Hari yang sangat di tunggu-tunggu oleh murid ajaran baru Viribius tapi tidak dengan Varo.
"Ard barang-barang sudah siap?" tanya Alden pada anak sulungnya itu.
"beres pa" jawab Ardell sambil menutup pintu bagasi mobil.
"baiklah beri tahu mamamu dan yang lain, kita akan segera berangkat" perintah Alden.
"siap pa"
Ardell berlari memasuki rumah yang langsung disambut oleh Gil dan sebuah koper ditangan kanannya.
"apa lagi ini Gil?" tanya Ard
"oh ayolah Ard kita itu di Viribius bukan sehari dua hari jadi aku perlu banyak membawa barang-barangku" jawab Gil sambil melempar cengirannya ke Ardell. Ardell menatap jengah adiknya itu sebelum menarik koper Gil masuk ke dalam bagasi mobil.
"oh tidak usah sungkan begitu Emery" Nora baru keluar dari pintu rumah sambil memegang ponsel ditangan kanannya.
"lagi pula kami sungguh tidak keberatan untuk mengurus perlengkapannya"
"ah iya baiklah salam untuk Grace dan Aric yah, byee" Nora memutuskan panggilan dan bergegas.
"baiklah kalian sudah siap anak-anak" tanya Alden yang mulai menyalakan mesin mobil.
"ah papa kami ini remaja bukan anak-anak lagi" protes Gil yang diikuti kekehan semua yang berada di mobil.
"siap pa" Ard membuka suara yang diikuti anggukan Varo, dan cubitan dari Gil karena Ard sengaja menarik ujung rambutnya.
Mobil mereka berjalan. Menyusuri jalan yang sama seperti ke Snazzy waktu itu.
"Aku tak boleh lengah kali ini" batin Varo. Kali ini Varo sangat fokus, dia bersandar di kursi mobil dan melihat intens melalui jendela mobil. Dan tiba-tiba...
Varo membuka matanya. Lagi dan lagi pemandangan hutan tadi sudah beralih ke sebuah pedesaan yang padat penduduk. Varo sangat heran. Bagaimana bisa Gil dan Ard seolah tak mengetahui itu?
Varo tak tahan lagi. Dan akhirnya ia menanyakan hal itu pada Alden.
"paman Al." panggil varo
"ya, ada apa Alv?" tanya Alden
"apa jalan yang kita lalui tidak salah?"Semua yang berada di dalam mobil kini mengalihkan perhatian ke Varo. Kecuali Alden yang dengan santainya mengemudikan mobil.
"Alv, apa kau pernah ke Viribius sebelumnya?" tanya Alden
"em belum pernah dan ini pertama kalinya." jawab Varo
"lantas dari mana kau menyimpulkan?"
"paman sebeneranya aku merasakan hal yang aneh dari kemarin." jelas Varo meyakinkan mereka yang di dalam mobil.Sementara itu baik Gillda, Ardell, dan juga Nora hanya menggangapnya hal biasa.
"aku serius." kata Varo sedikit kesal, karena dia tidak suka diabaikan.
"Alv, kami mengerti karena sebenarnya di pohon besar yang kita lewati tadi adalah perbatasan antara dunia manusia dan Orbis Fushigina. Kamu lihat kan. Setelah kita melewati pohon itu suasana berubah." Jelas Nora
KAMU SEDANG MEMBACA
ORBIS FUSHIGINA (The Perennial Flowers)
ФэнтезиHighest rank !!! # 22 in indigo (09/07/2018) # 9 in journey (09/07/2018) Petualangan remaja yang ditakdirkan untuk melindungi aset berharga di viribius yaitu perennial flowers . Tak sembarang orang diizinkan menyentuh bunga ini selain petinggi terpi...