Seekor burung yang hinggap di dahan.
Menyilaukan apa yang dikitarinya.
Melihat bagaimana dia melihat
merasa apa yang ia rasa.
Hanya ia yang mengenal kegelapan.
Di antara belasan dahan ia bertahan.
Di antara hitungan jari dia melangkah.
Melayang dalam kefanaan.
Menyambit kesadaran.
Terjatuh dari apa yang ia sadari
di antara sadar ia tidak menyadari.Kau tertarik padanya, bukan?
Wahai pencari penjelasan?
Pengetahuan yang kau kira ada?
Ketiadaan yang mencari keberadaan?Pertanyaan yang kutanyakan...
Kau tidak sadar.
Burung itu tidak sesilau bulunya.
Tidak sejelas mata birumu.
Tidak terjelas antara mata dan kaki.Air yang terpancar ia teguk.
Cukup untuk menghilangkan terpuruk.
Tapi
ia tahu.
Harga dari setetes air yang ia renggut.Ia tidak mengambilnya dari mata berair.
Ia tidak meraihnya dari aliran air.
Ia tidak meneguknya dari tetesan yang memancar.
Dia hanya melihat.Dia tidak perlu semua itu.
Melakukan hal yang hanya akan merusaknya.
Dari dalam
ia tahu
ia lebih dari itu.Ia rela
Mereguk tetesan itu
Dengan harga
Yang tak terbilang
Harga yang telah tertulis
Harga yang berbeda tempat
Walau sama
Harga itu berbeda
Ia pun berbeda
Ia
Ia
Dia
KAMU SEDANG MEMBACA
Gate Up Below
Short StoryKumpulan cerita mengenai kehidupan. Bagaimana persepsi kehidupan, aliansi yang terbentuk, keretakan serta perbaikan yang timbul, esensi dari kematian, kehidupan yang tidak fana--tapi juga tidak abadi. Semua terangkum dalam kalimat-kalimat yang diben...