"Assalamualaikum" salam Melody ketika memasuki rumah. Yang langsung disambut dengan kedatangan Bi Suci.
"Non udah pulang. Sini non bibi bawakan tas non" kata Bi Suci yang berdiri di depan Melody.
Bahu belakang dan punggungnya masih begitu sakit. Dia pun memberikan tasnya pada Bi Suci karena tasnya berisi buku banyak, jika dia menggendongnya otomatis akan lebih membuat rasa sakitnya bertambah. Tadi Melody pulang numpang mobil Adam yang juga ada Veli disana. Veli yang mengajaknya pulang bersama, karena dia tidak tega sahabatnya pulang sendiri takutnya Jerry dan gengnya akan melakukan hal yang lebih parah.
"Bi tolong bawakan air hangat sama handuk kecil" pinta Melody suaranya melemah.
"Baik non"
Melody pun berjalan menuju kamarnya. Masuk kedalam kamar, menyalakan AC agar tubuhnya merasakan dingin karena tadi diluar udara juga begitu panas.
Melody duduk di kursi meja riasnya, melihat pantulan dirinya di kaca. Wajahnya sangat kusut, rambutnya berantakan. Bahkan baju seragamnya yang semula putih bersih, kini terdapat noda coklat. Benar-benar kejadian tadi diluar dugaan Melody.
Tiba-tiba saja ponsel Melody bergetar, ada chat notif masuk.
Hai manis,
Nikmat juga bibir lo :vMelody melototkan matanya. Chat itu dari nomer yang tidak dia kenali. Dan lebih membuatnya syok adalah kalimat dari isi chatnya. Maksudnya apa?.
Siapa lo?
Apa maksud loMelody mengirimkan balasan chatnya.
Btw thanks, tadi nikmat sekali.
Kenalin gue Jerry.Melody lebih, lebih terkejut dan syok. Apa yang terjadi padanya tadi saat Jerry dan segerombolannya mengurungnya di dalam gudang. Dan mengapa Jerry bisa berkata begitu. Tangan Melody bergetar, dia takut jika Jerry melakukan hal yang tidak waras padanya, dia benar-benar takut. Dia tidak ingat apa yang terjadi padanya. Seingatnya terkahir dia akan memukul Jerry namun bahu dan punggungnya ada yang memukul keras hingga membuatnya langsung pingsan.
Melody tidak lagi menjawab chat dari Jerry, dia memutuskan untuk memblokir nomer Jerry. Dia tidak mau kejadian tadi tambah berbelit-belit, dia tidak ingin kenal Jerry ataupun Bara dan Dirham.
"Semoga saja dia tadi nggak ngapa-ngapain gue ya tuhan" ucap Melody yang menjadi cemas.
Dia meletakkan ponselnya di meja rias. Membuka lemari bajunya, berniat untuk berganti pakaian, karena dirinya sudah begitu risih dengan seragam sekolahnya sendiri.
Melody melihat bahu punggungnya di pantulan kaca cermin. Ternyata pukulan tadi menyebabkan bekas lebam biru. Benar saja rasanya begitu sakit, lebamnya saja biru sekali. Melody mengusapnya "Awww, sakit juga" tutur Melody seraya melihat ngeri pantulan dirinya di cermin.
"Non ini air hangatnya" Bi Suci tiba-tiba datang. Dengan cepat Melody membenarkan kembali bajunya, jangan sampai Bi Suci melihatnya.
"Makasih Bi" kata Melody yang sedikit gagu.
"Buat apa airnya non?" tanya Bi Suci heran, tidak biasanya Melody meminta air hangat. Baskom berisi air hangat itu diletakkan di atas nakas, bersama handuk kecil.
Melody berfikir mencari alasan, namun Bi Suci menyadari ada yang tidaj beres dari anak majikannya itu. Dia pun berusaha meneliti bagian-bagian tubuh Melody. Membolak-balikkan badan Melody teliti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Wound of Love
Teen Fiction"WOYY MASIH ANGET NIH, MASIH KECE PARAH!" Saat seorang brutal bermetamorfosa menjadi baik dan beraturan. Ketika sang penambat hati, lebih tertarik dengan sang kutub es. Akankah kelanjutannya akan bersama? Atau saling mencari jalan cintanya masing-m...