Ketika cinta harus dirasa, dimengerti dan dikejar.
Jessica mendengus kesal, geram serta ingin melempar satu sosok yang belum sadar dari pingsan. Mau tak mau ia menghentikan mobilnya di pinggir jalan sambil mengamati mobil yang ada di belakang nya. Mobil yang sedari tadi mengikuti dan membuat Jessica tercetus ide gila dalam otaknya, menjadikan gadis yang pernah bekerja sebagai Office Girls di perusahannya itu untuk berpacaran dengannya selama 1 Jam. OMG, Jessica mimpi apa? Namun ini ia lakukan agar si Kelinci Mesum, Pinjoon berhenti mengejarnya terus menerus, Jessica tidak ingin terlibat masalah apapun dengan sosok Sunbae yang sudah akan bertunangan dengan Seulgi. Jessica tahu meski Seulgi pun pasti tidak menginginkan pertunangan itu terjadi akan tetapi Jessica malas jika nantinya berujung panjang.
"Ouch kepalaku."
Diliriknya gadis di sebelah yang mulai membuka mata serta memegang kepalanya sambil mengaduh.
"Omoooooo. Pres--di--r Jung." Yuri terkejut begitu melihat ke samping. Ia berusaha mengingat apa yang terjadi hingga matanya melebar saat mengingat permintaan mantan Presdirnya itu. "Ma-af aku terkejut sekali dengan yang kau katakan."
Jessica masih diam, ia langsung melajukan mobilnya kembali tanpa suara.
"Apa aku tidak mimpi?" Yuri menggaruk kepalanya, mencubit hidung, pipi hingga berkelanjutan yang pasti ini mengundang keanehan dipikirkan Jessica.
"Jangan salah paham, aku hanya menghindari orang-orang yang mengikuti ku, setidaknya dengan menjadikan mu kekasih selama 1 Jam akan membuat aku bebas dari pantauan mereka." Penjelasan Jessica membuat Yuri menaikan alis masih belum paham namun ia langsung melihat ke belakang dan benar saja ada satu mobil yang terus ada di belakang mereka.
"Mereka siapa hingga mengikuti Presdir?"
"Suruhan Pinjoon Oppa, orang yang kau lihat diacara tadi."
Yuri seketika mengepalkan tangan ingin rasanya menonjok wajah orang yang Jessica ceritakan, sikap Sunbae satu itu sangat berlebihan hingga menyuruh orang untuk mengikuti Jessica, ia kira Jessica se-berharga apa? Tapi memang berharga bagi Yuri, hingga sangat tidak pantas wanita berharga ini jatuh di tangan orang yang salah, juga tidak seharusnya pula Yuri menyukai wanita yang begitu berharga seperti Jessica melihat status sosial mereka yang jauh sekali berbeda.
"Baik, aku akan menerima permintaan Presdir. Menjadi pacarmu dalam 1 jam." Tegas Yuri, ia juga mengulurkan tangan pada Jessica sebagai deal nya kesepakatan mereka. Jessica ragu namun ia membalas jabatan tangan itu dengan terpaksa.
"Lalu kita akan kemana?" Tanya Yuri polos.
"Melakukan hal-hal yang dilakukan sepasang kekasih." Jessica langsung menjawab pertanyaan Yuri dengan serius.
"Hah???? Hal-hal yang biasa dilakukan seperti apa???" Yuri terkejut, bukan-- ia lebih penasaran dengan hal itu. Jessica justru tertawa dengan apa yang Yuri tanyakan, ini sukses membuat Yuri terpesona. Ia pernah melihat Jessica tersenyum dan kini ia melihat mantan Presdirnya itu tertawa, membuatnya terharu.
"Oh My God. Kau belum pernah pacaran?"
Yuri menggeleng.
"Sama sekali?"
Yuri menggeleng lagi dan kali ini sangat mantap.
"Astaga, kau hidup di jaman apa?"
"Mungkin dari jaman batu." Ia bersikap sambil berpikir polos. Jawaban itu membuat Jessica tertawa, lagi.
"Predir pernah berpacaran?" Pertanyaan Yuri membuat Jessica langsung berhenti dari tawa nya.
"Mungkin."