Chapter 1 (Hari yang buruk)

323 22 4
                                    

"Kyuuu ... Banguunn ... Sampai kapan kau akan terus tidur ?" teriak seorang namja cantik berkulit putih susu di depan sebuah kamar.

"Hoooaaamm ... hyung ini masih pagi. Biarkan aku tidur sebentar lagi." balas teriakan dari dalam kamar.

"Pagi dari Hongkong. Lihat jammu, ini sudah siang, kau tidak kuliah, haa ?" teriak namja itu lagi.

"Lima menit lagi, hyung."

"Tidak ! Cepat bangun atau aku akan menyeretmu keluar." putusnya.

Membangunkan adik satu-satunya itu setiap pagi, memang membuat dia naik darah. Jika saja dia tidak menyayangi namja yang didalam sudah pasti dia akan memukulnya.

"Haiisshh, kau ini." akhirnya namja yang berada di dalam kamarpun bangkit dan duduk diatas tempat tidurnya.

"Bagaimana, Chullie ? Apa Kyuhyun sudah bangun ?" tanya satu pria lagi yang sudah rapi dengan kemeja dan dasi, jasnya ia sampirkan di sandaran kursi di ruang makan.

"Awas saja jika dia tidak bangun, aku akan benar-benar menyeretnya keluar." namja yang dipanggil Chullie tadi masih saja mengerutu dengan sikap adiknya.

"Hahaha ... Dia pasti akan bangun, dia kan sangat takut padamu."

"Aku harap begitu. Apa nanti kau pulang malam lagi, Teukie ?"

"Tidak bisakah kau menambahkan 'hyung' di depannya, Heechul-ah ?"

Ya, mereka adalah Park bersaudara. Setiap pagi, rumah akan selalu dipenuhi teriakan dari Heechul saat membangunkan adiknya, Kyuhyun. Dan setiap pagi pula, kakak tertua mereka, Jungsoo atau yang sering dipanggil Leeteuk, sudah menunggu kedua adiknya di ruang makan yang terbilang cukup besar untuk hanya diduduki oleh tiga orang namja.

"Ani, aku tidak mau. Kita hanya beda 10 menit." Heechul tidak mempedulikan tatapan tajam hyung-nya, dia sudah mengoleskan selai cokelat di rotinya.

Leeteuk yang sedang mengunyah roti selai strawberrynya hanya mendengus kesal mendengar jawaban adiknya, atau kembarannya. Ya, mereka berdua kembar, tapi benar-benar berbeda. Leeteuk sangat lembut dan penyabar, sedangkan Heechul, dia terkesan kasar dan mudah marah. Tapi mereka berdua sama-sama menyayangi adik satu-satunya, Park Kyuhyun.

"Terserah padamu saja. Seharusnya aku tidak bertanya tadi, karna jawabannya akan selalu sama." kata Leeteuk sambil berdiri dari kursinya, memakai jasnya. "Mungkin aku akan pulang telat nanti malam. Ada beberapa rapat yang harus aku hadiri." lanjut Leeteuk menjawab pertanyaan Heechul tadi.

Heechul hanya menganggukkan kepalanya. Membuat beberapa roti lagi, namun kini dengan selai kacang. "Jangan lupa makan siang. Atau aku akan pergi ke kantormu dan menyeretmu untuk makan." katanya cuek.

"Kau tidak ingat siapa yang bicara. Aku akan melakukan hal yang sama. Aku akan menelpon Kyunghoonie nanti ... Cepat panggil Kyuhyun lagi, atau kau akan telat ke butikmu." kata Leeteuk sambil berlalu dari ruang makan dan berjalan ke depan. Dia harus kembali ke aktifitas sehari-harinya.

"Yakkk, anak itu benar-benar. Kyuhyunnnn-ah, pallieee ... atau kau akan naik bis untuk pergi ke kampus." teriak Heechul.

"Iya hyung, aku sudah siap." Teriak Kyuhyun sambil berlari menuruni tangga dan berjalan ke tempat Heechul berada.

"Haiisshh, kau ini tidak sabaran sekali." dia duduk di kursi disebelah Heechul.

Sekali lagi Heechul mendengus kesal, memperhatikan adiknya yang sedang membenarkan tali sepatunya. "Buka mulutmu." perintah Heechul.

"Ahhhh .." Kyuhyun membuka mulutnya. Dan satu lembar roti masuk ke mulutnya. Siapa lagi yang menyuapinya jika bukan Heechul ?

"Heol, kau sudah besar Kim Kyu. Berubahlah sedikit." Heechul mengelap sudut mulut Kyuhyun yang belepotan dengan selai kacang.

Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang