Bagian Pertama

118 6 0
                                    

Suara bantingan pintu utama yang nyaring mengagetkan seorang pemuda yang sedang menyesap tehnya dalam damai. Ia berniat melihat keadaan namun urung karena seseorang memasuki ruang bacanya. Ia menutup bukunya dan melirik si pendatang.

"APA?" ups, sepertinya si pendatang tidak dalam mood yang baik.

" Kurasa di bandingkan bertanya bukankah seharusnya kau berkata 'aku pulang'" si pendatang mendengus kesal dan berucap pelan, "aku pulang"

"selamat datang konohamaru, Ada apa dengan mu?"

" menyebalkan, segala hal tentang sekolah dan rencana dari festival itu benar-benar menyebalkan." Konohamaru bercerita tanpa mengurangi volume suaranya.

" festival?" Si pemuda yang lebih tua bertanya.

" ya festival musim panas, legenda tanabata."

" bukankah itu menyenangkan ?"

" tidak."

" kenapa ?" Si pirang menekuk dahinya.

" karena aku sudah tau ceritaya, dan setiap tahun seluruh negeri akan mengulang cerita itu sampai aku hafal di luar kepala."

" hahaha,maksudmu tentang orihime dan kekasihnya?"

Konohamaru mengangguk lesu. Ia berjalan ke sofa panjang dan merebahkan dirinya di sana. Mendadak suasana menjadi hening. Tidak ada satupun yang berbicara. Konohamaru yang sudah meredakan emosinya memandang lekat sosok yang terus membaca buku setelah tertawa tadi.

" hei Kak, kenapa rambutmu berwarna kuning?"

Si pemuda tertegun sesaat, ia menutup bukunya dan memandang Konohamaru dengan wajah yang seolah-olah sedang mempertimbangkan sesuatu.

" konohamaru, apa kau tau kisah lain yang berhubungan dengan legenda tanabata?"

Konohamaru menggelengkan kepalanya. " tidak, kenapa kau mengalihkan pertanyaanku? Aku kan hanya bertanya tentang rambutmu,"

Si pemuda melempar senyum, " jika Kau mau mendengarkan cerita ku, mungkin aku akan mempertimbangkan untuk memberitahu mu soal rambutku."

Ingin rasanya Konohamaru melempar gelas pada wajah yang sedang tersenyum konyol itu,

" aku tidak mau."

" eehh, kenapa?"

" itu pasti cerita tentang cinta, tidak ada bedanya dengan legenda tanabata yang sering diceritakan." Ucap Konohamaru dengan sarkastis.

Si pemuda pirang kembali membuka bukunya, ia tersenyum, mencoba merangkai kata untuk menarik minat Konohamaru, " kau benar, ini adalah sebuah kisah cinta, dimulai dengan pertemuan tak terduga, sebuah ketidaksengajaan berkembang menjadi hasrat untuk memiliki. Terbentur oleh tanggung jawab, kasta dan idealisme. Di bumbui oleh kepentingan pribadi dan keegoisan. Adanya lembar masa lalu yang memperparah keadaan, juga ketulusan yang hampir punah oleh deretan kebohongan.Menjadikan rasa sayang dan Cinta yang membuncah melahirkan obsesi dan dendam."

Konohamaru mengedipkan matanya beberapa kali. "Waw, kedengaran nya rumit."

Pemuda dengan surai kuning itu menggeleng, "ini adalah kisah yang sederhana, tapi karena sesuatu yang disebut perasaan, kisah ini menjadi lebih rumit dari yang kita kira dan ditutup dari khalayak ramai." Jeda sesaat. Pemuda ini melirik Konohamaru dan ia menahan tawanya melihat Konohamaru yang terbawa imajinasinya sendiri.

" kenapa berhenti?"

"Apanya?"

"Ceritanya!"

batas senjaWhere stories live. Discover now