Mereka saling mengenal ?

695 26 2
                                    

Sepasang suami istri berusia paruh baya tengah berjalan mendekati ruangan tempat Kak Syarif dirawat. Mereka mengenakan satu stel baju yang coraknya sama. Sang suami terlihat setia menggandeng sang istri menuju ruangan itu, sungguh pasangan yang romantis. Bahkan ketika usia mereka bisa dibilang sudah tidak muda lagi. Biasanya kebanyakan pasangan yang  berumur senja akan malu melakukan hal itu, tapi tidak dengan mereka. Itu artinya cinta masih tersimpan dengan baik diantara mereka.

Memasuki ruangan keduanya mengucap salam dengan kompak. Didalam ruangan ada Kak Syarif yang tengah mendengarkan murrotal al-Qur'an surah Al-Mulk yang dilantunkan oleh Syekh Mahmoud Al-hussary. Mendengar salam diucap Kak Syarif langsung beranjak dari aktivitas tersebut. Menjawab salam kemudian mencium tangan kedua orang tuanya.

Hari masih siang ketika kedua orang tua Kak Syarif datang, mereka datang lebih awal dari yang diperkirakan.

Raut muka sang Umi berubah khawatir ketika melihat Kak Syarif terbaring lemah dengan wajah pucat.Naluri seorang ibu, Walaupun anaknya yang sakit ibunya turut merasakan sakit juga.

" Aduh le, kamu tuh kenek opo toh kog sampek ngene ?"
( aduh nak kamu kenapa kok sampai begini )

" Mboten nopo-nopo biasa  mi, bocah lanang "
( tidak apa-apa mi biasa anak laki-laki )

" Lain kali kamu itu harus hati-hati. Umi tau kemarin kamu nyelametin junior kamu karena kamu merasa bertanggung jawab. Tapi ya kalo pengen nyelametin orang lain itu ya lihat dulu kemampuan dirinya seberapa. Kalo gini jadinya Umi gak tega lihat kamu"

" ya mi, maafin syarif karena nggak bisa jaga diri. Lain kali Syarif bakal hati-hati kog"

" udahlah mi. Jangan berlebihan, Syarif ini kan anak laki-laki. Biasa bertarung " tutur sang Abi yang lebih terlihat tenang.

" Abi ini gimana tho, kalo Syarif kenapa-napa gimana. Syukur Alhamdulillah masih diberi keselamatan sama Allah. Sudah seharusnya kita itu berhati-hati dimanapun dan kapanpun kita berada. Karena tindak kejahatan itu bisa terjadi Sewaktu-waktu"

" umi mu nggak pernah berubah rif. Tuh lihat masih aja memberi petuah walaupun udah gede. Abi jadi inget waktu dulu kamu kecil sering main bareng sama Jihan. Dulu aja pas kamu jatuh gara-gara nolongin Jihan yang nggak bisa turun dari pohon. Umi langsung nangis gara- gara kamu sakit... Ehhh ternyata sekarang juga masih sama kayak gitu"

Memori itu sekelebat muncul dalam pikiran Abi  Kak Syarif. Ia tak menyadari hati anaknya belum begitu sembuh dari kenangan indah bersama Jihan.
Melihat raut muka sang anak berubah muram. Umi menyikut bahu Abi pelan, mencoba mengintruksi agar tak mengeluh-eluhkan soal Jihan lagi. Umi tau benar Kak Syarif masih belum sepenuhnya bisa melupakan Jihan dari hidupnya.

" Maaf nak, Abi nggak bermaksud gitu."

" iya ndak apa-apa bi. Syarif tau Abi ndak sengaja"

*****

Hari ini hujan mengguyur lagi, di Sore menuju petang 3 anak manusia sedang terlibat perbincangan yang hangat di ujung kantin rumah sakit menikmati seduhan teh jahe. Satu diantara mereka berumur lebih muda, perempuan cantik berkulit putih itu tengah tertawa mendengar candaan yang keluar dari mulut pasangan suami istri berumur paruh baya itu.

" gimana ceritanya kok kamu bisa satu kampus sama Syarif Nduk ? " tanya Umi Kak Syarif

" yah itu juga nggak sengaja tante, pas masa Ospek tiba-tiba aja kita ketemu. Kak Syarif juga yang mbimbing Ospek waktu itu. Dan lebih mengejutkannya lagi kita se-fakultas. " jelas Wilda

" wah, bisa gitu ya. Dunia emang sempit! udah berapa tahun keluarga kita nggak ketemu Wil?, Om jadi pengen ngadain makan malam keluarga lagi" timpal Abi

" iya om, kira-kira 2 tahun sejak keluarga kita lost contact. Ehmm.. Mungkin kalo om pengen makan malam keluarga lagi bisa telpon papa aja. InsyaAllah papa bisa. itung-itung nyambung tali silaturrahim yang sempat putus om. "

" ide bagus itu, keluarga kita bisa ngumpul lagi pastinya. " usul  Umi

Mereka bertiga tak menyadari, satu pasang sorot mata tengah menyaksikan perbincangan itu. Tepat di sisi kanan mereka di arah jam 3. Walaupun tak bisa mendengar isi perbincangan itu, Nada bisa menangkap mereka bertiga saling mengenal baik.

Ada hubungan apa mereka sebelumnya ?

Apa mereka saling mengenal ?

Ahhh, kenapa Nada jadi Se-kepo ini. Mengurusi masalah orang lain. 

Lalu siapa pasangan suami istri itu? 

Tidak salah lagi, mereka adalah kedua orang tua Kak Syarif. Tadi sewaktu Nada akan mengantarkan obat untuknya, dia mengurungkan niatnya karena takut akan menganggu pertemuannya itu. Bukan saja itu alasannya, dia lebih takut lagi kalau sewaktu-waktu orang tua Kak Syarif menuntutnya untuk insiden kemarin. 

Bukannya ingin lari dari tanggung jawab, tapi ia belum siap kalau nantinya ia dilaporkan ke polisi. 

" Heyyyyy...... Astaghfirullah ngelamun aja sih kerjaannya "

Intruksi Wilda yang tiba-tiba, membuat Nada hampir jantungan. Selalu saja begitu. Kebiasaan yang sangat buruk. Orang yang bersahabat dengan Wilda harus selalu sedia alat pemacu jantung setiap waktu sepertinya.

" Hishhh... Wilda selalu aja begitu kalo dateng, ngucapin salam dulu kek." keluh Nada

" iya-iya deh maaf, Assalamu'alaikum tuan putri yang cantik. Maaf ya kalo kaget" tuturnya sambil tersenyum nyengir

" Wa'alaikumussalam, nah gitu dong.... Lagian kamu cepet banget sampe disini. Perasaan tadi ada diujung sana deh" Protes Nada tak terima

" kamu aja yang ngelamunnya kelamaan sampe Nggak sadar aku disini."

" emang tadi ngomongin apaan sih kog lama banget ?" tanya Nada penasaran

Wilda tiba-tiba tersenyum sumringah mendapat pertanyaan itu. Senyum yang tidak bisa didefinisikan maknanya oleh Nada. Sangat mencurigakan

 Apa pertanyaan Nada salah ?

Atau ada yang kurang beres dengan kondisi Wilda saat ini ?

###

*panggilan untuk anak perempuan (bahasa jawa)

Assalamu'alaikum para readers... 

Alhamdulillah setelah lama nggak muncul, saya bisa update lagi hari ini

Maaf banget untuk kalian yang nunggu kelanjutannya 

Sekarang saya lagi sibuk-sibuknya jadi anak sekolah....

yah namanya juga anak SMA episode terakhir

Kesibukannya belajar, les sore, simulasi dan banyak lagi.

Doain saya ya biar lancar ujiannya dan yang pasti bisa cepet nyelesain work ini

Amin....

Sekian dan Terimakasih

Wasslamu'alaikum





Ikhwan Di Ujung SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang