oyassan galore : 8

3.1K 186 36
                                    


🔞WARNING!!!🔞
Chapter ini berisi konten dewasa, jadi buat para reader yang masih pingin polos... :V bagian anu-nya mohon di skip aja. Author udah ngingatin lho, jadi dosanya di tangung sendiri.
Sekian terkasih!
.
.
.
.
.

Kageyama tidak tau apa yang terjadi, dia baru saja menyatakan perasaannya pada Hinata, hinata menerimanya, mereka berciuman dan tiba-tiba tanpa dia sadari Meraka sudah berada di atas kasur Hinata, tidak ada yang repot-repot mencari tau. Perasaan keduanya sedang dalam suasana baik dan segalanya terasa memudar di sekeliling mereka, seakan dunia ini hanya milik mereka berdua dan mereka akan terus terjebak di sana selamanya. Setidaknya itulah yang ada di pikiran kepala polisi itu sekarang.

Bibir Hinata hangat, masih sehangat yang bisa kegeyama ingat, bibirnya mungil namun penuh, entah bagaimana cara menggambarkannya, namun bibir itu lembut dan manis, sangat adiktif dan mengingatkan Kageyama pada sesuatu, entahlah red Velvet mungkin?

Memutuskan untuk menjadi sedikit rakus, Kageyama menjulurkan lidahnya untuk mencicipi bibir Hinata, Hinata membuka mulutnya dengan senang hati, dia ingin kageyana mencicipinya, ingin Kageyama menikmati dia sebanyak pria itu menikmati sentuhannya. Hinata mendesah bahagia  setiap libah Kageyama menyapu langit-langit mulutnya, saat dia mengabsen deretan giginya dan setiap uluman dan hisapan di lidahnya. Hinata menyukai rasa dari lidah kageyama, lidah polisi itu basah dan hangat, sangat hangat hingga membuat Hinata betah berdiam disana untuk waktu yang lama.

"Kageyama..." Oyabun itu merintih saat Kageyama menyudahi ciuman itu. Pria itu menatap Hinata, meneliti setiap lekuk di wajahnya dan setiap rona di pipinya, Kageyama tau jika Hinata bisa terlihat sebagus ini, dengan mata coklat sayu dan bibir merah yang meminta lebih banyak ciuman.

"Jadi bisa ku dapatkan bagianku sekarang?" alis panjang Kageyama naik membingkai matanya, biner navy itu hanya berfokus pada Hinata dan dia meminta izin untuk meminta persetujuannya.

"Kau membuatku menunggu terlalu lama" Hinata mungkin terdengar menggerutu, namun tidak ada tanda-tanda kekesalan di suaranya. Kegeyama meraih pinggang Hinata dan menggendongnya kembali ke atas kasur, dia membaringkan Hinata di sana dan mulai melonggarkan dasinya (yang sepertinya lupa dia lepaskan karena panik) pria itu membuang dasinya kesembarang tempat diikuti dengan gerakan tidak sabar melepas kancing kemejanya.

Hinata hanya berdiam di sana, membiarkan kageyama melakukan tugasnya dan dia hanya tinggal menatap hasilnya. Semua yang di harapkan Hinata tentang Kageyama ternyata bukan imajinasi saja, karna begitu kemeja itu terbuka Hinata bahkan tidak senggup lagi berkedip. Tubuh itu sempurna, perut sixpack dan dada yang bidang (hasil dari latihan militer dan rutinitasnya di gym) lengan tanpa cacat dengan lekukan otot yang pas, leher yang jenjang dan jari-jari kurus yang panjang. Kageyama tobio adalah exixtensi yang lebih dari harapan Hinata.

Kageyama membungkuk ke arah Hinata, menarik kaus longgar yang oyabun itu kenakan dan menarik tangan Hinata hingga pria mungil itu duduk.

Mata Kageyama menjalar lapar di setiap inchi tubuh Hinata, di mulai dari leher kurus dan di tonjolan di dada Hinata, turun menuju perbuat dan pinggang pemuda itu yang ramping. kemudian berbalik pada punggungnya, dan Kageyama menyadari dirinya menahan nafas.

Kageyama tau jika setiap Yakuza -terlebih oyabun- semuanya memiliki banyak tato yang bahkan mungkin hampir merata di seluruh tubuhnya. Tapi milik Hinata tidak, tato itu hanya menghiasi sudut pinggangnya, menjalar menuju bahu kanan dan berhenti di bahu kiri, membentuk tubuh seekor naga ramping yang melilit indah dan semakin elegan dengan warna emas yang membentuknya. Tato itu bahkan menambah pesona pada tubuh Hinata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 [KageHina] Oyassan GaloreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang