Sore itu Jinyoung sedang disibukkan dengan pekerjaannya di rumah sakit. Seperti biasa, jika tidak melakukan kunjungan pasien atau operasi, maka ia akan melakukan pekerjaan menyalin data pasien. Sejak kemarin daftar pasien di rumah sakitnya terus saja meningkat hingga membuat kepalanya nyaris pecah.
Mendadak ia diliputi perasaan tidak enak. Entah kenapa pikirannya kini tertuju pada Daehwi. Entahlah, ia sedikit merasa bersalah pada Daehwi.
Ia sebenarnya tak memaksa Daehwi untuk merubah penampilannya. Hanya saja ia hanya ingin melihat bagaimana cantik seorang Lee Daehwi jika tampil dalam keadaan normal. Bukan seperti layaknya seorang anak yang tidak mendapatkan perhatian. Walau sedikit memaksa... Tapi hei! Daehwi sendiri yang menyanggupinya. Lagipula dia yang memulai duluankan ‘kan? Jinyoung hanya mengambil kesempatan itu.
“Dokter Bae! Anda mendapat pasien!” seru perawat Seo menginterupsi lamunannya.
Ia beranjak dari tempat duduknya dan bergegas menuju ruang emergency. Dibelakangnya terlihat Woojin mengekor di belakangnya. Lelaki itu masih berwajah bantal karena baru saja tertidur di meja kerjanya.
“Aku akan menanganinya―” ia melihat tubuh itu, “Astaga, Daehwi?!”
Ia tidak menyangka jika melihat Daehwi dengan keadaan seperti itu. Apalagi melihat lutut Daehwi mengeluarkan darah. Beberapa bagian celananya terlihat robek. Dengan rasa khawatir, Jinyoung segera membawa Daehwi ke ruang emergency menangani Daehwi agar tidak terjadi hal yang lebih parah.
Hyungseob baru saja datang. Terlihat bagaimana wajahnya yang khawatir itu. Dengan nafas yang terengah-engah ia segera memeluk Seonho yang masih menangis. Temannya yang satu itu memang cengeng, apalagi jika sudah menyangkut dirinya dan Daehwi.
Hyungseob sendiri tidak ingat kapan persahabatan mereka bisa sedekat ini. Yang jelas, disaat salah satu dari mereka bermasalah, maka yang lainnya akan berusaha hadir di sampingnya. Meskipun terkadang Hyungseob tidak bisa mengerti jalan pikir kedua sahabat yang sudah dianggap sebagai saudaranya itu.
“Hyungseob-ah, ini semua karena aku―”
“Hei,” Hyungseob tersenyum, “Dia akan baik-baik saja. Kau tahu sendiri Daehwi anak yang kuat.” ucapnya.
“Dia akan baik-baik saja, tidak ada luka serius. Dia mendapat luka di lutut, sedikit goresan di telapak tangan, serta pergelangan kaki yang terkilir. Dengan beristirahat secukupnya kurasa dia akan segera baikan. Lagipula dia pingsan bukan karena luka itu. Mungkin ia hanya shock,” ujar Jinyoung pada ketiga orang diluar ruangan itu.
Ia kemudian berpamitan pada orang-orang yang masih terkejut dengan jawabannya dan pergi menuju ke ruangannya dimana Daehwi di rawat. Ia mendudukkan diri di samping ranjang tempat Daehwi berbaring. Di tangannya ada tas yang berisi pakaian Daehwi yang sobek dan terkena sedikit darah. Pakaian itu baru saja dibelinya untuk Daehwi, tapi sepertinya akan segera berakhir di tempat pembuangan.
.
Daehwi membuka matanya perlahan. Putih. Itulah yang pertama kali Daehwi lihat. Ia mengerjapkan matanya perlahan. Ia melirik ke samping kirinya dan mendapati Jinyoung sedang tertidur dengan menelungkupkan wajahnya di tangannya. Sepertinya lelaki itu benar-benar lelah hingga tertidur saat menjaga Daehwi.
Daehwi mencoba bangun dan menyandarkan dirinya. Namun pergerakan kecilnya itu tampaknya berhasil membangunkan Jinyoung. Lelaki itu berusaha meregangkan punggungnya yang terasa lebih dari kaku. Di lirikkan matanya pada sebuah jam yang tergantung di salah satu dinding di ruangan itu.
Pukul tujuh malam.
Dengan hati-hati, Jinyoung menaikan tempat tidur otomatis Daehwi. Setelah di rasa cukup, Ia menumpuk beberapa bantal sebagai sandaran punggung Daehwi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Bae || Bae Jinyoung X Lee Daehwi
FanfictionBae Jinyoung x Lee Daehwi DeepHwi Lee Daehwi, 18 tahun, berstatus sebagai siswa tahun terakhir di SHS 101, nekat kabur meninggalkan kediamannya karena frustasi akibat ulah sang ayah yang mengatakan akan melangsungkan pertunangannya dengan seorang an...