thirteenth

1.2K 162 6
                                    

(Waktu untukmu bersinar dimulai dari sekarang. Seperti malam yang menyimpan bintang-bintang, simpanlah aku di hatimu)
.

Daehwi baru saja membersihkan diri. Ia berjalan keluar dari kamar mandi dengan mengenakan bathrobenya. Sesekali ia terlihat sibuk mengeringkan rambutnya yang masih basah.

Ia berjalan mendekati ranjang dan sedikit bingung saat mendapati piyama di atas sana. Piyama itu terlihat lucu dengan gambar bintang berwarna putih, sedangkan sisanya lebih dominan warna baby blue. Tampaknya lelaki itu menyukai warna-warna manis seperti itu. Sudah beberapa baju yang ia miliki berwarna pastel seperti ini.

“Tuan Daehwi?” Tiba-tiba terdengar suara seseorang dari balik pintu kamar Daehwi, membuat Daehwi berjalan terburu-buru ke arah pintu. Ia melihat salah seorang pelayan sudah berdiri di sana.

“Ada apa?” tanya Daehwi.

“Tuan Jinyoung berpesan agar Anda mengenakan piyama yang sudah disiapkan, sebelum pergi ke kamarnya.”

Daehwi mengernyitkan dahi, “Dia menyuruhku ke kamarnya?”

Pelayan itu mengangguk, lalu undur diri dari hadapan Daehwi.
Daehwi kembali masuk ke kamarnya sambil mengusap tengkuknya, sedangkan wajahnya terlihat kebingungan. Ia penasaran dengan pesan yang disampaikan pelayan tadi. Untuk apa Jinyoung menyiapkan piyama itu? Dan untuk apa Jinyoung menyuruhnya ke kamar lelaki itu?

Daehwi mematut penampilannya yang sudah mengenakan piyama itu di depan cermin. Ia tertawa geli melihat penampilannya yang tampak―entahlah, mungkin terlihat menggemaskan jika dimata orang lain. Apalagi gambar bintang itu benar-benar cocok untuknya. Tapi menurutnya ini benar-benar menggelikan. Ia tak pernah memakai barang apapun dengan gambar yang membuatnya terlihat seperti anak kecil.

Selesai mengganti penampilannya, Daehwi berjalan menuju kamar Jinyoung. Dengan hati-hati ia menarik kenop pintu kamar Jinyoung, lalu melongokkan kepalanya ke dalam kamar sampai matanya menangkap sosok Jinyoung yang tengah duduk di atas ranjangnya. Hal yang membuat Daehwi terkejut adalah piyama yang dikenakan Jinyoung. Sama seperti miliknya. Hanya yang membedakan adalah warnanya. Jika yang dikenakan Daehwi berwarna biru muda, milik Jinyoung berwarna biru tua dengan gambar bulan.

Jadi ini piyama untuk pasangan?

“Oh, kau sudah datang.” Jinyoung memberi isyarat pada Daehwi untuk duduk di sebelahnya. “Duduklah.”

Meskipun Daehwi tidak mengerti dan bingung, dia tetap menempati sebelah kanan Jinyoung, “Ada apa, Hyung?” tanyanya.

“Tidak.” Lelaki itu merebahkan dirinya, “Ayolah, rebahkan dirimu juga.”

Bodohnya, Daehwi tetap menurut dengan perintah lelaki itu, “Ada apa sih? Aku tidak mengerti!” ucapnya dengan nada yang meninggi.

“Tidak ada. Hanya temani aku tidur, Daehwi-ya.” ucap Jinyoung seraya mengusap-usapkan rambutnya pada pundak Daehwi.

“Astaga…” Daehwi membelai rambut lelaki itu, “Cepat tidur kau, Bae Jinyoung.” Ucapnya dengan nada datar.

“Kau tidak akan pergi, 'kan?”

“Ada apa denganmu? Kenapa kau menjadi manja begini?”

“Tidak.” Jinyoung mulai menguap dan menutup matanya, “Jangan pergi.”

Ya ampun, kenapa setelah resmi menjadi kekasih dia semakin menyebalkan?

Tunggu. Otak Daehwi berusaha mencerna pemikiran yang baru saja muncul dalam benaknya. Kekasih? Aku sudah resmi menjadi kekasih Jinyoung? Tidak lagi bersandiwara?

My Annoying Bae || Bae Jinyoung X Lee DaehwiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang