Prolog

102 17 26
                                    

Agatha menatap laki-laki dihadapannya ini dengan tatapan teduh, lalu mengubah arah pandangnya pada sebuah belati yang baru saja ia tancapkan.

"Kenapa takdir sepertinya senang mempermainkan kita?" Agara menatap sayu perempuan dengan badan setengah iblis yang menunduk sedih itu. Diraihnya dan dipeluknya tubuh penuh luka dengan tulus.

"Jika kita ditakdirkan bersama, aku yakin kita pasti akan bertemu di kehidupan selanjutnya." Agatha menangis tertahan ketika sosok yang baru saja menariknya ke dalam pelukan hangat itu sudah tak bernyawa.

👻👻👻

Untuk prolog sengaja dipendekkan supaya kalian bingung hwhw.
Jangan lupa vote dan comment cerita ini jika kalian suka, dan juga mampir di cerita member-member lainnya.
n

oonahangul

Noonahangul

DestinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang