Happy Reading😇
Seorang gadis melangkahkan kaki menuju kelasnya dengan gelisah, kemarin mamanya bilang waktu Diana sedang pergi bersama Dylan ada seorang gadis yg mencarinya.
“Namanya Anna” ucap mamanya kemarin. Apakah Anna marah dengan Diana? Semalam Anna tak membalas chat dari Diana, pdhl biasanya Anna tak pernah begitu kepadanya.
Setelah sampai dikelas, Diana melihat Anna sedang membaca novel. Dengan langkah ragu, Diana mendekati meja Anna.
“Morning Anna” sapanya sambil tersenyum manis, tetapi Anna hanya meliriknya sekilas lalu kembali lagi menatap novelnya.
“Na? kok km diem aja sih? Km marah sama aku?” Tanya Diana setelah beberapa saat diabaikan oleh Anna
“Na? jawab donk”
“Bisa diem gak sih lo, Di! Gue lagi baca ini” suara Anna meninggi hingga membuat murid² dikelas melongo menatapnya tak terkecuali dengan Diana
“Anna, km kenapa sih?” Tanya Diana
“Pikir aja sendiri, udh sana gue lagi gak pengen DIGANGGU!” Ucap Anna penuh dengan penekanan.
Diana menghela nafasnya dengan gusar kemudian melangkahkan kakinya menuju mejanya. Teman² sekelasnya mulai berbisik-bisik, mereka mulai membicarakan Diana dan Anna yg ribut barusan pasalnya dua sejoli itu sangat akrab sebelum-sebelumnya.
Jangankan mereka, Diana sendiri saja bingung kenapa Anna bersikap demikian kepadanya. Ia tau ini pasti ada hubungannya dengan Dylan, Diana bingung harus berapa kali si Diana bilang ke Anna klo Diana dan Dylan Cuma sahabatan.
Dan gak mungkin kan Diana harus menjauh dari Dylan dkk hanya karna Anna? Dylan kan juga sahabatnya, ia tidak enak jika tiba² harus menjauh darinya.
Tetapi Anna? Dia pasti akan semakin marah apabila Diana terus dekat² dengan Dylan. Kedatangan Devano membuyarkan lamunan Diana.
“Kenapa?” Tanya Devano setelah duduk disampingnya
“Dev, kyknya Anna marah sama gue” lirih Diana
“Kenapa?” alis cowok itu terangkat
“Gara2 kemarin gue pergi sama Dylan, salah gue juga sih gak ngabarin Anna”
“Saran gue yaa Di, mending lo cepet² deh bikin rencana buat bantu mereka jadian jadikan nantinya persahabatan lo sama Anna bakal aman dan lo juga masih bisa sahabatan sama Dylan dan komplotannya itu. Tenang aja Di, lo ga sendiri kok, gue bakal bantu lo” ucap Devano sambil memberikan senyum mautnya
Diana tersenyum mendengar ucapan terakhir Devano hatinya menghangat, setidaknya ia tau ia tak sendiri.
Anna memandang Diana dan Devano yg sedang mengobrol
“Seneng bgt sih jadi lo Di, dikelilingi sama cowok² yg bisa ngejagain lo, kemarin Dylan sekarang Devano. Tp lo serakah Di,harusnya lo pilih salah satu dari mereka” gerutu Anna dalam hati.
Hari Diana berlalu tanpa Anna, untung saja Devano selalu menemaninya dan
Anna?
Dia bergabung bersama teman² sekelasnya. Diana bisa melihat Anna kurang begitu akrab dengan yg lainnya karna memang Anna dan Diana lebih sering berdua/ bertiga dengan Devano, ia sebenarnya kasihan melihat Anna sepertinya ngga nyaman kumpul sama mereka tp Diana bisa apa? Anna saja masih marah kepadanya.
“Di, itu nasi gorengnya dimakan dulu, lo jangan murung terus donk Di, ntar lo sakit kan jadi gak bisa bikin rencana buat deketin Dylan dan Anna” ucap Devano lembut hingga membuyarkan lamunan Diana, skrg mereka sedang dikantin Anna juga sedang disana tak jauh dari bangku Diana dan Devano
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANA IS MINE (COMPLETED)✔
Teen FictionDua bocah kecil terlihat sedang berboncengan naik sepeda dipekarangan rumah, namun sepeda yg mereka naiki melindas batu sehingga mereka berdua terjatuh. Gadis kecil itu menangis sambil memegangi lututnya yg terluka, anak laki² yg tadi mengendarai s...