- 2 -

13 3 0
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 15 menit yang lalu, tetapi Aresha masih di sekolah menunggu jemputannya yang belum datang juga.
"Ck! Mana sih Mama? Lama banget. Tau gitu naik ojek aja dari tadi,"
Gerutu Aresha sembari membenarkan letak kacamata besi yang berbentuk bulat nyaris menyentuh ujung hidungnya.

Baru saja ia ingin melangkah, satu panggilan terdengar.

"Aresha! Tungguin! Lo mau kemana? Gue ikut ya?" Fina, teman Aresha yang sama gilanya dengan Billa, anak X-7 IPS berlari kearah Aresha sambil mengatur nafasnya.

"Mau pulang lah. Ngapain lo ikut gue pulang?" Tanya Aresha seraya mengerutkan dahinya.

"Gue disuruh Abyan nemenin dia nyari tempat service laptop sama Danish. Katanya yang tau tempat begituan bagus cuma gue. Ya tapi gue nggak enak lah, cewek sendiri. Jadinya gue mau ikut lo kemana aja deh. Boleh yaa?" Fina menjelaskan sambil memasang puppy eyesnya, dan Aresha baru ingat kalau Fina adalah sepupunya Abyan.

"Tapi dirumah gue lagi rame loh, ada saudara gue baru datang. Lo mau?"
"Emm, gini aja deh. Lo mau nggak temenin gue nyari tempat service? Habis dari sana gue traktir makan deh," Fina memohon kepada Aresha, lagi lagi dengan memasang puppy eyes andalannya.

"Tapi-" Sebelum Aresha melanjutkan perkataannya ada suara klakson motor yang mengagetkan mereka.

"Fina! Cepet naik!" Abyan menginstrupsi Fina agar naik di motornya, dan seketika Fina menarik lengan Aresha kearah motor Danish.

"Aresha ikut, gue temenin lo," setelah itu mendapat anggukan dari Abyan dan Danish, lalu Danish menepuk jok di belakangnya agar Aresha menaikinya.

"Gue boncengin," Awalnya Aresha ragu, takut takut Kanaya marah jika tau Aresha boncengan dengan pacarnya. Danish berucap yang membuat Aresha agak tertegun.

"Naya gak bakalan marah, tenang aja," melihat keyakinan dari mata Danish, Aresha pun menganggukan kepalanya.
Coba yang boncengin gue Abyan. Ah elah.

👑

Kanaya sedang menatap langit langit kamarnya, memikirkan apa yang terjadi pada Danish. Sebenarnya Kanaya tidak mencintai Danish, kalau mau putus pun Kanaya dengan senang hati menerimanya. Lalu kenapa Kanaya mau mau saja menuruti kata Aresha untuk menerima Danish? Entahlah Kanaya pun tidak tahu. Mungkin ini karma untuk Kanaya, hanya pura pura mencintai orang yang mencintainya.

Tapi Kanaya pun tidak tahu apakah Danish mencintainya atau tidak, masa cowok nembak tapi nggak ada pdkt nya? Rumit sekali ya sepertinya.

Tiba tiba ada notifikasi Line dari handphonenya, lantas Kanaya membuka notifikasi tersebut.

Aresha Arabella
Nay, tadi gue di boncengin sama Danish, disuruh Fina buat nemenin dia, Danish sama Abyan nyari tempat service laptop. Lo nggak marah kan?

Kanaya Maulie
Nggak apa apa kali, santai aja. Wkwk

Entah kenapa, tiba tiba saja Kanaya tersenyum.
Saik ini mah, Danish ama Aresha cucok kali ya wkwk.

👑

"Nay! Kanaya!" Kanaya menoleh, mendapati Abyan berlari kearahnya.
"Ya? Kenapa Yan?"
"Hari ini kosong nggak? Kata bu Wiwin kita satu kelompok buat ngerjain bab 5," Abyan memasukkan tangannya kedalam saku celananya.
"Oh ya? Kapan bu Wiwin bilang?"
"Barusan, tadi gue ke kantor guru terus bu Wiwin ngasih tau, katanya tinggal sisa kita berdua soalnya kemarin lo izin ke wc, gue bolos pelajarannya. Hehe," Abyan nyengir kuda, yang membuat Kanaya terkekeh geli.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MATAHARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang