Aresha berjalan di koridor sekolah, sesekali melirik arloji di lengan kirinya. Masih jam 6 kurang, batinnya. Ia berbelok kearah kiri dimana kelas X-5 berada. Tanpa sengaja matanya melihat kearah segerombolan anak laki laki yang sedang berkumpul di kursi taman, di pinggir lapangan. Tapi matanya hanya terfokus ke satu laki laki, yaitu Abyan Reynand. Belakangan ini Aresha menyukai Abyan secara diam, sengaja ia memilih menyukai secara diam karena menurutnya ini lebih baik daripada harus ia umbar kepada sahabat sahabatnya. Ia mengehela nafas, lantas melanjutkan kembali perjalanannya menuju kelas.
Kelas masih terlihat sepi, hanya ada Ulya yang duduk di kursi paling pojok. Aresha membenamkan wajahnya diatas lipatan tangannya.
"Woy Aresha, pagi pagi udah lesu aja,"
Billa, teman perempuan Aresha yang sikapnya-seperti laki laki, menepuk pundak Aresha sedikit keras.
"Ck. Apaansi Bil, pagi pagi udah gradak aja," balas Aresha yang menirukan gelagat bicara Billa.
"Hehe, sorry kali. Oh iya, kata mami hari ini bakalan ada penilaian sekolah, jadi semua kelengkapan kelas dan perangkatnya harus lengkap semua," Billa berucap sambil berkacak pinggang. Bu Indah, Mami Billa adalah salah satu guru di sekolah ini. Jadi wajar wajar saja kalau Billa sudah tau informasi seputar sekolah ini terlebih dahulu.
"Astaga, kenapa sih harus hari ini?! Capek gue semalaman bergadang nemenin adek gue boker," Aresha mengerucutkan bibirnya, dia memang lelah dan mengantuk sekarang karena menemani adiknya yang mulas di tengah malam.
"Lah? Mana gue tau lah. Yaudah sono lengkapin dulu itu jurnal," Billa menunjuk jurnal yang ada di meja guru menggunakan dagunya, lalu berlalu keluar kelas meninggalkan Aresha yang tengah kesal.Aresha sedang sibuk melengkapi jurnal ketika tiba tiba ada seseorang yang duduk di sebelahnya. Pasti Naya, batinnya.
"Eh Sha, Kevin mana?" Bener kan, Naya.
"Mana gue tau lah,"
"Duhh, dia tuh ya ketua kelas gimana sih? Nggak becus banget!"
"Begitulah, gue aja dari kemarin minta tolong fotocopy jadwal pelajaran, nggak di respon tuh sampe sekarang," Kevin Andika, ketua kelas X-5 yang tidak becus dalam menjalankan tugasnya, dan selama ini hanya Kanaya, wakil ketua yang melakukannya dan Aresha sebagai sekretaris. Bahkan Kevin adalah anggota osis. Tak lama Kevin datang dengan gaya santainya yang membuat Kanaya dan Aresha kesal setengah mati."KEVIN!!! INI JADWAL BELUM LO FOTOCOPY DARI KEMARIN, HARI INI ADA PENILAIAN SEKOLAH. NGGAK PAKE ALESAN, FOTOCOPY SEKARANG!!" teriak Aresha yang jika di ilustrasikan kepalanya sudah menimbulkan asap sekarang.
"Yaudah siniin jadwalnya," jawab Kevin santai, yang malah membuat Aresha semakin kesal.
"Nih, cepet. Bentar lagi bel," Ucap Aresha jutek.
"Duit?"
"Ya pake duit lo dulu la, ntar minta ganti Abel pake duit kas!" Bentak Aresha. Melihat Kevin masih diam di tempatnya, Aresha semakin geram dan mencubit perut Kevin.
"Aw! Iya iya sekarang!" Setelah itu, Kevin lari keluar kelas dengan terbirit birit."Cie. Ntar suka loh. Mau sama Kevin atau Abyan?" Goda Kanaya yang membuat Aresha mengerutkan keningnya. Ya, tidak ada seorang pun yang mengetahui kalau Aresha menyukai Abyan. Tapi entah darimana, tiba tiba saja Kanaya ngeship Abyan dengan Aresha. Senang sih, tapi Aresha harus pandai menutupi agar tidak terlihat jika Aresha benar menyukai Abyan.
"Apaan sih Nay, nggak ada yang bener dikit apa?"
"Nggak, mereka bener semua buat lo. Hahaha"
Aresha hanya mendengus geli, tak lama bel masuk pun berbunyi.👑
"Nay, kantin yuk!" Ajak Aresha sembari merapikan buku bukunya.
"Gue ikut ya," Ucap Abel yang mendapat anggukan serempak dari Kanaya dan Aresha.
Kantin terlihat ramai, sehingga mereka kebingungan harus duduk dimana.
"Makan di kelas aja yuk, rame," Ucap Kanaya yang mendapat persetujuan dari Abel dan Aresha.
"Iya, tangan gue panas megang mangkuk bakso ini," Abel berkata sambil meniup tangannya yang terasa panas. Sesampainya di kelas, Aresha melihat Abyan yang duduk di bangku paling depan bersama Danish, sedang memakan nasi gorengnya dengan sangat lahap. Danishwara Mahesa, adalah pacar Kanaya sekarang. Walaupun Kanaya tidak menyukai Danish, tetapi Aresha menyuruh Kanaya untuk menerima pernyataan cinta Danish. Ya, karena Danish tiba tiba menembak Kanaya tanpa embel embel PDKT terlebih dahulu. Sepertinya hubungannya berjalan tidak cukup baik, karena belakangan ini Danish jarang sekali menghubungi Kanaya dan membuat Kanaya resah. See? Walaupun nggak cinta sama pacar sendiri bukan berarti ia merasa masa bodo dengan pacarnya. Jangan lupakan satu hal, Abyan dan Danish itu mempunyai genk yang cukup populer.
"Kayaknya Danish mau putus deh dari gue," Ucap Kanaya sehabis menelan cimolnya.
"Nggak boleh suudzon gitu lah Nay," Balas Abel.
Aresha hanya menganggukan kepalanya membenarkan ucapan Abel.
"Jalanin aja dulu, toh misalkan dia bosen udah mutusin dari sekarang kali," Ucap Aresha dan mendapat acungan jempol dari Abel.
"Iya tuh, jalanin aja dulu Nay,"
Kanaya hanya mengangguk sembari mengehela nafas dalam dan melirik sekilas kearah Danish dan Abyan yang sedang berbincang ringan di meja guru.
Ya, tapi kayaknya gue yang pengen putus dari lo. Batin Kanaya.👑
-------
Part 1, harap dimaklum kalau garing. Hehe.
Vote & komen tenkyu
KAMU SEDANG MEMBACA
MATAHARI
Teen FictionMatahari, adalah tata surya yang menjadi pusat bagi seluruh planet. Menghangatkan, itulah matahari. Seperti dia, yang selalu menghangatkan tetapi sangat sulit untuk dijangkau oleh Neptunus. Merkurius, adalah planet yang paling dekat dengan matah...