Chapter 1

101 9 0
                                    

Aku kembali berkaca melihat penampilanku, kemeja putih polos lengan panjang yang kugulung serta celana jeans berwarna biru muda. Perfect  gumamku dalam hati. Segera kupakai jam tangan yang berada didepan meja riasku shit sudah jam 7.35. Buru-buru ku-kunci pintu apartment-ku dan segera menunggu lift yang tak kunjung terbuka. Akhirnya lift yang kutunggu pun tiba, aku pun segera masuk dan menekan tombol lantai 1.

Setelah sampai di lantai bawah, aku segera mencari taxi untuk kunaiki menuju campus-ku, yaitu Bristol University. Sekarang pukul 7.45 dan kelas dimulai pukul 8.00 dan itu artinya aku memiliki waktu 15 menit lagi. Setelah tiba di kampus aku segera berlari menuju ke kelasku tanpa menghiraukan orang-orang yang berada disekitarku. Untung saja tidak terlambat ujarku dalam hati. Mataku sibuk mencari sahabatku, Gemma setelah mataku menangkap sosok Gemma aku pun segera berjalan menuju meja-nya –maksudku meja kami. Tepat setelah aku duduk bel tanda masuk pun terdengar.

“Kau tahu?kau lama sekali Zoey. Kupikir kau tidak datang padahal ini baru hari ke-2 kita kuliah.” Ujar Gemma..

“Sorry tadi aku bangun terlambat karena tadi malam aku bergadang menonton film Just My Luck,kau tahu? Lindsay Lohan disitu cantik sekali dan Chris pine jug—“ perkataanku terhenti karena tangan Gemma yang menutup mulutku, aku segera menyingkirkan tangan Gemma dan hendak memprotes-nya tetapi aku mengurungkan niatku karna datangnya senior-senior ke-kelasku yang sepertinya ingin mempromosikan organisasinya.

Dari kemarin banyak senior-senior yang datang untuk mempromosikan tetapi tidak satu pun aku tertarik untuk mengikutinya. Aku bisa menebak pasti kali ini yang datang organisasi Fotografi,aku dapat melihat kamera yang tergantung di leher mereka.

“Zoey,lihatlah lelaki itu! Dia tampan sekali…alisnya…matanya…” Aku segera melihat kearah tatapan Gemma, dan seketika itu mataku dan matanya bertatapan, mata jade tua nya seakan menghipnotisku untuk tidak berpaling dari tatapannya dia kemudian mengernyit heran. Aku pun tersadar akan lamunanku dan segera melihat kearah lain. “Cih, sombong sekali dia” gumamku.

“Selamat pagi semuanya kami dari club Fotografi dan Film ingin mengajak kalian untuk bergabung bersama kami. Di club ini kita akan membuat film-film pendek dan juga—“ aku tidak ingin mendengar semua penjelasan lelaki —yang kuketahui bernama Peter—  mengenai club fotografi itu, yah walaupun wajahnya tampan.

Aku ingin mengajak Gemma bercerita namun karena kulihat dia sangat serius memperhatikan penjelasan dari Peter akupun mengurungkan niatku. Ketika aku ingin mengeluarkan iphone-ku kudengar ada langkah seseorang yang masuk.

“Sorry aku terlambat. Hai semuanya” aku menoleh ke sumber suara. Dia segera berjalan dengan santainya kesebelah Peter yang sepertinya sudah selesai menjelaskan tentang club nya yang membosankan itu.

Setelah diam beberapa saat lelaki yang baru datang itu membuka suara “Hai semuanya my name is Caspar Lee”. Oh keturunan cina pikirku. “Percaya atau tidak aku lahir di Afrika Selatan.” Tambahnya yang berhasil membuat mataku membulat orang se-putih pucat seperti dia lahir di Afrika Selatan? kurasa dia sedang bercanda.

Tiba-tiba aku membayangkan si –Caspar kulit pucat— ini sedang pasfoto yang latar belakangnya putih,karena orang Afrika rata-rata berkulit hitam pasti mereka harus menggunakan latar belakang putih agar mereka kelihatan,tetapi jika si Caspar foto dengan latar belakang putih pasti tidak kelihatan. Tanpa sadar aku pun tertawa dan—Good...semua orang sedang memandangiku sekarang.

“Hei kau!Kau menertawakanku ya?” ujar Caspar setengah berteriak kepadaku.

“T—tidak kok” jawabku membela diri. Shit! Kenapa gugup gini Dari ujung mataku aku dapat melihat bahwa –lelaki sombong bermata jade tua— itu sedang menertawakanku. Sialan dia desisku.

Peter bertanya, ”So,adakah yang disini ingin bergabung dengan club kami?Fotografi dan Film?”

Tiba-tiba Gemma mengangkat tangan sebelah kanannya sedangkan tangan sebelah kirinya mengangkat tangan sebelah kananku. “Wait,what?” kutatap Gemma dengan tatapan –what the hell- “Sorry?” ujar Peter dengan tatapan bertanya. “Nothing” ucapku cepat.  Gemma pun hanya tersenyum membalas tatapan yang kuberikan kepadanya dan berkata “Kita harus ikut club ini Zoey! Dan kau tidak boleh membantah.”

“Baiklah, Jack berikan formulir kepada mereka berdua”

Orang yang bernama Jack itu pun langsung berjalan kearah kami. Oh,ternyata lelaki sombong ini bernama Jack.

Dia pun memberiku 2 lembar formulir tanpa mengucapkan sepatah katapun.

“Kau sangat menarik” bisiknya pelan tepat di telingaku yang membuatku bergidik setelah itu dia  melangkah cepat kearah teman-temannya.

Dasar playboy! Umpatku dalam hati.

 “Anyone else?” . Ternyata tak hanya kami,banyak juga yang ingin bergabung dengan club fotografi ini. Well, menurutku mereka hanya ingin cari perhatian saja karena anggota club ini tampan-tampan. –Wait kecuali si Jack yang menyebalkan itu.

“Baiklah kalian dapat mengisi formulir ini dirumah dan besok kalian harus mengumpulkannya di ruang club fotografi. Bagi yang tidak tahu ruang club fotografi itu berada disebelah ruang melukis.”

Jack menambahkan “Jika ada yang mau bertanya mention saja ke twitter kami, kami sudah menulisnya di pojok kanan atas di kertas formulis tersebut. Thankyou for your attention good morning” dia berbincang sebentar dengan temannya lalu dia melihatku dan mengedipkan sebelah matanya padaku. Ew! Sorry Jack aku bukan tipe gadis yang senang di wink. Mereka semua pun keluar dan kelasku kembali ribut.

 “Ahh Zoey! Tidakkah kau melihat Caspar, Peter dan Jack yang begitu tampan? Mereka sangat tampan dan aku tidak akan pernah menyesal berada di Universitas ini” ucap Gemma dengan semangatnya. Uhh dasar anak ini. Aku pun hanya tersenyum—lebih tepatnya tersenyum paksa mendengar ucapan Gemma. “Ih kau ini. Aku bertanya bukan meminta kau tersenyum. Dasar gila” aku pun langsung memberikan tatapan death-glare andalanku padanya.

Sesampai di apartment, aku segera menghempaskan tubuhku ke kasur yang nyaman ini. Ku-keluarkan formulir club fotografi tersebut dan kuisi data-data nya. Setelah selesai –entah setan apa yang sedang merasuki tubuhku- aku segera membuka twitter dan mem-follow Jack.

Setelah itu aku segera beranjak ke kamar mandi, setelah beberapa menit berlalu aku selesai membersihkan tubuhku dan memakai pakaian. Sebelum aku beranjak untuk tidur, aku sempat stalk twitter Jack dan betapa terkejutnya aku ketika melihat satu tweet yang ingin membuatku membunuh si Jack ini.

@JackHarries : Im not following back if you didn’t mention me.

Cih! Sombong sekali dia.

Tanpa pikir panjang aku segera membuka profile twitter Jack dan langsung menekan tombol Unfollow. “Dasar sombong sekali kau! Aku tidak butuh followbackmu, bodoh!” ujarku kepada twitter Jack.

*****

A/n:

Haii!

Ketemu lagi samaku di cerita baru! yeay! Gatau kenapa tiba-tiba ada ide untuk buat cerita tentang Jack & Finn, ituloo youtubers yang ganteng bgt :p. Maafkan diriku yang menelantarkan HLS Reaching You T^T gatau aku udh gaada ide lg buat lanjutin......

Jadi gimana? kalian suka gak sama cerita ini?

Aku bakal update lagi kalo ada yang nge-vote dan comment, so ayooo buruan vote & comment cerita ini hehehe.

Thankyou xx

The Lucky OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang