(Hiatus)
Hemophobia...
Ketakutannya akan darah berhasil membuatnya takut untuk kehilangan sosok pria Byun itu.
Byun Baekhyun yang notabennya adalah obat baginya.
Setidaknya ada dua hal yang mampu menutupi kelemahanku. Mencintaimu dan memilikimu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langkahku sengaja dipercepat, menggelengkan kepalaku beberapa kali saat merasa pening yang begitu luar biasa ketika lensa mataku tak sengaja melihat situasi yang bisa saja meruntuhkan pertahananku saat ini.
Aku membenci keadaan dimana aku terlihat lemah. Sungguh, tanganku memukul kepalaku sendiri bahkan sesekali mengumpat kesal-mencoba memperbaiki suasana pikiranku yang tengah kacau.
Kau menyakitiku.
Aku berhenti melangkah. Ku tajamkan indra pendengaranku dengan sangat baik. Memejamkan mataku saat pening itu kembali terasa. Cukup lama aku terdiam, tetapi suara itu tiba-tiba saja menghilang seolah yang tadi ku dengar hanyalah halusinasiku.
Kakiku kembali melangkah, namun lagi suara itu terdengar bahkan terasa sangat dekat menurutku.
Aku merindukanmu.
Jantungku mulai bergerak tak normal. Suara itu terdengar begitu familiar di telingaku, dengan hati tak menentu, perlahan aku memutar tubuhku. Menatap penuh shock saat mata hitamku melihat sosok pria yang nyatanya tengah berada di pikiranku saat ini.
Pria yang selalu membuatku bergembira, dimana aku ingin bereaksi lebih saat bersamanya—seolah ingin menunjukkan pada dunia jika aku bahagia dengannya, dan meskipun semuanya akan berbeda setelah ini. Tapi dia..
Dia akan tetap menjadi titik hentiku. Titik dimana hanya ada aku dan dia, tanpa ada seorang pun yang akan menghancurkan kembali perasaan kami berdua.
Dan tanpa kusadari, kalau semuanya telah berakhir.
Kalau aku—
Aku jatuh cinta padamu
—————————————————— Karena fokusku akan berantakan saat aku menatap matamu. —————————————————-
