Chap 12: Mine

2.5K 249 8
                                    

Taehyung menyeruput kopinya, dia mendapat wawancara dari seorang penulis berita terkenal di Korea. Dia sedikut gugup, pasalnya penulis beruta tersebut hanya akan menuluskan berita yang benar-benar ia lihat dan pasti berita tersebut sangat besar. Apalagi ia diundang ke cafe di dalam ruang VIP yang tertutup.

"Mari kita mulai wawancaranya." Kata pewawancara tersebut.

"Kim Taehyung-ssi. Kau tau hanya menanyakan satu hal, dan kau boleh menjawabnya dengan kita yang masing-masing memberi syarat. Syarat untukmu dariku, adalah berita ini harus dipublikasikan." Kata wanita tersebut melihat ke arah Taehyung yang menghela nafas berat.

"Aku akan memberikan syarat setelah aku menjawab pertanyaan." Kata Taehyung berjaga-jaga.

"Beberapa hari yang lalu, aku melihat kau dan Kim Dahyun bersama. Apa asumsiku benar jika aku mengatakan kalian kembali bersama?" Tanya wanita itu tersenyum.

Taehyung berfikir sebentar, kemudian berkata, "Benar."

"Wah, ini akan menjadi hal yang akan menggemparkan dunia K-Pop. Pasangan yang lama putus, kembali." Wanita tersebut menyeruput minumannya hingga meninggalkan bercak lipsticknya disana.

"Syarat untuk jawabanku... Jangan mempublikasikannya sebelum aku menelponmu." Kata Taehyung yang diangguki oleh wanita tersebut.

>

"Apa? Kembali?" Tanya Bang PD kepada Taehyung yang tengah terduduk di sofa kantornya saat itu. "Kau melanggar peraturannya." Kata Bang PD membuat Taehyung menghela nafas.

"Peraturannya adalah tidak bertemu sama sekali. Aku tau aku melanggarnya tapi kau tidak melanggar untuk berpacaran dan berkomunikasi." Kata Taehyung membuat Bang PD terkikik atas kebenaran yang dikatakan oleh Taehyung.

"Jika pun aku membiarkannya, apa kau pikir popularitasmu tetap bisa bertahan seperti ini? Ini bukan tentang kau saja tapi juga grupmu." Kata Bang PD, membuat Taehyung berfikir dua kali.

"Berat bukan? Menurutmu... Apa yang harus aku lakukan pada TWICE jika mereka menghancurkan grupmu?" Taehyung yang mendengarnya menaikkan pandangannya tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh PD-nimnya. "A-apa?"

"Kau benar, aku yang menurunkan peringkat TWICE. Kenapa? Karena mereka akan menghancurkan grupmu jika tidak seperti itu." Taehyung merasa jika dia dikhianati, seseorang yang sangat ia percayai.

"Bagaimana menurutmu?" Tanya Bang PD lagi membuat Taehyung mengepalkan tangannya yang berada di pahanya kuat. Bang PD hanya melihat Taehyung seperti itu hanya melihat ke arah jendela.

Namun pandangannya kemudian beralih pada Taehyung yang terduduk dilantai dengan kakinya, seperti meminta pertolongan. Kepalanya tertunduk, tangannya masih mengepal kuat. "A-apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Bang PD terkejut.

Dia tidak pernah melihat anak didikannya berlutut dilantai seperti itu, dia juga tidak pernah meminta. "Aku mohon. Jangan sakiti dia. Aku mencintainya, sama seperti aku mencintai grupku. Jika pun aku yang disakiti, tak apa jangan sakiti dia."

"Taehyung-" kalimat Bang PD terpotong oleh Taehyung.

"Izinkan kami. Aku mohon." Kata Taehyung masih belum bergerak dari tempatnya.

"Sebenarnya..." Kata seseorang yang tidak diketahui mereka datang ke kantor. Dan itu adalah Yoongi.

"....Hal ini menjijikkan." Kata Yoongi berjalan dan duduk di sofa dengan cara yang tidak sopan. "Jaga sikapmu di depan ku." Kata Bang PD membuat Yoongi ingin tertawa terbahak-bahak.

"Tae, bangunlah. Kau tudak perlu meminta apapun darinya. Toh, dia bukan Tuhan." Kata Yoongi membuat Taehyung dan Bang PD terkejut. "H-hyung.." kata Taehyung lirih.

"Popularitas, kemenangan, apa hanya itu yang kau inginkan? Jika iya, kenapa tidak mempekerjakan robot? Tidak punya hati, menyanyi tanpa perasaan." Kata Yoongi mengeluarkan rokoknya dan membakar ujungnya dengan api dari koreknya.

"Apa katamu?!"

"Saat trainee kau bilang padaku, sebuah keberhasilan akan didapatkan jika kami bekerja keras. Tapi, sekarang bukan kami yang mencari keberhasilan. Melainkan keberhasilan yang mencari kami. Kau tau maksudnya kan?" Kata Yoongi menghembuskan asap putih dari bibirnya.

"Apa maksudmu berkata seperti itu padaku?! Apa kau ingin dipecat?!" Kata Bang PD menunjuk ke arah Yoongi, membuat Yoongi merasa direndahkan. Dia berdiri dan mematikan rokoknya.

"Maksud dari perkataanku adalah, sekarang bukan kami yang membutuhkan agensi ini. Tapikan agensi yang membutuhkan kami. Bukankah begitu? Bahkan jika kau mengeluarkanku, aku akan membuat agensi lain mendahuluimu." Kata Yoongi menunjuk Bang PD.

*Di korea menunjuk orang yang lebih tua termasuk tanda tidak sopan.

"Berani sekali kau menunjukiku!" Marah Bang PD.

"PD-NIM!" Teriak Yoongi sudah muak dengan semuanya.

"Kau bukanlah PD-nim yang kukenal. PD-nim yang menemuinku, tidak peduli sejelek apapun masa lalunya, sejelek apaoun latar belakangnya, dia memilih seseorang melalui kerendahan hatinya dan talentanya. Tapi sepertinya sekarang PD-nim sudah melupakan kerendahan hatinya..." Yoongi memberikan jeda pada kalimatnya.

"..hanya karena popularitas. Itu menjijikkan, bahkan aku tidak mau menyebutkanmu sebagai PDku." Kata Yoongi menghela nafas dan mengalihkan pandangannya.

"Ayo pergi Tae, jangan duduk disana seperti orang bodoh." Kata Yoongi mengulurkan tangannya dan mereka pun pergi meninggalkan Bang PD yang yang tengah menatap ke bawah.

>

[AKAN ADA BERITA KENCAN YANG AKAN KEMBALI MENGGEMPARKAN DUNIA K-POP]

After We Broke UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang