chapter 3

57 6 4
                                    

Seorang gadis berambut sebahu dengan bandana pink dikepalanya, baju yang sebagian dikeluarkan dan kaus kaki semata kaki menatap lurus sebuah bangunan yang sudah ramai diisi oleh murid yang beranjak dewasa dan pengajar yang berlalu lalang. Ia melangkahkan kakinya dengan langkah yang sedikit pincang memasuki gedung itu.

"Lihat itukan cewek yang semalam dihukum sama si ketoskan?" bisik salah seorang murid kepada temannya ketika gian melintasinya

"Kaciyan.. Pincang ahahaha rasain sok keren lo" ejek murid lain

"Lihat tuh penampilannya, dasar troublemaker!"

Tiba-tiba gian dihadang oleh 3 orang cewek yang menghentikan langkahnya "Eh cabe !lo itu gak usah banyak gaya! Lo itu jangan pernah coba-coba deketi gevan "Hardik cewek dengan pakaian ketat dan dandanan menor, dia termasuk kakak kelas yang sering membully.

Sedari tadi gian cukup diam mendengar ocehan cewek didepannya, tapi Mendengar dia dikatain cabe gian merasa tidak terima , kemudian dia berbalik, menatap cewek yang mengatainnya cabe.

Dengan ketus dia menghardik " dirumah lo ada kaca gak! Bahkan satu sekolah ini tahu siapa yang cabe!" sinis gian menunjuk wajah cewek didepannya kemudian berbalik hendak melanjutkan kembali langkahnya menuju kelas.

Namun niat gian terhenti saat gian hendak berbalik melanjutkan langkahnya menuju kelas,  rambut sebahunya ditarik oleh siska yang merasa tidak terima ditunjuk oleh adik kelasnya, siska merasa tidak terima karena baru kali ini dia  diperlakukan begitu.

"Lo itu murid baru , gak usah sok belagu sama kakak kelas lo, lo lihat aja gue bakal buat lo gak tenang sekolah disini!" siska mengancam namun hanya mendapat tatapan tajam oleh gian yang seolah tidak peduli dengan ancamannya bahkan gian tidak membalas jambakan siska. Siska bertambah kesal kemudian dia sontak mendorong gian membuat gian kehilangan keseimbangannya
Beruntung nasib gian tidak terjatuh kelantai, seorang cowok tiba-tiba menangkapnya saat dia hampir terjatuh.

Semua mata terarah kepada cowok itu, mereka penasaran pasalnya baru kali ini mereka melihatnya, ditambah adegan yang menurut mereka romantis seperti yang ada di film. Gian dan cowok itu sontak saja menjadu pusat perhatian.

Gian tersadar dan langsung bangkit tanpa menatap ataupun berterima kasih pada pria yang menolongnya tadi . gian menatap siska tajam kemudian berlalu, meninggalkan tatapan bingung banyak orang, terutama sicowok tersebut.

Gila! Dingin banget itu cewek, tapi cantik... Gumam kevin, cowok yang menangkap gian sambil menatap punggung gian yang semakin menjauh dari hadapannya.

Awas aja lo! Batin siska tidak terima dipermalukan seperti itu.

Sementara disudut lain, gevan si ketua osis melihat kejadian tersebut, dia merasa tertarik dengan gian. Sudah beberapa kali dia bertemu gian sejak pertemuan awal di gerbang, Sikapnya yang terkesan cuek terhadap sekitar membuatnya terkesan istimewa dan berbeda dimatanya. Banyak cewek yang terang-terangan mendekatinya namun baru kali ini dia tertarik sama cewek , trouble maker lagi , setelah kejadian dimana dia diputuskan oleh seseorang yang tak ingin dia kenang lagi apalagi terpikirkan.

* * * * *
Kriiing...
Bel masuk telah berbunyi, seluruh siswa masuk kedalam kelas masing-masing. Aktivitas belajar mengajar telah dimulai hari ini.

Gian melihat dara yang sudah duduk dibangkunya dengan orang lain, gian memaklumi itu, lagian dia sering bolos dan dara tidak suka ditinggal sendiri. Gian menatap sekitar , mencari bangku yang masih kosong. Pandangannya tertuju pada bangku kedua dari belakang didekat jendela, pas sekali untuknya yang tidak suka menjadi perhatian guru.

Hate & LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang