6. ...........

37 7 0
                                    

"Eh guys gue duluan ya... Itu jemputan gue udah dateng ternyata." Ucap Amel pada Vira dan Ara.

"Iya... Hati-hati ya Mel." Balas mereka berdua.

Brem... Brem... Brem...
Terdengar suara motor menghampiri Ara dan Vira, dan ternyata suara motor Dicky.

"Ra, gue pulang dulu yaa." Kata Vira.

"Duluan ya, Ra." Kata Dicky juga.

"Iyaaa." Jawab Ara.

Setelah Vira pulang, tinggal Ara sendirian yang menunggu jemputan di depan gerbang sekolah.

"Huh, Pak Jono mana sih lama banget datengnya." Gerutu Ara yang kesal karena Pak Jono tak kunjung datang.

Kring... Kring... Kring..
Tiba-tiba ponsel Ara berdering dan ternyata itu telfon dari mamanya.

"Ra, Pak Jono tadi telfon mama.
Katanya mobilnya pecah ban, jadi       nggak bisa jemput. Kamu pulang naik bus aja ya."

"ohh... Yauda ma Ara pulang sekarang naik bus." Jawab Ara agak kesal lalu mematikan telfonnya.

Belum genap Ara berjalan menuju ke halte, langkahnya sudah terhenti.

"Ra, mau kemana?" tanya seorang cowok dari belakang sambil menarik tangannya.

Dan ternyata itu suara Aldi.

"Ehh...Mau pulang lah." Jawab Ara sambil berusaha melepaskan genggaman Aldi.

"Naik bus ya? Mending saya anter aja biar lebih aman." Kata Aldi sambil tersenyum-senyum pada Ara.

"Gaperlu!!! Gue naik bus aja."
 
"Yakin mau naik bus?  Tuh liat *Aldi menunjuk segerombolan preman yang sedang menongkrong di dekat halte* banyak preman disini bahaya, dan katanya preman itu ngincar perempuan cantik gituuu buat di perkosa."
Kata Aldi serius untuk menakut-nakuti Ara.

"ihhhhh seriusan, Di? Gue Taakuttttt." Balas Ara.

"Iya mana mungkin saya bohong."
*Padahal sih Aldi hanya mengarang cerita supaya Ara mau diantar pulang.

"Makanya saya anter pulang aja, Mau nggak?"

"Mmm yyyaudah deh." Jawab Ara malu."

"Yaudah tunggu sini bentar, saya mau ambil motor diparkiran."

Tidak butuh waktu lama si Aldi mengambil motornya itu, karena selang 2 menit saja dia sudah kembali berada di hadapan Ara.

Bremmm... Bremm.... Bremmm....
Suara motor gede aldi.

"Ayo naik." Kata Aldi pada Ara.

"Duh gimana gue naiknya coba??" Tanya Ara dalam hati.

"Naiknya pelan-pelan ya tinggi soalnya hehehe." Sahut Aldi.

Dengan hati-hati Ara naik ke motor Aldi.

"Nih pake jaket saya buat nutupin rok pendek kamu."

Tiba-tiba Aldi melepaskan jaketnya lalu memberikannya pada Ara.

"Ohh iyaa makasih." Jawab Ara pada Aldi.

Ara tak menyangka bahwa orang se 'nakal' Aldi masi mau peduli kepadanya.

"Pegangan biar nggak jatuh." Kata Aldi.

Ara tak menggubris perintah Aldi itu.

Aldi tak mau menyia-nyiakan kesempatan, dia lalu mengerem dadakan dan reflek tangan Ara langsung memegang erat pinggangnya.

"Makanya kalau saya suruh pegangan tu yaa pegangan." Kata Aldi pada Ara sambil tertawa.

"Bawa motornya ati-ati dong,  ntar kalau gue jatuh gimana?" Balas Ara sambil tangannya masih berpegangan pada pinggang Aldi.

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang