Not So Cliche Story of a Footballer and a Cheerleader - 1

750 76 4
                                    

Sepasang mata berwarna coklat tua dengan telatennya mengamati seorang gadis cantik berpakaian cheerleader di depannya. Penelusurannya di mulai dari atas. Rambut coklat panjang bergelombang gadis itu terlihat sangat lembut dan indah. Wajahnya – oh, begitu sempurna. Mata itu mulai menelusuri satu per satu bagian wajah gadis itu. Alis tebalnya tertata dengan sangat rapi, matanya yang besar dan bulat memancarkan kepolosan sekaligus 'kenakalan', hidungnya mancung, tulang pipinya terukir dengan indah, bibirnya dipoles lipstick merah, sungguh seduktif. Tidak setitikpun noda dapat terlihat di kulit putihnya.

Penjelajahan mata itu mulai turun ke bawah. Leher putih jenjang dengan cepat menyambut pandangannya. Baju cheerleader yang terbilang minim tersebut tidak mampu menutupi abs seksi gadis itu. Roknya pun tidak dapat menyembunyikan indahnya honey thighsnya. Begitu putih, mulus, dan jenjang. Tampak samping yang sedang gadis itu tampilkan membuat pandangan sang pemilik mata dapat dengan bebas mengakses butt sang gadis.

Saat itulah wajah pucat si pemilik mata mulai berubah menjadi semerah tomat. Pikirannya sudah akan mulai melayang ke mana-mana jika salah satu temannya tidak menghantam kepalanya dengan bola.

"Yak! Kwon Yuri! Apa yang kau lakukan!?" tanyanya sambil mengusap bagian kepalanya yang melakukan kontak dengan bola tadi. Matanya kini melotot ke arah gadis tanned di sebelahnya.

"Berhenti memandangi Tiffany seperti kau akan memakannya hidup-hidup! Itu sungguh mengerikan tau!"

"A-Aku tidak..."

"Jangan menyangkal! Kau harusnya bersyukur aku menghentikanmu sebelum lebih banyak lagi orang yang menyadari tindakan pelecehanmu itu."

"Aku tidak melecehkan siapa-siapa!"

"Ya, ya, terserah. Tadi aku hanya ingin memanggilmu karena pelatih sudah menyuruh kita bersiap-siap." Ucap Yuri sambil memutar bola matanya kesal lalu berbalik badan untuk menuju ke tengah lapangan.

Taeyeon baru saja akan berjalan menyusul saat ia menyadari sesuatu. Ia pun segera berlari, menaruh kedua tangannya di pundak Yuri lalu memutarnya untuk menghadap pada dirinya.

"Kau mengenalnya?" tanyanya sambil mendongak penuh harap.

"Siapa yang tidak mengenalnya? Dia Stephanie Young Hwang, atau biasa dipanggil Tiffany. Murid pindahan dari California. Anak kelas internasional. Ia sudah hampir sebulan pindah ke sini dan langsung menjadi buah bibir karena kecantikan dan keramahannya. Tidak hanya itu, dia juga seorang cheerleader saat masih di Amerika, makanya club cheerleader di sekolah kita langsung merekrutnya. Kau ini benar-benar kuper, Taeyeon. Kurangi sikap a-sos mu,"

Taeyeon yang mendengar hal itu langsung terdiam. Cantik, ramah, anggota cheerleader. Di sekolahnya gadis-gadis yang tergabung dalam club cheerleader pasti auto famous. Mereka di anggap seperti dewi-dewi karena kecantikan mereka. Belum lagi tubuh seksi semampai dan kemampuan menari di atas rata-rata. Ditambah lagi ia adalah anak kelas internasional, kelas yang berisi anak-anak eksis nan popular di sekolah mereka.

Menyadari fakta-fakta tersebut, Taeyeon hanya bisa mendesah pelan. 'She must be waaaay out of my league' ucap batinnya. Bagaimana ia tidak berpikiran seperti itu? Meskipun itu opini bukan fakta tapi bila dilakukan pengamatan sekilas hal itu ada benarnya juga. Taeyeon adalah seorang siswi kelas reguler, anggota tim sepak bola putri sekolahnya, SMFC. Pendek, pucat, pendiam. Ia tidak memiliki banyak teman, hanya beberapa orang yang benar-benar dekat dengannyalah yang ia anggap teman. Ditambah lagi ia benar-benar awkward bila berinteraksi dengan orang baru. Meskipun nilainya bukanlah yang tertinggi di kelas, tapi cukup untuk membuatnya dikategorikan sebagai 'nerd' di sekolahnya. Penampilannya yang ke mana-mana selalu menggunakan kacamata termasuk saat di lapangan memperkuat julukan itu.

JY's Taeny CollectionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang