01 || Blood

544 55 26
                                    

Tolong bantu aku untuk menyembuhkan rasa ini, karena kamu adalah salah satu obat bagiku.
~airinhwang~

Aku tidak tahu sudah berapa lama aku berdiam diri di kamarku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tidak tahu sudah berapa lama aku berdiam diri di kamarku. Satu jam mungkin? Oh tidak, hampir dua jam lebih sepertinya hanya untuk melihat penampilanku dari pantulan cermin dengan mata yang mengerjap pelan. Sungguh aku tidak mau terlihat percaya diri, tapi ini sangat diluar ekspetasiku.

"Bagaimana?".

Aku menghentikan aksi gerakan memutar pada tubuhku, ketika suara seseorang berhasil mengisi indra pendengaranku. Dapat ku lihat Yejin-gadis yang tak lain adalah sahabatku itu tengah menatapku dengan satu alis yang terangkat, lalu berjalan mendekat-berdiri sejajar denganku.

Menyentuh bahuku dan menatapku dari bawah hingga atas. Bibirnya seketika menyungging, menganggukkan kepalanya cepat. "Sudah ku duga, kau akan semakin cantik dengan balutan dress ini".

Aku kembali mengarahkan pandanganku pada cermin. Lalu menepuk pipiku berulang kali. "Kau berkata seperti itu membuat pipiku memanas sungguh".

"Ngomong-ngomong Yejin-ah, kau desainer terhebat. Aku menyukainya. Gomawo". Lantas aku memeluknya dengan perasaan haru.

"Hei.. Jangan menangis, ini sudah sore," katanya yang melepaskan pelukanku sambil sekilas melirik jam tangannya. "Kita akan terlambat nanti hanya untuk membenarkan make up mu akibat air matamu itu".

Praktis aku menengadahkan mataku ke atas "Aku tidak menangis, aku hanya terharu. Apakah salah?". Bibirku terpout, seolah membenarkan pernyataannya jika aku tidak menangis.

"Sudahlah. Kajja".

...

Pandanganku mengedar ke setiap penjuru ruangan mewah ini yang dihiasi oleh bermacam-macam aksesoris indah di setiap dindingnya. Nafasku sedikit ku keluarkan saat dadaku terasa begitu menyesakkan kala netraku menangkap sosok pria yang pernah menjadi bagian dari hidupku.

Ingatkan sekali lagi kata 'pernah'.

Karena mulai detik ini, dan mulai hari ini pria itu yang dulu berstatus menjadi kekasihku, berganti profesi menjadi seorang suami. Suami yang dulu pernah ku idamkan, suami yang dulu pernah ku harapkan akan duduk bersama di altar, dan suami yang dulu pernah ku gariskan untuk hidup bersama hingga kami memiliki anak dan cucu.

Tapi sepertinya, apa yang aku inginkan tak ada satu pun yang ku dapatkan. Bahkan hanya untuk menggenggam saja, semuanya seolah menarikku untuk melepaskannya. Melepaskannya untuk gadis lain yang lebih baik daripada aku, gadis lain yang saat ini sudah berada di pelukkan pria itu. Karena pada kenyataannya, status kita berdua hanyalah mantan. Mantan sepasang kekasih. Ck, sungguh miris sekali.

TROUBLE (Baekhyun Fanfiction) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang