Ch.3 - A Wolf Under The Rain -

43 3 0
                                    


Esok harinya

-
-
-

Nao : "Apa kau yakin tidak mau diantar?  Hujannya deras sekali"
Ebi : "Nao benar! Kalau kau basah kuyup gimana."
Mako : "Kalian ini.. kalian tidak tahu aku sedang memegang apa? Ini p-a-y-u-n-g
Nao & Ebi : "Tidak." <- bercanda
Mako : "!!!☻!!!"
Mako : "Sudahlah, aku berangkat dulu. Dahh~"
"Tunggu--"

BRAK

Aku membanting pintu sebelum mereka mendapat kesempatan untuk mengatakan basa-basi lagi >:T

Mako POV

Hujannya deras banget,, payungnya kecil lagi. Aduh sepatuku jadi basah begini..
*lihat jam umum
Sudah jam 6.20 mampus, 10 menit lagi!! Akh, aku harus lari!

Drap drap drap drap


*tak

Hehh?! Aku tersenggol sesuatu--!

Byaar!

Mako : "Ah- sakit..!"

A-aduh..! A-a-aku jatuh ke genangan air!! Seragamku basah kuyup semua sialan >:")
Aku nyenggol apa si-
Saat aku lihat kebelakang. Ada seseorang yang sedang jongkok di pinggir jalan, dan kucing...? Dan dia membawa ikan? Oh mungkinkah dia memberi makan kucing itu
Tunggu-- itu kan juga seragam SMA Feather 1

"Kau tidak apa-apa....?"
Dia menatapku dengan kaget, tapi datar juga..
Eh dia-
Vincent..!

...

Mako : "T-tidak apa-apa apanya, lihat seluruh tubuhku basah kuyup.. Payungku juga jadi terlempar karna menyenggolmu!"
Mako : "Ngapain sih kamu ditengah jalan gini..?"
Vincent : "..."

Dia diam saja?? Ga ngomong apa apa. Minta maaf kek atau apa (c" ತ,_ತ) aduh anak inii-

Pluk

Ehh..? Jaket?

Jaketnya hangat..

Vincent : "Pakai saja jaketku"
Mako : "Ehh..?? 0///0 tapi-"
Vincent : "Aku bawa payung. Toh salahku"
Mako : "T-tunggu-"

Dia membuka payungnya, dan mengarahkannya ke aku agar tidak kehujanan

Wajahku menggambarkan ekspresi bingung dan kaget. Jujur, aku malu

Vincent : "Mau bareng gak? Bentar lagi bel. Payungmu juga basah."
Mako : "E-eh;; baiklah.."


Dia datar dan tenang sekali.
Tapi awkwardnya sepayung sama laki-laki Σ('◉///◉)
Entah kenapa aku tidak berani menatapnya

Vincent : "Apa kau baik-baik saja? Wajah mu merah."
Mako : "EhhH-?? A-aku tidak apa apa,,"

Mmmmmmm kenapa aku bicaraku berbata-bata, ayo Mako, berpikir jernih!!

Mako : "Aw--!"
Vincent : "Ada apa?"
Mako : "Lututku sepertinya berdarah karena terjatuh tadi."

Gulp

Vincent menelan ludah dan ekspresinya terlihat tidak stabil
Tiba-tiba nafasnya menjadi sesak, dia menutup mulutnya dengan tangannya

Mako : "Vincent, apa kau baik-baik saja??!"

Mukanya berpaling dariku, seperti dia tidak mau melihatku

Vincent : "Ini-- ambil payungnya. Aku duluan--"

Dia langsung lari tergesa-gesa

Sumpah aku bingung banget. Dia kenapa? Dia mual? Tadi sempat menutup mulutnya dengan tangannya. ;; tapi aku kurang yakin..
Oh

Apa dia



Takut darah...?

Ah tidak mungkin, aku terlalu berfikir kejauhan

Eh!! Sudah jam segini aku bisa telat!!
Aku berlari membawa payungnya ke sekolah





Aku berlari ke kelasku dan membuka pintu
Eh? Tidak ada guru, dan anak-anak dikelas juga sedang mengobrol satu sama lain

Sharon : "Mako, bajumu basah sekali,,,"
Mako : "Ah, tadi aku sempat kehujanan."
Sharon : "Kau ga bawa payung?"
Mako : "Payungku hilang;;" ^^")
Sharon : "Eh bukankah itu jaket Vincent yang ada di punggungmu?"
Mako : "E-eh iya, tadi dia sempat memberinya padaku saat kehujanan tadi. Tapi dia tiba-tiba lari entah kenapa."
Sharon : "Eh-?! Tapi seharusnya hari ini dia tidak masuk sekolah, kok kamu bisa ketemu dia?"
Mako : "Benarkah? Emang ada apa dengan dia."
Sharon : "Tidak tahu, tapi dia ada urusan dengan ayah. Sepertinya gara-gara itu."
Mako : "Dengan ayahnya..?"
Sharon : "Yaaaa, mereka dekat sih. Aku tidak tahu ada apa di antara mereka."
Mako : "Owh..."

"Pak Melo datang!!"

Ah, kami semua langsung kembali ke tempat duduk masing-masing dan tertib

























HahhhAhhhhh Hahhhh hhhh





Mata merahnya menyala tajam





Keringatnya mengalir dengan perlahan









Vincent : "Sial."
Katanya dengan mulut dan tangan yang bercecerah darah

- to be continue -

Hunt Of Red EyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang