Apa Kabar?
—dari owe
Cinta
Adalah hati yang ditikam rasa
Pahit rindu di antara gulita
Manis duka kala rasa menyapa
Juga cinta, kenangan sang nestapaKenangan
Adalah antara saya dan sang gerangan
Jatuh tertimpa gerhana perasaan
Mendalam walau gerangan enggan mengucapkan
Jua tangis tuk bangkit dengan ulas senyumanGerangan
Adalah dia yang pernah tinggal
Mengisi satu bagian jiwa dalam kata pasangan
Menorehkan rasa di atas asa tak berwarna
Menemani walau diakhir tak lagi tinggalGerangan
Adalah dia, yang meninggalkan
Pada rasa yang saya kata pun pendam
Ikut tenggelam bersama tangisan rembulan
Tertimbun paksa tekad tanpa tujuan di tengah malamAndai gerangan tak lupa,
Tuhan sengaja,
Menulikan gerangan tuk dengar tangis saya
Membutakan gerangan tuk lihat luka saya
Namun masih,
Tuhan kan temukan satu masa tuk kitaUntuk gerangan,
Bibir bisu ini kan ucapkan,
"Apa kabar?"
Di masa kau sadar akan arah jalan pulang....
Andai gerangan tak lupa,
Tak apa sakit, karena saya pernah senang
Sebab semua pun tahu
Rasa yang dalam, kan berakhir luka dukaTuhan sengaja,
Menulikan gerangan tuk dengar tangis saya
Membutakan tuk melihat luka saya
Namun masih,
Tuhan kan tunjukkan satu arah pulang
Rumah, harap saya......
owe gak pinter buat puisi, owe tuh pinternya nyinyir, nyindir, maki, misuh-misuh, dsb.
Maapkan jika jeleq🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Kode Cewek
PoesíaJadi cowok, jangan sok gak peka deh! Lu tau kan nunggu orang peka itu gak enak? ... Actually, ini cuma buat nuangin isi hati diri sendiri aja. Karena gak ada yang bisa bener-bener ngertiin isi hati author. Anggap saja ini pelampiasan kegalauannya au...