"Mahh?" ujar laura.
"Iyaa? Kenapa raa? Kamu sudah pulang?" ucap mamanya.
"Sudah maah.. Maah aku dapet kerjaan tetap maah.." ujarnya.
"Kerjaan? Bagaimana bisa kamu kan masih kelas 2 smk nak.. Kamu ga aneh-aneh kan?" ujar mamanya dengan curiga.
"Ya ampun mah.. Ga laah, aku juga masih bisa berpikir jernih kok maah.. Aku kerja sama rehan dan setyo di cafe dijalan nangka. Aku manggung disana setiap hari dari jam 5 hinngga 10 malem. Gapapa kan mah?" ujar laura.
"Yaudaah kalau begitu mamah setujuh, semoga pekerjaan mu selalu di berikan kenyamanan dari allah swt. " ujar mama laura.
"Makasihh yaa maah.. Aku sayangg maamaaah! Aaminn semoga doa mamah selalu menyertai aku ya mahh" ujar laura.
"Mamah selalu sayang kamu nak.. Sudah sanah tidur!" ujar mama laura.
Laura pun beranjak meninggalkan ruangan tersebut dengan senyuman.
Ke esokan paginya laura bangun lebih awal.
"Emm.. Jam berapa sih sekarang? Kok aku bangun cepat ya? Apa mungkin karna aku tak sabar mengawali hari ini? Hmm.." Batin laura sembari mengambil jam weker yang berada di atas lemari samping tempat tidurnya.
Hari ini terpancar raut ceria dan bahagia dari gadis tersebut. Tentu saja ia tak sabar menunggu jam 5 nanti.
Gadis tersebut beranjak menunggu kamar mandi, setelah selesai ia memakai seragam sekolahnya dan ia langsung ke meja makan untuk sarapan, seusai sarapan ia pun menunggu teman-temannya.
Rehan prov
Sementara itu dirumah rehan.
"Hmm.. Gue mimpi itu lagi! Shit!" batin rehan sembari mengacak acak rambutnya.
Rehan memang sering bermimpi tentang kejadian tragis yang menimpanya waktu kecil dulu, yang membuat dia menyesal hingga sekarang.
Rehan pun beranjak ke kamar mandi, setelah mandi ia pun memakai seragamnya, dan ia bergegas kerumah setyo dan laura setelah sarapan.

KAMU SEDANG MEMBACA
GITAR ADALAH TEMAN KAMI
Teen FictionSekian lama menanti! Bantu aku biar banyak peminatnya dong:)