Happy reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Gulungan ini...,"
Sarada mematung sesaat, hening di malam hari membuat ia semakin merasa gelisah. Setetes dua tetes keringat menjatuhi keningnya, mengalir pada pelipis dan jatuh tepat diatas dadanya. Kepala Sarada terlihat celingak-celinguk, ke sana kemari untuk memastikan tidak ada orang dis ekitarnya.
Bagus, si Uzumaki Karin itu masih dalam mode centilnya dengan Sasuke, untuk sekarang Sarada akan membiarkan Karin melakukan hal itu, karena ada hal yang lebih penting daripada mengurusi si genit itu.
"Hmm... bagaimana ya? Ini mirip sekali dengan gulungan hijau yang kutemui di kantor Nanadaime, dan yang membawaku ke masa lalu."
Jari telunjuk Sarada mengarah pada dagunya, ia mengetuk-ngetukkan sendiri membuat pose berpikir. Haruskah?Haruskah ia kembali?
Haruskah ia membuka gulungan ini?
Haruskah?
Haruskah?
Haruskah?Sarada sebenarnya tidak yakin, dia juga berpikir kalau ini hanyalah gulungan biasa, lalu untuk apa dia berharap?
Setelah menimang-nimang sebentar, Sarada menghela napas nya berat, dia akan memutuskan untuk membuka saja daripada rasa penasaran ini membuat dia tidak bisa tidur nanti nya.
Sebelum itu, Sarada akan menutup tatami dan menguncinya dari dalam, dia akan menyalakan perasa chakranya sehingga dia bisa merasakan keberadaan Karin nantinya
Dengan tergesa-gesa, Sarada segera membuka gulungan aneh itu, permukaan gulungan hijau yang kasar dan sedikit kusam membuat Sarada semakin penasaran, mungkin kah ini memang gulungan biasa?
Setelah lima detik memandangi semua isi gulungan itu, yang Sarada dapati hanyalah gulungan kosong. Tidak ada apa-apa, kosong."Heh? Kosong? Ayolah, siapa orang bodoh yang meletakkan gulungan ini di kamar tamu? huh," Sarada menutup gulungan itu, melemparnya ke sembarang arah tanpa memeperdulikan apapun.
Bruk!
Sarada membentangkan legannya, mengusap dan membiarkan kedua kakinya terlentang lebar diatas kasur futon yang empuk. Cahaya remang-remang dari lampu sama sekali tak membuat ia takut sendirian di dalam kamar, mata nya memberat, hari ini dia cukup lelah karena sudah melalukan perjalanan bersama Sasuke. Bahkan untuk mengganti posisisaja, Sarada merasa seluruh badan nya remuk.
Pluk!
"Hm?"
Gulungan itu menggelinding kedekat Sarada, sementara ujung mata Sarada mengikuti kemana arah gulungan itu berlabuh. Gadis berusia 13 tahun ini sontak membulatkan mata saat melihat gulungan itu terbuka dengan sendirinya. Senyum aneh tercetak di wajah mulus Sarada, alisnya berkedut dan jantungnya seakan melompat.
"Hey, apa ada hantu disini?"
Srek..
Kosong, tidak ada yang berubah, hanyalah sebuah gulungan kosong. Namun banyaknya atensi Sarada malah tergantikan kepada gulungan itu sepenuhnya, mungkin memang ada sesuatu dengan gulungan aneh kusam itu. Entahlah, Sarada merasakan perasaan yang begitu kuat.
"Tapi mengapa Kosong?" Sarada beranjak mendekat, meraba dan kembali membuka menutup gulungan aneh itu.
"Kosong! Kosong dan kosong!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Father? [SasuSakuSara] ✔
Fiksi Penggemar(Selesai)latar canon. Di hari ulang tahun Sarada yang ke-13 dia terlempar ke masa lalu,dan bertemu dengan Sasuke yang masih menjadi bagian dari team Taka. "itu.. papa?" simpel saja,dia tau mengenai sejarah klan Uchiha,dan ia juga mengetahui bagaima...