli 5 setel pakaian untuk Lizi. Tidak terlalu banyak karena besok mereka akan langsung pindah ke rumah pribadi yang baru Adrian beli 1 bulan yang lalu.
Lizi mengambil sebuah celana jeans berwarna biru tua dan kaos pendek berwarna putih polos. Dia juga mengambil jaket berbahan jeans yang senada dengan celananya.
Lizi membawa semua yang sudah dia pilih. Dia berbalik hendak ke kamar mandi lagi untuk memakai pakaian. Tak mungkinkan dia memakai pakaian dikamar sedangkan Adrian masih ada disana?
Baru saja satu langkah, Adrian memanggil Lizi membuat Lizi berhenti melangkah.
"Lizi." Panggil Adrian. Adrian memanggil nama pendek Lizi pun karena disuruh oleh Lizi. Alizia menurutnya terlalu susah untuk disebutkan.
"Apa?" Tanya Lizi seraya menatap Adrian.
"Aku akan berangkat ke kantor sekarang. Itu uang untukmu hari ini. Kau bisa membeli apapun sesukamu. Rekening mu masih tahap pembuatan. Untuk besok kau bisa memakai ATM jika ingin membeli apapun." Ucap Adrian. Lizi melirik nakas disamping tempat tidur. Dia menyimpan seluruh pakaiannya diatas ranjang dan mengambil sebuah amplop coklat yang dimaksud oleh Adrian. Dia membukanya dan matanya membelalak kaget saat tahu berapa uang yang diberikan oleh Adrian.
"Apa kau tidak salah? Memberi aku uang sebanyak ini?" Tanya Lizi seraya menatap Adrian heran. Adrian mengangkat sebelah alisnya mendengar pertanyaan Lizi. Padahal, bagi Adrian jumlah uang itu masih tergolong sedikit.
"Tidak. Menurutku itu standar." Jawab Adrian dengan tenangnya. Lizi mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti. Tentu saja, bagi pengusaha kaya seperti Adrian, nominal 20 juta pasti sedikit. Tidak seperti Lizi yang seharinya hanya mendapatkan uang jajan sebesar 20 ribu.
"Menurutmu, itu banyak?" Tanya Adrian ragu-ragu. Lizi mendongak dan mengangguk.
"Tentu saja. Aku bahkan tidak yakin bisa menghabiskan uang sebanyak itu dalam waktu satu hari." Jawab Lizi. Dia menyimpan amplop itu ke atas nakas lagi.
"Ada yang mau kamu bicarakan lagi?" Tanya Lizi.
"Tidak." Jawab Adrian singkat. Lizi mengangguk dan kembali mengambil pakaiannya. Setelah itu dia pun berjalan ke arah kamar mandi meninggalkan Adrian yang sibuk dengan pikirannya sendiri.
***
"Kau tahu kalau mereka bersaudara?" Tanya Zio, sahabat Adrian pada Priska. Zio dan Priska memang sedang berada diruangan kerja Adrian.
"Iya aku tahu. Dulu, waktu aku dan Elisa masih berstatus sahabat, aku sering bermain kerumahnya dan aku sering bertemu dengan Lizia. Dari yang aku lihat, sifat dan sikap mereka memang berbanding 180 derajat." Jelas Priska.
"Bukan hanya sifat saja, tapi perlakuan orangtua mereka juga berat sebelah. Yang aku lihat, mereka lebih sayang kepala Elisa dari pada Lizia." Lanjut Priska. Mendengar hal itu membuat rasa penasaran dalam diri Adrian muncul.
"Apa alasanmu menyimpulkan itu?" Tanya Adrian dengan serius.
"Bukan menyimpulkan Adrian. Tapi aku melihatnya sendiri bagaimana Lizia menjadi korban pilih kasih orangtuanya." Jawab Priska dengan sedikit kesal. Adrian menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Kini, pikirannya dipenuhi hal tentang Lizi yang baru saja diceritakan Priska.
"Jadi, aku yakin kalau hati kecil Lizia merasa senang karena dia menikah denganmu. Bukan karena kau tampan atau kaya. Tapi, dengan menikah denganmu, Lizia akan pergi dari rumah yang selalu saja membuatnya merasa diasingkan." Jelas Priska lagi. Mendengar apa yang dijelaskan Priska barusan, setitik rasa bersalah muncul dihati Adrian mengingat kesepakatan yang dia ucapkan semalam. Jika nanti dia menceraikan Lizi, berarti Lizi akan kembali ke rumah itu kan? Rumah yang selalu membuatnya merasa tersingkir kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Pengganti [SUDAH TERBIT]
عاطفية✨Highest Rank : 1 in Romance✨ ✨17-19 Agustus 2018✨ Sudah dihapus sebagian. Cover By Cerly Arlinda Alizia Veronica Chandra seorang gadis SMA berusia 18 tahun. Memiliki sifat yang dingin. Menjalani hidup dengan tenang dan tak banyak protes dengan apa...