Pagi ini mentari terlihat begitu bersinar.
Sama seperti aku, yang mulai bersinar karena semakin lama semakin bisa melupakan kenangan manismu.
Entah ini hanya khayalan ku, tapi kuharap tidak.
Aku berharap, aku bisa melupakanmu seutuhnya, tidak setengah setengah, tidak pula seperempat.Hey..
Ayo bangun, aku yakin pasti kamu belum bangun kan?
Tapi, apa alasanmu tidur berlama lama?
Apa mungkin kamu bergadang?
Tapi tidak mungkin kamu bergadang, karena aku tau. Kamu sangat membenci hal itu bukan?
Ohh aku tau, aku tau apa alasanmu tidur berlama lama.
Karena mimpimu lebih indah dari kenyataanmu bukan?
Aku ingat betul, kamu pernah menceritakan hal itu kepadaku.
Dan kamu berkata, bahwa akulah yang membuat kenyataanmu lebih indah dari mimpimu.Tapi...
Sekarang kamu kembali tidur berlama lama, apa karena sudah tidak ada lagi aku di dalam kehidupanmu?
Ah tidak, aku tidak ingin geer untuk yang kesekian kalinya.Tapi jika boleh aku berharap, aku akan berharap bahwa semua yang aku duga duga itu memang benar.
Mentari yang indah, mentari yang selalu setia menemaniku, mentari yang selalu menyilaukan pandanganku.
Jika boleh aku berharap, aku akan berharap
"bahwa kau akan menemani dia, jangan ijinkan dia tidur berlama lama, silaukan pandangannya, dan buat dia betah berlama lama memandangimu. Sampaikan pula salam rinduku setiap pagi untuk dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
aku, kamu dan dia
PoesiaAku? ya, aku adalah sang pencerita, aku yang tidak akan pernah bosan untuk menceritakanmu kepada orang orang terdekatku. Kamu? ya, kamu adalah pelaku utama di sini, kamu yang membuat indah masa remajaku, kamu yang mengajarkanku tentang kerasnya berj...