Mira terpejam, seraya menghirup udara malam yang sejuk nan sunyi di balkon kamarnya yang lumayan besar itu. Ia mengembuskannya nafasnya perlahan, setelah beberapa saat ia merasakan sesuatu yang dingin menyentuh pipinya, Mira yang terkejut kemudian langsung menoleh. Matanya mendapatkan sesosok laki-laki tinggi dengan badan jenjang sedang menempelkan kaleng minuman di pipinya.
"Nih buat lo" Laki-laki itu menyodorkan kaleng minuman coklat dingin.
"Thanks, Ren."
Mira membuka kaleng minuman itu lalu meneguknya perlahan, ia mengedarkan pandangannya lagi pada langit-langit malam. Melihat bintang-bintang yang bertaburan dengan indahnya.
Satu sisi lain Rendy pun sedang memandang Mira.
"Lo nggak bosen liatin bintang terus kayak gitu?" Tanyanya.
"Maksudnya?"
Rendy yang sedari tadi berdiri sekarang memilih duduk disamping Mira.
"Ah elah, yang ada disebelah lo cakep begini kenapa malah natap bintang?" Ocehnya.
Rendy langsung mendapat satu pukulan di lengannya sampai Rendy meringis pelan.
"Bintang jauh lebih cakep daripada lo."
Mendengar itu Rendy langsung mengerucutkan bibirnya, Mira tertawa terbahak-bahak melihatnya. Ia sangat senang kalau bisa meledek Rendy, pikirnya tingkah Rendy itu sangat lucu.
"Jahat banget mulut medusa yang satu ini" walaupun perkataan Mira agak nyelekit dihati Rendy, tapi entahlah sejak tadi pandangannya tidak teralihkan dari wajah Mira, momen ketika Mira sedang tertawa bahagia seperti itu menjadi kebahagiaan tersendiri baginya. Sampai tidak sadar senyuman telah tercipta di bibirnya yang tipis.
"Mir, lo nyadar nggak sih kalo lagi ketawa lo itu cantik banget" Batin Rendy.
"Kenapa lo senyum-senyum? Ada cabe di gigi gue?"
Senyuman yang terukir di bibir Rendy seketika lenyap, "Bukan cabe yang nyangkut di gigi lo, tapi badak."
Memang ya Mira itu sangat mengesalkan tapi ngangenin, Rendy sedang melamunkan senyumannya dan mengukir untaian-untaian kalimat romantis di fikirannya tapi malah dibuyarkan.
"Gue seneng kalo lo bisa ketawa kayak begitu" ucap Rendy tiba-tiba.
"Kenapa?"
"Beruntung banget gue bisa liat bidadari senyum dari deket" Ujarnya.
Bukannya tersipu atau memerah wajahnya, Mira malah tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Rendy.
"Kayaknya lo kebanyakan ngejomblo deh, cari pacar gih!"
Raut wajah Rendy seketika berubah, ia menghembuskan nafasnya dengan gusar. Sembari menatap Mira dengan lekat,
"Ra, sampai kapan lo mau berjuang?"
~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Into Your Heart
Ficção AdolescenteSemua berawal dari sebuah permainan, permainan itu membuat Almira terjebak ke dalam kisah cinta Akankah permainan itu membuat akhir yang bahagia atau sebaliknya? ** Highest rank🏆 #3 dalam memendam (26/11/18) #5 dalam cintasegiempat (26/11/18) #3 da...