Hatiku begetar ada sesuatu yang tak bisa ku talar saat itu tapi sedangkal yang ku tahu candu mu mulai merasuki ku, meski awalnya rindu hanya bertanya namamu, kini dia telah jauh bertamu, merambah sampai ke ingatan dan mengambil alih semua yang telah aku heja.
Rindu ...
Aku tidak tahu mengapa semua orang begitu terbelenggu, entah apa komposisinya yang jelas rindu nyaris bisa merasuki semua, tak jarang aku di buat menangis karenanya.
Sesak ...
Alasan mengapa aku selalu menunggu senja disini, dia alasan ku agar tak pernah berhenti menceritakan mu pada senja, sesak juga yang membuat ku terus menerus mencari mu di semak semak.
Dan kamu ...
Komposisi rindu yang paling rumit, lama tak bertemu namun masih tetap ingat cara mu manatap mata ku, jarak yang begitu jauh namun ingatan ku selalu terhubung dengan semua pertanyaan tentang mu.
Lalu ...
Waktu menyiksa ku, menunggu mu yang entah kapan akan tiba, entah kamu masih ingat atau tidak, bahkan mungkin jika jumpa kau lupa siapa aku sebenarnya.
***
Saat itu aku mulai menulis, berharap suatu saat kau akan membacanya karena banyak namamu yang berhasil ku heja di sana di halaman pertama dan terakhir, masih tentang kamu yang selalu ku sembunyikan di balik bukit sebuah harapan sengaja tak ku katakan aku takut jika kau tahu kau akan menghindar.
Kamu selalu berhasil menguasai semua ruang yang ada di depan mata. Kau tahu saat itu juga aku nyanyikan lagu-lagu cinta yang syahdu untuk mu, tanya saja pada angin, mereka yang selalu setia mendengarkan, Mam ... lihatlah jauh ke dalam mataku, kau akan lihat seorang gadis yang sedang berpuisi di sana, memberitahu padamu tentang bait-bait rindu yang sedari dulu semuanya tentang mu, baiklah aku tak akan memaksa jika pada akhirnya kamu belum bisa melihat dan mendengar dengan baik.
Tahukah kamu ? Selalu ku simpan semua tentang mu dalam setiap sudut ruang rindu. Hingga kini 1000 hari berlalu kau masih memenuhi ruang itu.
Hatiku begetar ada sesuatu yang tak bisa ku talar saat itu tapi sedangkal yang ku tahu candu mu mulai merasuki ku, meski awalnya rindu hanya bertanya namamu, kini dia telah jauh bertamu, merambah sampai ke ingatan dan mengambil alih semua yang telah aku heja. Dalam kepala hanya rangkain huruf namamu saja selalu melayang-layang, layaknya hantu gentayangan, lalu aku memastikan saat aku berpapasan kaki mu memang menapak ke lantai, berarti kau adalah manusia normal yang bisa ku cintai dengan dalam meski yang ku bisa sampai saat ini adalah terdiam.
Ragaku seolah hanya menginginkan mu, bahkan tak jarang aku mengubah yang ada di depan mata dengan dirimu, saat aku melihat lemari berubahlah menjadi dirimu yang sedang tertawa, saat aku melihat pohon di luar sana aku juga melihatmu yang sedang asyik membaca buku, saat aku melihat langit aku lihat wajah mu yang selalu merontokan peluh ku, namun mengapa saat ku lihat dirimu yang nyata aku hanya melihat kamu yang telah jauh mencintainya. Tenang saja aku akan menemui wanita itu dan membunuhnya. Tidak mengapa kan ? Mengangguklah agar kau aman.
Dan kini aku tak tahu harus kemana aku mencarimu, jika tidak bertanya pada senja, meski tak pernah ku temukan jawabannya senja selalu membuat dirimu nyata adanya. Hanya orang gila sepertikulah yang menunggu senja berkata, memberi kabar baik tentang dimana kau berada, kubisikan pada senja jika bertemu dengan mu katakan “Aku rindu.”
Apa sempat kau mendengar kalimat itu ? Tak apa aku mengerti sebaik apa kamu mencintai dia.
***
Hari pertama saat kau masuk sekolah SMA, saat itu kali pertama aku bertemu dengan mu, ku lihat pada kerlingan matamu yang menyuguhkan bisikan-bisikan bahwa kau adalah laki-laki yang mengagumkan, kali pertama ku dengar suara mu seperti aku sedang mendengar lagu-lagu klasik yang berhasil menghanyutkan ku sampai ke jiwa, lalu ku dengar nama mu maka saat itu aku merasa lidah ku telah dikutuk agar selalu melafalkan ayat-ayat rindu untuk mu dalam setiap malam sebelum mata ku berhasil terpejam. Dan mulai saat itulah aku mengenal baik candu mu.
Entah kau merasa atau tidak, aku adalah orang yang akan selalu mengerti dirimu serumit apapun situasi dan kondisi saat itu. Aku yang tak akan pernah melewatkan mu sekecil apapun kesempatan ku untuk bisa lebih dekat dengan pemilik kedua mata indah itu.
Pergi kesekolah bukan lagi hal yang membosankan karena dalam setiap langkah ku akan ada banyak pertanyaan rindu yang bisa ku jawab dengan tepat. Menyimak apa yang kau presentasikan di depan kelas membuat hati ku bahagia dan melihat mu meski dari kejauhan akan membuat ku merasa baikan. Meski tak mungkin untuk bisa memiliki mu namun aku percaya suatu saat kau akan berlutut memohon untuk tak pergi dari hidup ku. lagi-lagi hanya orang gila lah yang mempunyai tingkat PD setinggi yang ku punya.Jadi kapan kita bisa bertemu lagi ?
***
Aku tak akan pernah berhenti bercerita pada senja meski hanya menyebutkan nama mu saja. Aku tak akan membenci waktu yang tak kunjung mempertemukan aku dengan mu, bahkan aku juga tak akan meringkus jarak karena tak juga mengerti sejauh mana aku merindukan mu, biarkan kini aku nikmati setiap rindu yang bertamu meski sesekali aku habis nafas karena itu aku tak akan pernah mencoba untuk mengenyahkan mu dari sebuah rindu, ku mohon ingatlah aku walau hanya sedetik, lalu carilah aku meski kau merasa itu tak ada gunanya, karena ada sesuatu yang akan ku perlihatkan padamu dan ku yakin aku bisa membuat mu tepukau saat itu.
Dari gadis gila pemuja senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKEPING SENJA
Short StoryUntuk kali ini, aku tak ingin malam itu datang, cukup hari ini hanya sampai senja saja, aku tak ingin menyaksikan sebuah akhir, aku tak ingin ada di sana dengan sebuah sendu, aku tak mau melihatmu menghilang, malam, kumohon aku sedang tak berselera...