dc | 5

1.3K 224 189
                                    



"uh,"

dengan pelan, siyeon membuka matanya. kepalanya terasa sedikit pusing, entah karena apa. rambut hitam panjang yang terurai membuat penglihatan gadis itu terganggu. dengan cepat ia ingin merapihkannya, namun,

tangannya terikat di kedua penyangga kursi yang didudukinya.

"anjir?!" ia berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan ikatannya, tapi usahanya sia-sia. rasanya tangannya seperti diikat mati. jantung siyeon berdetak dua kali lebih cepat ketika ia mengetahui bahwa kakinya juga terikat.

"tolong!! tolong gueeee!" sambil teriak, ia tetap berusaha melepaskan ikatannya. tapi gak ada satupun orang yang muncul, atau bahkan mendengar teriakannya.

ia memperhatikan sekeliling. ruangan gelap dan sempit ini, rasanya siyeon pernah memasukinya. dengan minimnya pencahayaan, siyeon bisa melihat banyaknya alat kebun yang terletak di atas meja yang gak jauh dari tempat ia diikat.




....iya, siyeon ingat.

ini gudang belakang sekolah. isinya alat-alat yang biasa digunakan petugas kebersihan untuk membersihkan sekolah atau merapihkan taman. siyeon pernah kesini, satu kali saat kerja bakti.

tapi untuk sekarang, dia benar-benar gak ingat kenapa dia bisa ada disini. ditambah, tangan dan kakinya diikat. gak mungkin kan dia mengikat dirinya sendiri?

"tolong! diluar ada orang?! TOLONGIN GUE!!" lagi, siyeon berteriak. berharap ada yang mendengarnya meskipun kemungkinannya hanya kecil, karena letak gudang berada jauh di belakang sekolah. lagipula, ia rasa sekarang udah mau malam.










tap

tap

tap

terdengar langkah kaki seseorang. mendengar hal itu, siyeon berteriak sekuat tenaga, berharap orang itu akan mendengar dan membantunya.

"TOLOOONNGG! SIAPAPUN DILUAR TOLONGIN GUE! GUE DIIKAT!"

tap

tap

langkah kaki itu berhenti di depan pintu gudang.

"yeon?"











itu suara jeno.

iya, siyeon yakin itu suara pacarnya. pasti jeno khawatir sama dia karena belum pulang, dan mencarinya sampai kemari.

"JENO AKU DI DALEM!" teriak siyeon sekali lagi.

"sebentar sayang!" balas jeno.

siyeon mendesah lega. ia selamat. pokoknya, ia akan meminta jeno untuk mencari siapa dalang dibalik semua iniㅡapa tujuannya. siyeon gak salah apa-apa kan?

cklek

pintu gudang terbuka, memancarkan cahaya temaram sore hari yang semakin menggelap. jeno yang terkejut melihat siyeon yang terikat segera berlari menghampirinya.

"kamu kok bisa disini sih? siapa yang bawa kamu kesini?!" seru jeno sambil berusaha membuka ikatan tali di kaki siyeon yang kini udah gak pakai sepatu.

siyeon menggeleng kuat, "gak tau jenoooo seinget aku tadi kayaknya aku dikasih permen karetㅡ"

ucapannya terhenti. matanya membelalak, kemudian menatap jeno yang berlutut di hadapannya.














"cie inget,"

jeno mendongakkan kepalanya, menampakkan dirinya yang sedang tersenyum manis.

sesaat siyeon tersadar, ikatan di kakinya bukan dilepas, melainkan semakin dikencangkan oleh jeno.

dengan caraku | jeno siyeon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang