Lamaran

1.3K 144 23
                                    

Tetsuya menghempaskan tubuh ke kasur empuknya. Helaan nafas lolos dari mulutnya. Hari ini cukup melelahkan, pekerjaannya sebagai dosen mengharuskannya untuk mengerjakan tugas bukan hanya untuk mengajar dan membimbing mahasiswanya, tapi juga dituntut untuk aktif melakukan penelitian.

Sebenarnya Tetsuya tidak keberatan, toh ini memang sudah menjadi bagian pekerjaannya. Tapi terkadang Tetsuya lelah, bukan karena penelitiannya, tapi ketika menghadapi tingkah mahasiswa-mahasiswa bimbingannya.

Baru saja Tetsuya mau malas-malasan ketika sebuah pesan masuk di ponselnya. Tetsuya melihat si pengirim pesan. Oh, Akashi Seijuurou.

Akashi adalah mahasiswa tingkat akhir, dan salah satu mahasiswa bimbingan Tetsuya yang...unik. Dia tergolong mahasiswa yang jenius dan aktif berorganisasi di kampus, bahkan sempat menjabat menjadi ketua BEM fakultas maupun universitas. Banyak mahasiswi yang suka bahkan sampai nekat menyatakan cinta, tapi sayang semua itu ditolak.

Semua itu karena Tetsuya.

Bukan, Tetsuya sama sekali tidak berbuat apa-apa pada para mahasiswi itu. Tapi Akashi selalu beralasan bahwa ia sudah punya orang yang disukainya, bahkan tak ragu menyatakan kalau orang itu adalah calon istrinya. Ya, "orang itu" yang dimaksud Akashi adalah Tetsuya.

Awalnya Tetsuya mengira itu hanya candaan saja. Maksudnya, ini bukan yang pertama kali ada mahasiswa yang mencoba menggombalinya. Jadi ketika Akashi bilang suka padanya, Tetsuya hanya tersenyum saja sambil iseng menjawab "Iya, sensei juga."

Tak disangka ternyata jawabannya dibawa serius oleh yang bersangkutan. Sejak saat itu Akashi jadi sering mengirim pesan, kadang-kadang telepon. Kalau sedang libur semester, Akashi selalu mengapelinya.

Lama-lama Tetsuya jadi tumbuh rasa juga. Akashi berbeda dengan orang yang selama ini ia temui. Dia selalu memperlakukan Tetsuya dengan penuh cinta, siapa yang tidak meleleh? Tetsuya jadi bingung dengan orang yang suka bilang Akashi itu jelmaan raja iblis.

Tetsuya mengetuk tab notifikasi pesan baru untuk membukanya.

Akashi : Selamat malam, Tetsuya-sensei.

Tetsuya : Selamat malam, Akashi-kun. Ada apa?

Akashi : Saya mau menyerahkan draft revisi proposal penelitian, sudah saya kirim via email. Mohon dicek.

Oh, ternyata cuma mau mengirim draft skripsi, pikir Tetsuya.

Tetsuya : Oh, iya. Nanti saya cek. Kalau ada koreksi lagi nanti saya beritahu.

Tetsuya menyalakan laptop dan membuka surelnya. Benar saja, ada satu pesan baru di kotak masuk. Ia segera membuka file tersebut, dan alis birunya langsung mengernyit.

Boro-boro file skripsi, ketika Tetsuya membukanya ia langsung disambut dengan tulisan besar satu halaman yg berbunyi "WILL YOU MARRY ME?" dengan font miring dan gambar cincin di sudut bawah.

"Loh, kok malah..?" gumam Tetsuya bingung

Scroll ke bawah, Tetsuya tambah mengernyit membacanya. "Prediksi anggaran acara pernikahan"?

Tetsuya pongo. Otaknya masih dalam proses mencerna.

"HAH?! Akashi-kun lagi coba melamarku, ya?!" pekiknya setelah beberapa menit.

Sumpah, demi apa, ini Akashi lagi coba nge-prank apa gimana?

Buru-buru Tetsuya chat Akashi.

Tetsuya : Akashi-kun.

Akashi : Iya?

Tetsuya : Ini kamu salah kirim file? Kenapa tulisan covernya "Will You Marry Me" dan isinya malah prediksi anggaran acara pernikahan?

Akashi : Ah, maaf sensei. Sepertinya itu bukan proposal penelitian, tapi proposal untuk membangun bahtera rumah tangga kita berdua :)

Tetsuya pongo bagian dua. Kemudian facepalm.

Tetsuya : .......kamu lulus aja belum, udah berani ajak saya nikah?

Akashi : Tenang aja, lulus kuliah nanti udah ada kerjaan.

"Hmm... Iya, sih. Akashi-kun pernah bilang dia udah diterima kerja di satu perusahaan." gumam Tetsuya lagi. Balasan Akashi masuk lagi di chatnya.

Akashi : sensei nanti gak usah kerja, cukup di rumah dan jaga anak2 kita.

Tetsuya : Astaga, Akashi-kun. Baru kali ini saya ketemu mahasiwa yang unik kayak kamu. Udah gitu lamarannya via online, pula.

Akashi : Besok pas jadwal bimbingan saya bawa cincin dan bunganya. Sensei gak usah khawatir :)

Tetsuya facepalm lagi. Jadwal bimbingannya besok, dan Tetsuya tak tahu harus pasang wajah seperti apa nanti. Jemarinya kembali mengetik balasan.

Tetsuya : Pede banget, emangnya saya udah jawab mau?

Akashi : Emangnya sensei gak mau?

Terdiam sejenak, Tetsuya berpikir cukup lama. Bagaimana, ya? Ia menimbang-nimbang dalam otaknya, kira-kira keputusan apa yang akan diambil. Akhirnya setelah melewati perdebatan batin yang panjang, Tetsuya mengirim balasan terakhirnya.

Tetsuya : Ya mau, lah.

FIN

Author's note :
HAAALOOOO LAMA GK  JUMPA, APA KABAR KALIAN SEMUA?❤❤

Ini ide muncul random bgt, tiba2 muncul aja di kepala wkwk. Maaf ya udah jarang update, tapi buku ini emang update kalo saya ada ide aja, sih. Hehe

Hope you all enjoy it. Sampai ketemu lagi!

Salam,
Sayaka M.

Daily Dose Of AkakuroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang