Genre : Angst
.
.
.
.Semua sudah berakhir.
Sepasang manik heterochrome memandang hamparan langit biru yang luas. Pandangannya mulai buram.
Pertempuran sudah berakhir. Mereka, Kiseki no Sedai, kelompok pembunuh terkenal di seluruh dunia telah berhasil membalaskan dendam mereka.
Walau harus dibayar mahal dengan nyawa sendiri.
Akashi Seijuuro tahu, sangat tahu, bahwa sudah lama The Jabberwock-salah satu musuh besar- mengincar Kiseki no Sedai.
Alasannya? Entahlah, Seijuurou sudah tak ingat dan tak mau peduli lagi. Yang jelas, sepele.
Bodohnya lagi, ia malah meladeni.
Buku-buku jari yang sudah berlumur darah mengepal, bibir digigit kuat.
Seijuurou ingat. Hari itu, dua minggu sebelum pertempuran terakhir. Kuroko Tetsuya, sang anggota bayangan Kiseki no Sedai-dan juga kekasihnya, menawarkan diri untuk menyusup masuk ke dalam anggota Jabberwock dan menjadi mata-mata demi mengumpulkan informasi.
Tidak ada yang aneh. Hal itu sudah biasa. Ini bukan pertama kali ada yang mengincar. Mereka adalah buronan kelas kakap. Seluruh dunia mengincar kepala mereka.
Namun tentu saja, belum ada satupun yang berhasil.
Sudah pasti, kali ini pun tak ada bedanya. Tetsuya akan mengumpulkan semua informasi mengenai Jabberwock. Kemudian Seijuurou dan yang lainnya akan menjemput Tetsuya sekaligus menghancurkan mereka sampai tak tersisa satu jejak pun.
Tak ada yang boleh bermain-main dengan Kiseki no Sedai. Berani menantang, artinya siap untuk mati.
Seijuurou selalu menang. Siapapun yang berani menghalangi jalannya, maka ia tak akan segan. Tak peduli sehebat dan sekuat apapun orang-orang itu, bahkan dengan sekelompok orang yang dielu-elukan sebagai pesaing Kiseki no Sedai, The Uncrowned Kings.
Seijuurou selalu menang, karena dia absolut.
Harusnya begitu, kan?
Tetapi kenyataan tidak selalu berbanding lurus dengan harapan.
Semalam, Tetsuya kembali. Lebih cepat dari yang seharusnya.
Ya, Tetsuya-nya memang kembali...
....dengan tubuh terpotong dan kepala yang terpisah.
Kiseki no Sedai -Seijuurou, terlalu meremehkan Jabberwock-meremehkan Nash Gold Jr. Siapa sangka ternyata dia berhasil membongkar identitas Tetsuya dan menjebaknya. Kemudian, dengan berbaik hati bedebah itu mengirimkan Tetsuya pulang.
Dunia di sekeliling Seijuuro seolah runtuh. Kegelapan langsung menyelimuti dirinya.
Siapapun yang berani menantangnya harus diberi pelajaran.
Dan siapapun yang berani MENYENTUH Tetsuya-NYA harus MATI.
Pertarungan dengan Jabberwock tidaklah mudah. Kekuatan fisik dan stamina yang jauh melebihi kiseki no sedai.
Tapi itu bukan berarti mereka tak bisa menang, kan?
"Monyet-monyet sialan! Brengsek!"
Nash menatap nyalang pria berambut merah di hadapannya. Tubuhnya sudah bermandikan darah. Kedua kaki dan tangan sudah dipotong tanpa ampun oleh Seijuurou. Giginya gemelutuk, geram. Tidak terima kalau dirinya sudah kalah.
"Inilah akibat berani macam-macam denganku." ujung pedang menempel pada nadi yang masih berdetak lemah di leher Nash, siap memotongnya kapan saja.
"Cih, jangan merasa tinggi dulu kau, monyet brengsek," kemudian menyeringai, "Kau sendiri tak lama lagi juga mati." Ia menatap tubuh di depannya yang juga sudah babak belur, namun entah kenapa masih berdiri kokoh. Darah mengalir deras dari luka sayatan di sekujur rubuh, dan sayatan pedang Nash berhasil memotong tangan kanan Seijuurou.
Meski demikian, kedua kakinya tetap berdiri kokoh. Semua luka yang ia dapatkan sama sekali tidak menghambatnya.
Karena Seijuurou sudah tidak peduli. Yang ada di dalam otaknya sekarang hanyalah membunuh sang pembunuh kekasihnya.
Dendam telah membutakan seluruh indranya.
"Matilah kau, Nash!" pedang terayun secepat kilat, hingga Nash tak sempat bereaksi. Kepala yang dipenuhi helaian pirang itu terjatuh, menggelinding menyedihkan ke kaki Seijuurou-yang kini tersenyum puas. Dendamnya selesai terbalaskan.
Kedua kaki mulai goyah, tubuhnya seakan baru tersadar bahwa sudah mencapai batas. Namun tetap bertahan, melangkah melewati tumpukan mayat di sekelilingnya.
Netra merah-emas memandang sendu tubuh teman-temannya yang sudah tergeletak tak bernyawa. Tak pernah sekalipun terlintas oleh Seijuurou, bahwa mereka, kiseki no sedai, pembunuh yang paling ditakuti, akan berakhir menyedihkan seperti ini.
Ya, Seijuurou lah satu-satunya yang masih hidup sekarang. Dia bisa sampai sejauh ini berkat pengorbanan teman-temannya, yang telah bertarung dengan seluruh kekuatan jiwa dan raga, sebelum akhirnya gugur satu persatu.
Tidak akan lagi ada teriakan-teriakan yang mengganggu dari Ryouta dan Daiki.
Tidak akan ada lagi rengekan lapar dan bosan dari Atsushi.
Tidak akan lagi ada Midorima dengan segala ke-tsundere-an nya
Dan....
Tidak akan ada lagi kelembutan dan kasih sayang dari Tetsuyanya.
Seijuuro akhirnya terbaring. Tubuh yang kian melemah itu dibawa terlentang, waktunya sudah tidak lama lagi. Langit biru nan luas menjadi saksi terakhir pertarungan mereka.
Setetes airmata milik Seijuurou jatuh. Langit biru itu mengingatkannya kepada sang kekasih-malaikatnya, yang membuat dunianya lebih menyenangkan.
"Langit biru...memang sangat indah..."
Pandangannya mulai buram. Tertatih, satu tangan terangkat, mencoba meraih sang langit yang tak mungkin ia gapai.
Tetsuya....sayang, tunggu aku...
Sedetik kemudian, tangan itu mulai lunglai dan terjatuh .
END
Author's note :
Yaakk, langsung banting setir ke angst di chapter kedua haha xD
Ini itu salah satu ide cerita akakuro yang udah lama bersarang di kepala, tapi gak pernah bisa saya tuang ke dalam tulisan. Maklum, authornya gak bisa nulis cerita yg serius :")) akhirnya cuma kepikiran tulis endingnya aja wkwk
Jadi aslinya cerita ini genrenya supernatural. Jadi kisedai + tetsuya punya kekuatan superhuman dan mereka itu macem geng Gen ei Ryodan dari anime HxH. Otomatis Udah banyak banget orang-orang yang mereka bunuh.
Nah, awalnya mau dibuat lawannya itu seirin, yaitu kelompok yang berlawanan sama kisedai. Seirin ini tipe-tipe kelompok yang suka keadilan, dan gak suka bgt sama kelakuan kisedai. Akhirnya mereka sepakat buat musnahin(?) kisedai.
Tapi setelah dipikir, kayaknya seirin gk setega itu sampe bisa mutilasi cuya :")) akhirnya dirubah jadi jabberwock. Dan gk jadi supernaturalnya wkwwk
Akhir kata, terima kasih buat readers semua yang bersedia baca cerita gaje ini sampe akhir. Love youu #kissandhug
See ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Dose Of Akakuro
Short StoryBerbagai macam kisah(?) akakuro random dalam bentuk drabble atau cerita singkat. Setiap bab nya tidak berhubungan dan bisa jadi berbeda genre. Cover by me DISCLAIMER ALL KUROBAS CHARA © FUJIMAKI TADATOSHI