Chapter 1

7 0 0
                                    

"Lepaskan aku.... Hiks... Hiks tolong..... Tolong" teriak seorang gadis.

"Diam." Bentak seorang wanita paruh baya tersebut.

"Apa yang harus kulakukan. Aku harus bisa lepas dari bibi. Aku tidak mau dijual ke tempat terkutuk itu."batin gadis itu.

"Akhhhhhh... "Jerit bibi dari gadis itu ketika gadis itu menggigit tangannya sehingga cekalannya terlepas. Tak menyia nyiakan waktu akhirnya gadis itu pun melepaskan diri Dan berlari.

"Anak sialan..... Mau kemana kau. Kau tidak akan pernah bisa kabur dariku." Teriak bibi gadis itu.

Gadis itu hanya berlari Dan berlari hingga dia sadar bahwa jalan Yang diambilnya adalah jalan buntu. Bibi dari gadis itu Yang menyusul dibelakangnya pun akhirnya kini berada tepat didepan gadis itu.

"Mau kemana cantik... Kau tidak akan bisa lari dariku." Ucap bibi gadis itu.

"Bibi aku mohon tolong lepaskan aku.... hiks.... hiks...." Ucap gadis itu sambil terisak.

"Tidak akan sama sekali. Kau adalah uangku." Ucap bibi gadis itu. Kemudian mencekal lengan gadis itu Dan menyeretnya paksa. Gadis itu hanya merintih karena cekalannya terlalu keras.

"Seseorang kumohon tolong aku." Batin gadis itu. Gadis itu pun hanya pasrah ketika bibinya membawa paksa dirinya dengan kasar.

Skip

Bibi gadis itu membawanya ke sebuah club malam. Gadis itu hanya geleng geleng kepala berharap bibinya tidak memasukannya ke tempat terkutuk itu. Saat tiba dipintu...

"Bibi aku mohon jangan lakukan itu. Aku janji, aku akan melakukan apa pun asal aku tidak dijual ditempat terkutuk ini. Aku mohon bi hiks.... Hiks.... His.... " ucap gadis itu sambil terisak.

"Aku tidak peduli. Kau akan tetap aku jual ketempat ini. Dan aku akan mendapatkan uang Yang banyak. Dan warisan ayahmu itu akan jatuh ditanganku." Ucap bibi gadis itu.

"Bibi aku mohon jangan. Aku janji akan memberikan bibi semua warisan ayah. Tapi tolong jangan jual aku bi." Ucap gadis itu memohon.

"Warisan saja tidak cukup. Jika aku menjualmu maka uangku akan lebih banyak lagi." Ucap gadis itu.

"Hiks.... Hiks.... Aku mohon bi." Ucap gadis itu terisak.

Tidak memperdulikan isakan gadis itu bibinya langsung menyeretnya masuk kedalam club itu.

Saat sudah berada didalam club itu terdengarlah suara alunan musik Yang memekakan telinga gadis itu. Bibinya membawanya menemui laki laki paruh baya berambut pirang Yang terlihat sedang menunggu seseorang dengan membawa koper ditangannya. Saat sudah berada didepan laki laki tadi....

"Aku sudah membawanya tuan. Sekarang mana uangnya." Ucap bibi gadis itu senang.

"Ini." Ucapnya sambil memberikan koper itu kepada bibi gadis itu. Bibi gadis itu pun sangat senang. "Itu sesuai dengan perjanjian kita. Dan jika gadis itu kabur, aku tidak akan segan segan mengambil kembali apa Yang menjadi milikku. Kau paham." Ucap laki laki itu tegas. Bibi gadis itupun mengangguk. Kemudian menyerahkanku pada laki laki paruh baya itu Dan berlalu pergi.

"Bibi...... Hiks.... Bibi... Jangan tinggalkan aku....hiks..." Teriak gadis itu.

Laki laki paruh baya itupun langsung menarik tangan gadis itu menuju ke dalam mobilnya. Gadis itu hanya meronta ronta supaya terlepas dari cekalan laki laki paruh baya itu.

WOLFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang