11. we are good, verry good.

372 15 2
                                    

seminggu setelah chanyeol berbalas komen sama si nameera itu, gue mencoba untuk menjaga jarak sama chanyeol. Semua panggilan dan pesan masuk dari dia gue abaikan, ya mumpung kami baru jadian, belum terlalu lama bersama sehingga gue berspekulasi dengan menjauh seperti ini kalo memang terjadi sesuatu yang mengharuskan kami untuk berpisah, ya gue udah siap.

Walaupun jauh di dasar hati gue gak mau pisah. Sejak kenal chanyeol mulai dari gue jadi MaBa sampe sekarang, ya gue tau lah gimana Dia. Chanyeol yang baik, ramah, banyak fansnya, dan satu lagi, dia itu ternyata pinter. Pokoknya dia itu mirip banget sama cowok cowok yang ada di wattpad.
Kemarin kami sempet berpapasan di kampus..

Flashback

"rin.. rin.." pangilnya dari arah parkiran.

Gue yang sudah ada di depan pintu fakultas memutuskan untuk gak balik badan dan terus berjalan menjauh, tapi kaki Chanyeol cukup panjang untuk berlari dari parkiran sampai ke depan gue.

"yang, kamu kemana aja sih? Aku telepon gak pernah di angkat.. sibuk banget ya? Aku kangen tau" katanya tersenyum sambil mengacak poni gue yang masih setengah basah itu.

Takut terbuai, gue menepis tangannya yang ada di atas poni.

"malu tau banyak orang" sahut gue singkat.

"biasanya juga kamu suka, kenapa hmm?" balasnya lagi, kini ia menyelipkan anak rambut gue ke belakang telinga. Semua perlakuan manis dia hampir buat gue lupa kalo gue lagi kesel sama dia.
Karena cukup lama gue terdiam, sekarang Chanyeol mengajak gue duduk di sofa yang ada di lobby fakultas.

"duduk sini dulu sebentar, aku mau nanya kamu kenapa?" katanya lagi.
"aku gpp." Singkat gue.

"jangan bohong rin, dijidat kamu ada tulisannya tuh 'lagi ngambek' hahaha.." katanya sambil menyibak poni gue dan menunjuk dahi gue.

"apaan sih chan, udah ah aku mau ke kelas" kata gue sebal dan beranjak bangun dari sofa.

"yaudah nanti aku tunggu di kantin ya" teriaknya yang masih desertai dengusan jahil.

Flashback off.

Kemarin gue juga gak menghampiri dia yang katanya nunggu di kantin, ah molla~

Berhubung weekend, hari ini personil di rumah lengkap. Suasana seperti ini lah yang paling sering gue rindukan.

Ayah yang membaca Koran sambil ngopi atau nonton berita di layar kaca, Mamas yang sibuk sama alat music atau hewan peliharaannya, dan ibu yang duduk sekedar nemenin ayah, gue bangga sama kedua orang tua gue.

Kenapa? Ya jelas, di usia pernikahan yang hampir 23 tahun mereka masih tetap mesra dan saling melengkapi satu sama lain.
Boleh kah gue berangan seperti itu ke hubungan gue dan chanyeol? Hahah, rasanya lucu. Belum genap sebulan saja, aku sudah menghindar karena masalah yang sebenarnya aku belum tahu pasti.

"dek, ada cenol tuh" kata ayah yang membuyarkan lamunan gue di pagi hari.

"Chanyeol yah" balas gue.

"iya, iya.. Chan.. Yeol" katanya lagi sambil terkikik. Ah dasar ayah.
Gue lekas bangun dari gazebo dan masuk ke ruang tengah, yang dimana sudah ada si chanyeol disana.

Mencoba berdamai dengan sisi egois dalam diri sendiri, gue mau memperbaiki hubungan sama dia. Pokoknya hari ini masalah gue harus clear, uneg uneg gue harus keluar semua, gak boleh ada yang tersisa.

"Hai, aku ganggu ga?" katanya.

"enggak ko, kebetulan ada yang mau aku omongin sama kamu. Yuk ke gazebo" ajak gue.

Setibanya di gazebo, gue mempersilakan chanyeol untuk duduk.

"kamu mau ngomong apa?" tutur gue to the point.

Mahasiswa BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang