chapter 1

124 7 0
                                    

Happy reading my new story
Semoga suka ya
Jangan lupa vote diawal

Gue benci lo !


Pagi hari yang sangat cerah , sangat bagus untuk memulai segala hal. Gina yang telah siap mengurus meja makan berdecak melihat putrinya belum juga turun. Ia bergegas menuju kamar putrinya dengan tangannya dipinggang


"Gian.... Bangun ih udah jam berapa ini!"

"Jam berapa sih ma emangnya? Masih ngantuk gigi". Gina menjawab sambil menggeliat dan menutupi badannya kembali dengan selimut

"Jam 7 giany georgina!" teriak gina dari luar pintu

Jika sudah membawa nama lengkap , berarti gina benar-benar sedang serius. Mata gina yang tadinya terpejam langsung membulat , ia melihat jam weker diatas nakasnya.

"What! Mampus gue ini hari pertama mos lagi"


gian segera bangkit menuju kamar mandi.
Ia hanya menyikat gigi dan mencuci muka. Memakai seragamnya tanpa dasi dan ikat pinggang, dan menyepol rambutnya asal

"Mampus dimana lagi nih dasi" gian mulai panik. Namun karena sifatnya yang selalu menganggap santai segala hal membuatnya acuh. Resiko itu belakangan baginya.

"Bodo amat lah udah telat ini." lanjutnya tidak peduli

Gian pun bergegas keluar kamar kemudian menark tangan gina untuk menyalim punggung tangan gina yang sedang duduk di meja makan

"Gian pergi dulu mam , udah telat ini"

"Ini sarapannya udah mami siapin, kamu tuh ya molor terus, kalau dibangunin itu ya terus bangun jangan tidur lagi" maminya menasihatinya membuat gian memutar bola matanya malas.
Selalu begini kurang berbakti apa coba, salim kn udah. Batinnya

"Udah ah gian mau pergi sekolah" pamitnya pergi

Perjalanan kesekolah gian hanya memerlukan waktu 15 menit karena jarak yang cukup dekat dari sekolah. gian setiap harinya diantar oleh mang deo supir pribadi keluarga mereka.

Beberapa saat kemudian gian telah melihat sekolah barunya dari kejauhan.
"Okay juga pilihan mama " gukamnya pelan

Gian meminta mang deo menurunkannya di warung dekat sekolah. Gian berjalan kaki menuju gerbang sekolah, Sesampainya di depan sekolah gian terkejut pasalnya gerbang sudah ditutup dan keadaan sekitar sudah sepi.

Mati gue, gerbang udah ditutup nih, gimana dong gue?shit!.

Gian mulai gelisah , dia tidak ingin hari pertamanya memasuki sma dalam keadaan buruk. Gian melihat kesana kemari berharap ada secercah harapan yang mampu menolongnya masuk, sampai akhirnya gian menemukan siswa yang keluar gerbang dengan membelakanginya.

Hate & LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang