Donghyuk POV
Sudah 3 hari sejak malam itu dan sudah 3 hari juga appa tidak bertegur sapa dengan ku. Aku selalu menyapa appa tapi appa mengabaikanku dan malah ia memilih bermain dengan ji hyun. Seperti sekarang.
Aku membantu umma memasak makan malam dan appa dan ji hyun sedang berada di ruang tamu dari dapur aku bisa melihat mereka tertawa karena cerita bergambar ji hyun atau appa yang menggelitiki perut ji hyun Sehingga anak itu tertawa.
Aku juga ingin.
Jika kalian tahu diumurku yang akan menginjak 19 tahun aku masih saja minta pangku dengan appa dan bercanda lalu setelah itu ji hyun datang dan duduk di pangkuanku aku sungguh merindukan masa itu.
Appa aku juga ingin bermanja. Batinku
Akh-
Teriak ku. Jari ku teriris pisau saat aku mengiris bawang.
"Dongi astaga! Jangan melamun terus" ujar ummaku
"Mianhae umma" ujarku. Jika aku masih berusia 8 tahun mungkin aku sudah menangis kencang ini sungguh perih.
"Pergilah obati lukamu, umma yang akan menyelesaikan semuanya" ujar umma dan aku hanya mengangguk
Aku pergi dari dapur untuk mengobati lukaku. Sebelum pergi aku sempat memelirik appa, appa sama sekali tidak bergerak dari posisinya bahkan aku berjalan melewati mereka tapi mereka sama sekali tidak peduli. Tidak bukan mereka tapi hanya appa karena ji hyun sempat mengkhawatirkanku.
Aku membuka pintu ruang kerja appa untuk mengambil kotak p3k. Sebenarnya di rumah ini ada 2 tempat penyimpanan kotak p3k satu di ruang tamu dan satu di ruang kerja appa. Aku cukup malas untuk ke ruang tamu jadi aku memilih tempat yang terdekat dari dapur yaitu ruang kerja appa.
Aku duduk di sofa panjang yang ada di ruangan kerja appa. Membuka kotak putih persegi itu. Aku menghela nafas. Sebelumnya aku belum pernah mengobati lukaku sendiri biasanya umma atau appa yang membantu ku.
Akh-
Teriak ku saat cairan berwarna coklat itu mengenai lukaku. Ini perih sungguh.
Srek-
Kapas yang ku guna kan untuk membasuh lukaku di ambil oleh, appa. Aku menatap appa yang sudah duduk di sampingku. Ia mengambil kapas baru mengguntingnya menjadi dua bagian. Setelah itu ia mengambil cairan coklat itu menuangkan sedikit ke salah satu kapas yang ia gunting. Ia menaruh kapas yang sudah bernoda cairan coklat itu ke jari ku yang terluka.
Aku meringis sakit saat bersentuhan dengan kapas yang sudah bernoda cairan itu.
Appa tanpa berbicara membalut lukaku dengan perban digulungnya perban itu dan di ikat.
"Appa" panggilku tetapi appa tidak menjawab panggilanku malah memilih membereskan pelaratan p3k yang tadi digunakannya mengobatiku.
Setelah selesai appa malah pergi sebelum itu ia menaruh kotak p3k di tempatnya.
"Appa" panggil lirih ku lagi.
Aku merindukanmu, appa. Batin ku sambil berjalan meninggalkan ruangan ini.
Aku melihat appa dan ji hyun sedang bercanda lagi. Aku cemburu tentu saja. Seandainya aku tak cepat besar pasti aku akan selalu bersama appa dan umma bermanja dengan mereka.
Aku melangkah mendekati appa dan ji hyun. "Appa" panggilku kali ini appa melihat ku. Betapa senang nya aku.
"Appa aku-
" Ada apa? "hatiku sakit saat appa menjawab ku dengan nada dingin nya itu ini pertama kalinya appa seperti ini padaku.
"Aku...hikss... Mian Haeyo appa.... Hikss... Aku sungguh menyesal... Hiks... Tolong... Hikss jangan mengabaikanku... Hikss... Appa... Mian Haeyo... Hikss" aku terisak. Sungguh aku menyesal. Aku takut appa membenciku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Love Me Again?
FanfictionWarning! ⚠️⚠️ Kata kasar Jika ada yang kurang berkenan dengan kata-katanya silahkan tekan tombol kembali? Apa itu penyesalan? Penyesalan adalah sesuatu yang terjadi di akhir dalam semua perbuatan Itu yang terjadi oleh choi seung hyun