Scene 13

20 3 6
                                    

Malam itu dua insan manusia berjalan bersama. Dalam diam mereka saling membagi rasa rindu lewat sentuhan tangan. Lega, tentu pasti lega. Jarak yang menghalangi malam ini kini terhapuskan.

"Kau sudah makan?", tanya si namja terhadap yeoja tersebut.

"Belum", jawab yeoja bernama Hyera.

"Mengapa belum makan hmm? Baiklah, kita makan dulu. Kau ingin makan apa?", tanya si namja. Jeon Jungkook.

"Tak apa kuk, dirumah aku masih ada makanan"

"Ohh, ya sudah tapi jangan lupa makanmu. Tidurlah segera dan jangan belajar lagi. Kau itu pintar tak perlu susah payah belajar", pinta Jungkook pada gadisnya.

"Kau seperti eomma saja kuk. Dan perkataanmu itu harusnya kau katakan saat sudah sampai dirumahku. Bukankah itu yang biasa dilakukan oleh pasangan?", Hyera malah memancing Jungkook sehingga dia tersenyum.

"Berarti kita ini adalah pasangan? Kita pacaran?", kata Jungkook sambil senyum jahilnya menghiasi wajahnya.

Mendengar itu Hyera langsung kikuk dan malu. Rasanya wajahnya kini merah padam. Hyera mendahului Jungkook agar wajahnya tak terlihat. Setelah itu ia berkata...

"Bbukann begitu. Lagipula aku belum menjawab dan memutuskan apapun"

"Secepatnya akan kubuat kau memutuskannya", Jungkook tak mau kalah dan segera berjalan cepat di sebelah Hyera.

"Waahhh..", Hyera tiba-tiba terkagum-kagum menatap langit malam itu.

"Ada apa?", namja itu jelas kebingungan dengan sikap gadisnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ada apa?", namja itu jelas kebingungan dengan sikap gadisnya.

Sambil menunjuk langit Hyera berucap "Hentahlah, aku merasa langit malamnya indah sekali".

Tampak mata Hyera berbinar-binar saat melihatnya.

Jungkook hanya tersenyum melihat gadis tersebut. Begitu rindunya dia dengan sikap Hyera yang seperti itu. Selalu menilai dan mengomentari hal-hal di sekitarnya.

"Menurutku tidak seindah kelihatannya", si Jungkook mencoba menyangkal pendapat Hyera.

"Apa maksudmu? Itu sangat indah sekali", Hyera mempoutkan bibirnya. Nada bicaranya sendiri terdengar tak terima.

"Seindah apapun mereka tetap saja kalah darimu Nona Lee. Kau itu...Hei, wajahmu memerah? Padahal aku belum bilang apapun", jelas Jungkook.

"Memerah apanya? Ini karena kedinginan tahu. Sudah ayo", ajakan Hyera diiringi gandengan tangannya terhadap Jungkook. Jungkook? Tentu saja tertawa.

Malam itu menjadi awal yang indah bagi mereka. Tapi mereka tak tahu bahwa ada sepasang mata yang mengikuti sedari tadi.

⁘  

Akhirnya rindu akan tidur nyenyakku terbalaskan. Tadi malam aku pulas sekali. Segera saja kaki ini berjalan menuju kamar mandi dan cepat-cepat bersiap untuk pergi ke kampus. Tapi sosok seseorang malah mengejutkanku di lantai bawah.

-When I Can be Happy- {FF Jungkook}Where stories live. Discover now