About My Life 2 [Sorry, No Update]

19 3 3
                                    

September, bulan dimana kebimbingan muncul memenuhi otakku. Aku bingung dengan apa yang kuinginkan. Aku tak pernah puas dengan apa yang kulakukan. Aku berada di titik jenuh pada kehidupan. Melihat orang tertawa aku muak. Aku benci. Senyum, tawa, dan kebersamaan mereka aku benci.

Teman? Aku mempunyai banyak teman. Tiada kurang atau lebih dalam kehidupan pertemananku. Mereka baik, selalu perhatian, dan yang terpenting mereka mau menjadi temanku. Hanya diriku saja yang aneh secara batin dan mental. Aku selalu berpura-pura menjadi apa yang harus kulakukan. Sesekali sisi lainku hampir keluar dari pagar pembatas yang kubuat.

Iri ini semakin menggebu. Padahal iri adalah rasa yang menyedihkan. Kala seorang teman bahagia atas cerita cintanya, kala seorang pria akrab dengan wanita. Iri semakin menguasaiku. Iri tentang apa ini? Tentang cinta? Apa aku terlalu meng-elukan kata 'cinta'? Atau rasa iri ini yang tak mau binasa? Atau aku hanya bertindak bodoh atas kesendirian yang kubuat?

Ah, benar. Aku bodoh. Sangat bodoh. Pintar menggurui tapi tak pintar menata hati? Orang macam apa aku ini?

Yang kutahu cinta mempunyai sejuta rasa dan makna. Aku antara keluargaku, aku antara temanku, dan aku antara denganmu. Kupikir dua dari tiga hal tersebut sementara ini berjalan dengan baik. Lalu apa sebenarnya masalahku?

"Terkadang kau tak ingin siapapun melihat sisi lain dalam dirimu. Baik keluargamu maupun temanmu"

Pagi ini, saat aku membuka mata kata itulah yang terlintas di kepalaku. Lalu pertanyaan asing pun mampir untuk menyapa otakku.

"Siapa seseorang yang akan mengetahui segala tentangmu meskipun kau menyimpannya dalam buku?"

Jawaban yang kucari merupakan pertanyaan itu sendiri. Dia yang kusebut masa depanku. Dia yang akan berjalan bersamaku di separuh sisa hidupku. Dia yang akan mengingatkanku hanya untuk kebaikanku. Dia yang mendengar keluh kesahku untuk kebahagiaanku. Dia yang menjawab segala pertanyaanku untuk menghilangkan kekhawatiranku. Dia yang melarangku bersama orang lain karena sangat menyayangiku. Dia yang selalu mengucap kata rindu karena mencintaiku.

Kehidupan ini penuh dengan sebuahpermintaan. Terdapat sebutan lain untuknya yang biasa disebut keinginan atauimpian. Manusia tak akan luput oleh hal itu. Aku tentu berada diantaranya.Keinginan sekaligus impianku. Impian sekaligus keinginanku. Ialah menemukanseseorang yang sangat sangat "mencintaiku". Cukup satu cinta dan selamanya.Karena cinta dapat membuat seseorang menjadi "dia". 


i'm Back guyss :):)

Aku benar-benar kaget ternyata sudah lama aku tak menulis

Aku akan mulai lagi sebagai gantinya

Hal yang membuatku terhenti salah satunya adalah perihal di atas

Bisa dikatakan aku butuh seseorang yang spesial?? Hihi

Tapi bukan untuk bermain ular tangga yang sering pasang surut dalam bermain

Aku benar-benar terpikirkan hal yang menyangkut masa depanku

Apa aku terlalu khawatir?? Atau ini hanya keadaan sementara

Semoga saja,

Terimakasihh sudah mau membaca

Aku akan kembali dengan segera

Jangan lupa vomennya chingu :*:*   

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 07, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

-When I Can be Happy- {FF Jungkook}Where stories live. Discover now