🌵🌵

18 6 0
                                    

Happy reading♡

Mereka berdua mencari kayu bakar sampai ngak sadar kalau mereka udah jalan jauh dari daerah perkemahan. Abi yang membawa sedangkan mikaila hanya mengumpulkan saja . Mereka pun sudah mengumpulkan beberapa ikqt yang di kira cukub untuk mereka selama berada di post penjagaan.

" Udah banyak nih" tanya abi , mikaila pun memandang beberapa ikat kayu kemudian mengauk tanda setju.

" Ayok " ujar mikaila bosan karna mereka hanya diam diam aja , mikaila kan emang tipe nya pendiam sedang kan abi yang biasanya bawel juga sekarang diam aja.

"Tunggu tunggu tadi kita datangnya dari arah mana" tanya abi bingung , mereka melihat sekeliling dan sepertinya nya mereka tersesat.

" Ngak tau" balas mikaila cuek dan itu ngebuat abi sedikit sebal disaat saat seperti ini sempatnya ia bersikap cuek , ke bangetan.

" Kita coba kesana" balas abi sewot dan mikaila hanya mengikuti tanpa niatan bertanya atau komentar , baginya itu buang buang tenaga.

Setelah berjalan lumayan jauh mereka tak menemukan jalan keluar , malah mereka berputar putar di tempat yang sama . Karna sudah merasa capek akhirnya mikaila komentar juga, ngak ada pilihan lain.

" Gue capek" ujar mikaila berhenti berjalan dan memegang kakinya yang sudah pegel bangat.

" Kayak nya kita kesasar deh " memperhatikan sekeliling kemudian duduk " kita istirahat disini aja ,ngak tau gue jalannya , gelab soalnya " ujar abi membuat mikaila menghela napas berat , bukanya berusaha Abi malah menyerah kan ngak jantel bangat , pikir mikaila pada sosok abi.

" Kok gitu" ujar mikaila sewot karna apa ia ngak betah berlama lama di dalam hutan , kan ngak lucu saat mereka istirahat tiba tiba ada singga , Ihhh serem ngebeyangin ya aja mikaila udah was was.

" Kalau lo mau balik sendiri silah kan , gue sih milih disini" Mikaila yang sedikit parnoan degan hutan pun hanya diam tanpa niatan untuk duduk , Abi yang kesel kenapa mikaila tak duduk pun menarik tangan mikaila , karena mikaila nya gak siap pun
Lansung terjatuh ke pelukan abi . Bagi siapa pun yang melihatnya pasti menyangka mereka sedang pelukan. Padangan mata bertemu dan saling mengagumi satu sama lain. Abi masih fokus pada wajah mikaila yang berada di depanya sedang kan mikaila mati matian menahan detakan jantungnya yang siap akan melompat kapan aja . Seolah tersadar akann lamunannya Mikaila mendorong abi dan duduk di sampingnya kembali sambil menenangkan detakan jantung yang sangat mengila tersebut.

Tak ada yang memulai pembicaraan diantara mereka , abi hanya diam menikmati pemandangan hutan banlantara yang galab , sementara
mikaila hanya diam menunduk
dan berusaha pura pura
tak mendengar apapun pada
saat itu.

"Heyyy kenapa ?" Abi yang melihat gelagat aneh mikaila pun berusaha mendekatinya untuk melihat apa yang terjadi.

Mikaila hanya mengeleng per- tanda ia tak apa apa , tapi abi dapat melihat ada ketakutan tersendiri di dalam raut wajah mikaila yang sedari tadi hanya diam tanpa bersuara.

"Lo sakit la" tanya abi mengusap pundak mikaila perlahan , mikaila lansung mendongakan kepalanya untuk melihat abi yang berada di sampingnya.

"Kita cari jalan keluar ya , gue mohon" suara lirih dan bergetar membuat abi tak tahan dan langsung memeluk mikaila. Bukan abi tapi mikaila lah yang memeluknya terlebih dahulu.

"Jangan tahut , gue disini nggak akan ningalin lo " jawab abi melepas pelukanya lagi . Dengan perlahan abi mengusap air mata di pipi mikaila membuat semburan merah terpancar di pipi chabbynya.

"Kita cari jalan keluarya" Abi membantu mikaila berdiri . Mereka berjalan bersama mencari jalan keluar.

Berjam jam mereka terus berjalan tapi tak ada tanda tanda mereka akan menemukan jalan keluarnya. Mikaila yang parnoan mendengar grasak grusuk mulai panik dan cemas apa yang berada di balik semak semak.

  Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang