bagian 8

194 11 0
                                    

Waktu sudah menunjukan pukul 12 siang. Tapi (Namakamu) belum juga keluar kamar. Terdengar oleh (Namakamu) mama nya pulang dari kantor.

"Bi, anak itu udah keluar dari gudang?." Tanya mama
"Sudah nyonya (Namakamu) dibebaskan oleh aden" ucap bi sumi

Setelah itu mama langsung pergi ke kamarnya untuk istirahat.
Tak lama beberapa menit gue mendengar kembali suara ketukan pintu dari pintu utama.

"Bi, (Namakamu) udah makan?" Tanya ojan
"Bibi ga berani ngasih makan (Namakamu) kalo ada ibu den" jujur bibi
"Mama udah pulang?"
"Sudah den. Sekarang ibu sedang istirahat dikamarnya"

Setelah itu ojan pergi ke kamar gue.

Tok tok tok
"Masuk" ucap (Namakamu)

Ojan perlahan mendekatkan dirinya kepada (Namakamu) lalau duduk diujung ranjang itu.

"Kamu gapapa dek?" Tanya abang khawatir

(Namakamu) hanya tersenyum kepada abang ojan.


***
Malam ini iqbaal sedang bersama keluarganya sedang berkumpul.krna malam ini malam minggu biasanya mereka menghabiskan waktu bersama.

"Bun teteh kemana?" Tanya iqbaal
"Teteh masih dijalan sama temen nya. Bentar lagi juga pulang." ucap bunda rike
Iqbaal hanya mengangguk.

Bunda rike melihat iqbaal seperti sangat gelisah.

"Le?" Tanya bunda rike
"E..hhh bunda ngagetin aja" ucap iqbaal yang sedang melamun
"Kamu mikirin apa?" Tanya bunda
"Ale ga mikirin apa apa kok bun" alibi iqbaal
"Jujur sama bunda. Ada yang kamu sembunyiin dari bunda" tegas bunda rike

Iqbaal awalnya tetap diam. Tapi dia perlahan menceritakan kepada bunda tentang keadaan keluarga fauzan atau sering disebut ojan. Iqbaal sangat khawatir dengan adiknya (Namakamu) sepertinya iqbaal menaruh hati dengan (Namakamu) adik dari ojan.

"Aku bingung bunda apa yang sebenarnya terjadi sama keluarga (Namakamu)" tanya iqbaal gelisah
"Mungkin ada sesuatu yang gak kamu tau ale." Ucap jujur bunda
"Bukan nya kamu udah pernah maen kerumah temenmu itu?" Tanya bunda
"Iya aku udah pernah main bun. Tapi itu waktu papanya belum meninggal dan dirumah itu belum ada (Namakamu)." Ucap iqbaal
"Ywdh sekarang kamu tidur udah malam. Nanti besok kamu coba main kerumah temenmu itu" saran bunda rike membuat iqbaal tenang.

***
Pagi hari saat (Namakamu) membuka mata. (Namakamu) terus menangis melihat perlakuan mamanya terhadap anaknya sendiri. Diambilnya foto papanya (Namakamu) menangis sambil memeluk foto papanya.

"Papa kenapa ninggalin aku?"
"Papa ga sayang sama aku?"
"Apa aku nakal papa?" Banyak pertanyaan yang diberikan (Namakamu) kepada papanya.

(Namakamu) berpikir jika ia terus menerus berada dirumah ini hatinya merasa semakin sakit melihat perlakuan mamanya terhadap (Namakamu). Akhirnya (Namakmu) bersiap siap untuk pergi kepanti asuhan. Untuk sekedar menghibur dirinya.

Saat (Namakamu) keluar kamar mamanya melihat dia dengan tatapan mematikan. Lalu (Namakamu) segera pamit kepada mamanya. Mamanya tidak merespon sedikit pun dia hanya menatap lurus. Hari ini hari minggu jadi mama ga pergi ke kantor.

Sesampainya (Namakamu) di panti itu dia segera menemui ibu aisyah pengurus panti itu. (Namakamu) memeluk erat bu aisyah seolah tidak ingin kehilangan sosok seorang ibu. karena semenjak kematian papanya (Namakamu) tidak pernah merasakan lagi pelukan sang mama.

"Kamu kenapa?" Tanya bu aisyah khawatir
(Namakamu) tidak menjawab dia malah semakin keras nangisnya.(Namakamu) pikir dengan dia menangis semua masalahnya selesai. Tapi nyatanya tidak.

"Hey. Kamu kenapa? Jawab ibu nak"
"Aku gapapa bu. Aku mau peluk ibu aja" keadaan nya masih memeluk bu aisyah

Bu Aisyah tau pasti kalau (Namakamu) sedang ada masalah dengan mamanya. Jika tidak (Namakamu) tidak akan seperti ini.

"Ibu aku nginep disini ya" izin (Namakamu)
"Ya sudah. Kamu boleh nginep disini tapi cuma malam ini aja ya" ucap bu aisyah
"Tapi besokkan kamu harus sekolah"
"Aku mau disini aja sama ibu" ucap (Namakamu) keadaan masih memeluk bu Aisyah.

Bu Aisyah masih menenangkan (Namakamu) yang masih saja menangis. Tanpa disangka ternyata (Namakamu) tertidur dipelukan bu Aisyah. Akhirnya bu Aisyah memindahkan (Namakamu) ketempat yang lebih nyaman.


***

broken home IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang