Seperti dugaanku, sesampai di apartemen Sohee eonni marah besar kepadaku. Aku sangat bersyukur bahwa Jinyoung menjelaskan dengan jelas kenapa aku bisa pulang terlambat dan sekarang Sohee eonni tidak semarah tadi. Jinyoung benar-benar penyelamatku.
Btw di apartemen ini aku hanya tinggal berdua dengan Sohee eonni. Kedua orangtuaku lebih memilih tinggal di Busan, katanya lebih nyaman dikampung halaman sendiri.
"Sohee noona Jinyoung pulang ya."
Jinyoung pun berpamitan kepada Sohee eonni. Aku mengantar Jinyoung sampai pintu apartemen.
"Gua pulang dulu ya, Na. Maaf gak bisa ikut jenguk, titip salam buat nenek ya." Ucap Jinyoung
"Iya, Young. Hati-hati ya, salam buat mama."
"Oke, bye."
Jinyoung pun berjalan menjauh dari pintu apartemenku dan mendekati lift. Aku langsung menutup pintu apartemen.
"Na mau sampai kapan hubungan kamu sama Jinyoung gitu-gitu aja?." Tanya Sohee eonni kepadaku.
Kalian mau tahu? Saat aku SMP, Jinyoung pernah menembakku tetapi tidak aku terima dengan alasan masih terlalu muda untuk berpacaran. Alasan itu sebenarnya adalah alasan keduaku untuk menolak Jinyoung. Alasan pertamaku adalah aku pernah melihat bayangan masa depan Jinyoung.
Dibayangan itu Jinyoung memakai tuxedo hitam, sangat terlihat dewasa. Mungkin saat itu umurnya sudah mendekati 30-an. Disisi sebelah kiri tuxedo terdapat hiasan bunga. Jinyoung terlihat bahagia sambil mengandeng wanita lain. Yang perlu aku garis bawahi disini wanita itu bukan aku, iya bukan aku. Bukankah itu menambah keyakinanku bahwa aku dan Jinyoung tidak berjodoh?
Karena aku pernah melihat bayangan masa depan Jinyoung itu, aku tidak ingin berpacaran dengannya. Toh buat apa berpacaran kalau nanti ujung-ujungnya jodoh Jinyoung bukanlah aku?
Dan jika kalian penasaran, sebenarnya ceritanya panjang bagaimana bisa aku melihat bayangan masa depan Jinyoung itu. Akan aku ceritakan lain kali okey?
"Udah nyaman sahabatan aja eonni samaJinyoung." Jawabku
"Ya udah terserah kamu gimana enaknya. Yuk kita berangkat, pasti eomma dan appa udah nungguin di rumah sakit." Ajak Sohee eonni
"Oke eon."
***
April 2016
Akhir-akhir ini setiap pulang sekolah aku pulang sendirian, biasanya Jinyoung selalu menemaniku karena rumahku dan rumah Jinyoung beda 1 halte.
Tapi akhir-akhir ini ia tidak bisa pulang bareng karena harus kumpul latihan di agensinya. Ya ada kabar baik, Jinyoung diterima di C9 entertainment akhir maret kemarin. Ya ini kabar baik untuk Jinyoung dan kabar buruk untuk hatiku.
Kalau kalian bingung tentang perasaanku ke Jinyoung, sebenarnya aku pernah menyukainya saat SMP. Jauh sebelum Jinyoung menembak diriku. Lagi-lagi karena aku sudah mengetahui bayangan masa depan Jinyoung, rasa sukaku kepada Jinyoung berkurang. Mungkin saat ini sudah tidak ada. Tapi aku masih sedikit peduli dengannya, hehe.
"Hyena." Panggil Choi Junho, sahabat laki-lakiku selain Jinyoung.
"Hai! Loh kok udah masuk sekolah? Bukannya masih mau liburan sama samcheon (paman) lo?."
Pasalnya Junho baru izin sekolah lusa kemarin, katanya ingin liburan ke Bali.
"Paman gua ada kerjaan tiba-tiba, jadi kepaksa ditunda liburannya." Jelas Junho
"Bagus deh, berarti lo itu disuruh belajar yang bener. Baru masuk sekolah sebulan kok udah liburan aja." Ucapku
"Refreshing Na. Bosen di Seoul, pengen lihat yang segar-segar." Ujar Junho sambil senyum-senyum sendiri.
"Eh pikirannya ya kotor banget. Heran deh." Aku langsung menjitak kepala Junho.
"Ih sakit tau. Segar-segar itu tuh air kelapa loh, Na. Kan di Bali banyak pohon kelapa. Lo itu tuh yang pikirannya kotor." Ucap Junho sambil mengusap-usap kepalanya.
"Whatever what you want, Junho."
Aku langsung pergi meninggalkan Junho. Heran deh kenapa Jinyoung sama Junho kelakuannya beda banget. Yang satu kalem yang satu lagi beringas. Dan yang lebih herannya lagi, kenapa aku bisa mau bersahabat dengan mereka?
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gantengnya my baeby😘. Bayangkan Jinyoung pakai tuxedo hitam, terus ngeliat kamu kayak gini. Udah deh ambyar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini visualisasi Junho ya, ada yang tau siapakah dia?
