Chap 6: 왜그런지?

2.4K 280 17
                                    

Taehyung yang merasa yang merasa tubuhnya butuh asupan kopi mengibrak abrik dapur untuk mencari sesaset kopi bubuk. Namun hasilnya nihil, "Namjoon hyung, ayo beli kopi!"

"Ah? Maaf, aku masih sibuk. Pergilah bersama Jin hyung!" Kata Namjoon yang membuat Jin yang tengah selesai mandi kembali ke kamarnya untuk memakai baju. "Baiklah~" kata Jin membuat Taehyung tersenyum karena kebaikan Jin.

Setelah semuanya siap, Jin dan Taehyung turun ke jalanan untuk membeli segelas kopi atau mungkin dua gelas. "Aku sudah melihat berita, dan apa? Gadis Filipina? Karenamu lima puluh persen penduduk Filipina mulai berdandan." Kata Jin yang hanya di jawab senyuman oleh Taehyung.

"Kau berlebihan hyung!" Kata Taehyung meninju kecil bahu Jin.

Mereka pun memesan minuman dan duduk di salah satu bangku di cafe itu. "Tapi Tae, ada yang ingin aku tanyakan." Kata Jin yang ingin memancing kepekaan Taehyung pada kalung yang ada pada leher Dahyun.

"Apa?" Tanya Taehyung mrmakan salah satu kue kering yang ada di sana.

"Eh, aku tidak tau jika ini waktunya tepat tapi- Tae?" Jin menghentikan pertanyaannya karena Taehyung berhenti mengunyah dan tidak memokuskan dirinya pada percakapan mereka dan melihat ke arah lain.

Jin mengikuti arah pengelihatan Taehyung dan tertuju pada seorang perempuan yang tengah bersama laki-laki, dan mereka tau persis siapa itu. Dahyun dan Daniel yang tengah bercanda tentang sesuatu.

"Ini pesanan kalian." Kata salah satu petugas yang mengantarkan minuman mereka, tak disangka Dahyun melihat ke arah mereka dan ikut terkejut juga.

Dia langsung menyembunyikan benda yang menggantung di lehernya. Sembari Daniel tidak melihat apa yang dia lakukan.

"Ayo pergi." Kata Taehyung yang membuat Jin sedikit terkejut.

"Jangan mengganggu pasangan baru." Kata Taehyung pergi terlebih dahulu dari cafe, diikuti Jin yang membawa kopinya. "Terimakasih." Kata Jin pegawai itu.

"Ada apa?" Tanya Daniel yang melihat Dahyun tidak melihat ke arahnya, "Ah, tidak apa-apa. Lanjutkan saja." Kata Dahyun sembari tersenyum.

Pada akhirnya dia tidak jadi melepas kalung tersebut, karena takut hilang dan terlepas dari genggamannya.

Sementara itu Jin tengah mencoba menghentikan Taehyung yang berjalan cepat, "Hei! Tunggu aku!" Teriak Jin yang membuat Taehyung berhenti.

"Maaf, aku berjalan terlalu cepat." Kata Taehyung yang menyadari perilakunya terlihat seperti orang yang tengah cemburu. "Apa kau baru menyadari saat kita sudah di depan gedung?" Tanya Jin yang hanya dijawab Taehyung dengan gerakan tangan yang menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

"Apa kau marah dengan yang tadi?" Tanya Jin yang digelengi oleh Taehyung. Hal itu membuat Jin sedikit tersenyum, anak itu terlalu polos untuk berbohong. Membuatnya tak jadi bertanya tentang kalung itu.

"Baguslah kalau begitu, lagi pula kita mungkin akan melihat TWICE besok. Jangan sampai kau terbawa perasaan." Kata Jin membuat Taehyung sedikit membencinya.

"Aku tidak begitu!"

>

"Dahyun? Apa kau tidak apa-apa?" Tanya Jihyo yang khawatir dengan tubuh Dahyun yang sedikit panas, meskipun hanya sedikit, wajah Dahyun yang putih bisa menjadi sedikit gelap kemerahan walau sudah tertutupi make up.

"Ini hanya demam kecil karena pergantian musim, jika aku tidak banyak bergerak aku akan baik-baik saja." Kata Dahyun yang semakin membuat yang lain merasa khawatir.

"Kalau begitu duduklah dulu di sana. Jika kau mengantuk tidurlah, kau tidak perlu memaksakan diri." Kata Jihyo yang diangguki oleh Dahyun begitu saja.

Dahyun mencoba membuka matanya meski terasa berat dan panas, kaki dan tangannya terasa dingin meskipun ac sudah dimatikan. "Dahyun apa kau tidak apa-apa? Sungguh?"

"Aku tidak apa-apa, ayo masuk ke panggung!" Kata Dahyun menggandeng Nayeon yang sudah merasakan betapa panasnya tangan Dahyun saat itu.

"Kalau begitu setekah ini tidurlah.". "Aku mengerti!" Kata Dahyun meyakinkan unnie tertua di grupnya itu.

"Tuan bangau, tolong jangan biarkan aku merusak penampilanku." Batin Dahyun pada bangaunya.

Di tempat lain, para member BTS tengah memonitor penampilan mereka dan beberapa grup lain. Hingga akhirnya TWICE berasa dilayar.

"Entah ini perasaanku saja, atau dia terlihat lebih redup?" Tanya Taehyung pada dirinya sendiri dalam hati. Sepertinya memeber lain tidak mengetahuinya karena para perempuan itu memakai make up, batin Taehyung lagi.

Setelah berfikir beberapa detik, Taehyung memilih pergi dari sana karena ingin mencoba untuk tidak terfokus pada hal-ahl lain. Dia terua menyakinkan jika perempuan itu baik-baik saja, toh dia sudah punya yang lain.

Taehyung memencet sekaleng minuman karena tenggorokannya kering. Dia bersembunyi di samping mesin minuman karena dia tidak mau ada orang yang melihatnya minum disana.

Namun beberapa tegukan kemudian dia mendengar suara sepatu yang lambat menuju ke arah mesin minuman itu. Dia melihat ternyata adalah Dahyun.

Dahyun melihat Taehyung juga, jadi tidak ada alasan bagi Taehyung untuk bersembunyi. Taehyung melihat Dahyun dari atas ke bawah, ya, mungkin iya hanya perasaannya saja.

"Kemarin kau melihatmu bersama Daniel, sepertinya memang itu ya yang kau rencanakan dari awal?" Tanya Taehyung yang tidak dijawab oleh Dahyun sementara Dahyun sudah merasakan kedingat dingin ada di pelipisnya.

Demamnya meninggi.

"Kenapa tidak menjawab? Bisu? Kau bahkan tidak tau caranya bernyanyi atau pun melakukan rap. Kenapa kau menjadi idol?" Tanya Taehyung lagi sementaea Dahyun merasakan pusing menyerangnya seperti peluru yang di tembakkan ke kepalanya.

Dia sudah tidak bisa mendengarkan kalimat yang menyakitkan dari Taehyung karena tubuhnya sudah tak sanggup.

"Ah, tentu saja. Kau pandai berbisnis, berakting, dan memikat perhatian. Aku pergi, kau pasti juga menginginkannya." Kata Taehyung melangkahkan kakinya.

Tiga langkah berjalan ke depan, dia mendengarkan jika ada yang terjatuh dibelakangnya.

Dahyun pingsan.

TBC

After We Broke UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang