•FOUR•

82 4 2
                                    

"Letta bangun woi, ada temen lo tuh nungguin dibawah."

"Jangan suka bercanda pagi-pagi deh kak."

"Ngapain gue bohong, serah lo deh ya let, kakak mau turun mau bandingin cakepan siapa."

Arletta terlonjak dari kasur tempat ia tidur karena ucapan kakaknya. Letta yakin teman yg dimaksud oleh Atha itu pasti kakak kelasnya yang kemarin mengantarnya pulang. Tidak mungkin temannya yang lain karena hanya Revano teman satu sekolahnya yang mengetahui rumah Letta.

Ia langsung memasuki kamar mandi dan bersiap-siap.

🌹🌹🌹

"Revan udah sarapan belum? sarapan disini aja."

"Gak usah ma, Revan nanti sarapan di sekolah aja sama aku. Aku berangkat dulu ya ma. Yuk kak kita berangkat." Setelah pamitan dengan Mama dan Papa, Letta langsung keluar bersamaan dengan Revan yang mengikutinya dari belakang.

"Sejak kapan ?" Letta tidak mengerti apa yang barusan diucapkan kakak kelasnya ini

"Apanya  sejak kapan kak ?"

"Sejak kapan gua mau nganterin lo ke sekolah?"

"Emangnya kak Revan kesini mau ngapain kalau bukan nganterin Letta ke sekolah. Yuk kak nanti telat."

Tanpa disadari, Revano mengangkat sedikit ujung bibirny dan melekuk senyuman yang sangat tipis yang mungkin tidak ada yang menyadari jika melihatnya.

🌹🌹🌹

Motor Revan memasuki gerbang sekolah bersamaan dengan itu banyak siswa siswi yang berbisik bisik dan menaruh pandangan kepada seseorang yang menaiki motor bersama Revan, siapa lagi kalau bukan siswi baru, Arletta Keyra.

"Woi bro Revan, sejak kapan lo demen cewek?"

"Emang sejak kapan yon Revan jadi gay ?

"Bacot, lo berdua cari mati?" Leon dan Raffa tau kalau perkataan Revan memang hanya candaan tapi tetap saja perkataan Revan bisa membuat mereka keringat dingin mendengar nada sadis yang keluar dari mulut Revan.

Mereka sudah berteman dari mereka masih berada di bangku smp, dan Elang adalah sahabat Revan yang sudah berteman dari mereka masih berada di kelas 4 sd. Walau mereka sudah lama berteman, Revan tetap menyimpan sebaik mungkin rahasia pribadinya. Hanya Elang yang mengetahuinya, jika bukan karena bocah satu itu datang tiba-tiba ke rumah Revan, sudah pasti ia enggan menceritakannya kepada Elang yang memaksa untuk diberitahu. Nasi sudah menjadi bubur, yah sudah lagian Elang juga bisa menjaga rahasia.

🌹🌹🌹

Baru dua hari Letta berada di sekolah barunya, dan hari ini ia sudah menjadi bahan gosip satu sekolah karena Revano si empunya wajah datar dan tampan itu memboncengi anak baru.

"Letta lo sepupunya Revan? atau adiknya?"

"Lo pacaran sama Revan let?"

"Lo pindah sekolah biar satu sekolah sama cowok lo?"

Baru saja ia memasuki kelas, ia sudah dilempari banyak pertanyaan yang entah harus ia jawab apa.

"Gue bukan adiknya, sepupunya, ataupun pacarnya. Gak sengaja tadi ketemu dijalan jadi gue nebeng." Ini berbohong untuk kebaikan kan. Tidak mungkin Letta menjawab jujur, bisa bisa teman-temannya itu lebih banyak lagi bertanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Boy Who Call Me SweetheartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang