Ketika cinta harus dirasa, dimengerti dan dikejar.
Mata Yuri sembab setelah ia menerima gaji karyawan yang terhitung hanya satu bulan, ia menyembunyikan tubuhnya dibalik selimut, tidak ingin melakukan kegiatan apapun, Yuri tidak ada daya sama sekali untuk beraktivitas.
"Yul, sudahlah, lebih baik kau cari pekerjaan lain saja." Taeyeon membuka selimut yang menutupi tubuh Yuri agar sahabatnya itu tidak malas-malasan sepanjang hari.
Taeyeon terkejut saat mendapati mata Yuri bengkak karena menangis, ia mendesah pelan.
"Igo, aku buatkan green tea untukmu agar kau tenang." kini Eunjung masuk ke kamar Yuri dengan satu cangkir green tea. Melihat itu Yuri justru menangis lagi.
"Kenapa kau menangis lagi? Tidak lelah? Bagaimana jika air matamu kering huh?" Taeyeon mengambil tissue lalu diberikan pada sahabatnya itu.
"Green tea itu mengingatkan pada Presdir Jung." kata Yuri, lalu ia mengelap ingus yang hampir menetes.
"Aigoo, kau dipecat olehnya, kenapa masih saja kau mengingatnya? Jika tidak mau, aku akan minum sendiri." Eunjung duduk di kasur lantai Yuri, setelah itu ia meminum green tea yang dibuat sendiri.
"Bagaimanapun juga susah untuk melupakan Presdir Jung, Eunjung-ah."
"Perlahan, jika tidak bisa berdoa saja suatu saat kalian akan dipertemukan lagi dalam situasi yang berbeda. Arra?" Eunjung menepuk punggung sahabat nya, ia tahu Yuri sosok yang tak pantang menyerang, lebih kuat dari dirinya dan Taeyeon. "Sehari ini kau dinginkan pikiran mu lebih dulu, baru cari pekerjaan lain saja eoh."
Yuri menutup wajahnya dengan selimut, hari ini mungkin hari yang akan menjadi hidupnya tak akan ada arti sama sekali sepanjang sejarah.
"Atau kau mau mencoba pekerjaan freelance untuk acara reuni bersamaku dan Eunjung besok? Aku mendapat pekerjaan ini dari salah satu model Tiffany Hwang, tempatku bekerja." Taeyeon bergabung di kasur lantai Yuri, ia juga minum green tea yang sisa setengah. "Mereka masih butuh banyak pekerja untuk acara itu, acara besar-besar an dari sekolah ternama di Seoul, yang datang bukan orang sembarang." Lanjut Taeyeon membuka kembali selimut dari wajah Yuri.
"Benar juga kata Taeyeon, setidaknya kau bisa sedikit ada kegiatan dan tidak memikirkan Boss mu itu."
***
Setelah menimang ajakan Taeyeon dan Eunjung akhirnya mau tidak mau Yuri menerima pekerjaan tersebut agar ia tidak bosan di flat seorang diri. Mereka bertiga sudah bersiap sedari pagi di tempat acara. Sebuah hotel berbintang yang tengah disulap begitu megah dengan dekorasi bergaya Eropa, tidak main-main memang acara reuni salah satu sekolah terkemuka di Seoul dalam membuat acara.
Ketiga sahabat itu tidak akan tahu bahwa beberapa makanan yang disana setara dengan gaji mereka selama satu bulan. Mereka juga tidak akan tahu akan hadirnya artis ternama seperti Song Hye Kyo selaku tamu undangan, mereka melihat tak percaya jika wanita bargaun orange itu adalah artis ternama hingga beberapa orang meneriaki namanya juga bertegur sapa.
"Aku tidak percaya akan berada di tengah-tengah orang seperti mereka." Bisik Yuri pada Eunjung yang sedang membawa nampan berisi wine. Ia begitu takjub dengan acara megah ini, sudah tertata dan diatur sedemikian rupa. Setelah ia meletakan wine di beberapa meja tamu undangan matanya mengerjap begitu melihat sosok wanita yang tidak asing baginya, matanya melotot ketika ingat siapa wanita tersebut.
"Di-di-dia." Katanya terbata-bata.
"Dia model yang aku katakan pada kalian, Tiffany Hwang." Kata Taeyeon yang muncul terakhir membawa salad yang sudah dipesan oleh beberapa orang. "Cantik, kan?"
Yuri mengucek matanya perlahan. "Dia teman Presdir Jung, tidak salah lagi. Dia yang ke kantor waktu itu." Katanya mengucek matanya kembali untuk memastikan jika ia tidak salah.
Eunjung yang penasaran pun melihat kearah dimana sosok Yeoja berbalut gaun biru sesuai dress code dari acara ini. "Memang cantik, kau yakin Yul dia teman Boss mu?"
Sahabatnya itu pun mengangguk pasti dan yakin. "Luar biasa, tidak aku sangka jika reuni ini didatangi oleh artis juga model seperti mereka." Ia menggelengkan kepala. Dilihatnya sosok gadis itu memang terlihat berbeda dari saat di Jung-Le Corp.
Mereka bertiga kembali lagi dengan pekerjaannya yang semakin sibuk karena sebagaian alumnus sekolah tersebut berdatangan. Mereka juga tak urungnya memperhatikan model Tiffany Hwang yang terlibat perbincangan dengan salah satu tamu undangan. Sosok tamu undangan berkaos V-neck berwarna biru dengan celana putihnya terlihat mencari seseorang.
"Jessica tidak datang lagi kah, Fany?"
Yuri yang mendengar hal itu terlonjak saat ia menanyakan sebuah nama, Jessica. Ingatannya langsung terkonek pada sosok Presdir nya yang dipanggil Jessica oleh Tiffany kala itu.
"Aku tidak tahu, dia akan datang atau tidak. Yang jelas aku sudah memberikan undangannya." Tiffany nampak enggan berbicara pada sosok itu, namun sebagai Hokbae ia harus menunjukan sopan santun pada Sunbae nya yang mereka sebut dengan 'Kelinci Mesum'. Yuri sesekali mendekat pada meja dimana Tiffany duduk agar ia bisa mendengar lebih jelas perihal perbincangan mereka yang sepertinya membicarakan Presdir Jung.
"Bukannya kau juga sudah menghubungi nya? Iya kan, Pinjoon Oppa?"
Sosok itu tersenyum lalu mengangguk manja membuat Tiffany memutar bola matanya, sebal.
Yuri menerka dengan apa yang ia dengar, siapa sosok itu hingga menunggu Presdir Jung? Ia sampai meremas nampan, ingin sekali melempar nampan itu ke wajah sosok yang dipanggil Pinjoon. Namun Yuri melupakan tindakannya yang mungkin akan mengacaukan acara. Ia kembali fokus dengan sosok Pinjoon dan Tiffany. Yuri melihat jelas Pinjoon tersenyum sumringah ketika melihat ke pintu utama ruangan ini, Yeoja dengan gaun berwarna putih selutut, melilitkan syal berwarna biru sebagai pemanis memasuki ruangan tersebut. Yuri yang melihat pun tidak percaya jika Yeoja itu adalah--
"Presdir Jung."
TBC
Mengawali siuman sejak 1 tahun lalu, bagaimana pendapat kalian?
Gw jg penasaran ada berapa banyak RS yang masih hidup di dunia per-FF-an ya?