Ch.6 - Wait, What?! -

42 3 0
                                    



Vote lagi..? Gila-gila. Si Edell atuh yang kepilih, sudah jelas dia masuk ke daftar murid dengan nilai sempurna di ujian. Tapi aku juga belum tahu orang seperti apa Rudolve itu, jadi tidak boleh cepat menilai juga ( ̄^ ̄)

Pak Melo : "Oke bapa bagikan kertas lagi ya."
Sharon : "Eh tapi pak, jika satu orang tidak masuk berarti, MISAL YA GAIS, misal votenya seimbang lagi 16-16 kan satu orang gamasuk berarti siapa yang kepilih dong."
Louise : "Ya ga gitu juga kali, peluang votenya seimbang ga sebesar itu."
Sharon : "Kan cuma MISAL >:("

Mako POV

Wah, ini pertama kalinya aku mendengar Louise berbicara, padahal orangnya kalem ama datar banget. Ya... Vincent juga sama sih tapi setidaknya dia masih bisa berekspresi. Kalau Louise susah--

Pak Melo : "Ya biarin aja, salah sendiri sebenernya gamasuk."
Mary : "Ea jleb."

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu, ada siapa itu?

Sreet

Pintu bergeser kemudian terbuka

"Permisi Mel- Ekhm. Permisi Pak Melo."

Mako : "Itu siapa Sharon?"
Sharon : "Itu guru ngocol, guru IPA kelas 10. Bu Thrysan. Fur Furanya itu buaya."
Mako : "Oh ya? kok dia tidak pernah mengajar ke sini?

Mary tiba2 nyempil

Mary : "kan kemarin pelajaran IPA freeclass gara2 kemaren gaada guru seharian."
Mako : "Oh iya ya. Gini ni baru masuk kelas baru jadwal pelajaran ga hafal :))"
Sharon : "Ahahha dasar."

Bu Thrysan berjalan ke arah Pak Melo yang sedang duduk di meja kemudian membisikinya

~~~~~~~

Setelah di bisiki Pak Melo tidak berubah ekspresi, ia hanya mengangguk

Pak Melo : "Baik kalian dengarkan dulu, Bu Thrysan ingin menyampaikan sesuatu."
Ujar Pak Melo dengan suara yang lemas dan gak niat ngomong :))

Tentu saja sekelas tetap mengobrol dan mengacuhkan perkataan Pak Melo
Pak Melo menggaruk kepalanya yang tidak gatal dengan ekspresi agak jengkel

Bu Thrysan yang sedang berdiri di sebelahnya melihat sengatan ubur2 yang mulai naik dari punggung Pak Melo

Thrysan POV

Haduhh.. Melo, Melo SMH

Bu Thrysan tiba2 berjalan ke arah papan tulis dan mengambil penggaris kayu sepanjang 1 meter kemudian

BRAKK

Bu Thrysan memukul papan tulis dengan emosi, Pak Melo sendiri terlihat kaget
Kami sekelas auto diem :(

Bu Thrysan : "KALAU ADA GURU MAU NGOMONG DENGERIN, JANGAN NGOBROL AJA."

Mako POV

Astaga, kami semua kaget seperti habis dibentak. Hmm calon guru killer nih

Bu Thrysan : "Ekhm, jadi hari ini ibu punya informasi penting.."

Bu Thrysan : "Teman sekelas kalian baru saja meninggal, itu kenapa dia tidak masuk hari ini. Besok jenazahnya akan dikubur."

Hunt Of Red EyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang