02

319 32 0
                                    

Happy Reading💜

•••••••••

“Hey anda tuan tidak punya mata, apa kalian tidak melihat Kakaku sedang berjalan? Jika iya lalu kenapa anda menabraknya! Anda tidak tahu berapa besar sayangku padanya,” oceh Sidd yang terus menangis sembari mengelus rambut Helly pelan.

“Hey tuan! Jangan menyalahkan Kakaku, ya! Ini tidak sengaja kau mengerti?” Tanya Adik Varun yang bernama asli Prerna Sharma.

Varun hanya terdiam mematung mendengarkan ocehan Sidd dan juga Prerna. Saat hujan mereda, angin berhembus kencang membuat rambut yang menutupi wajah Helly terkibas kemana-mana. Entah kenapa hatinya langsung berdegup kencang tiada henti seolah-olah, dia menemukan cintanya kembali yang telah sekian lama menghilang.

“Aku akan membawanya ke rumah sakit, kau tenanglah.” Bujuk Varun yang mengangkat tubuh Helly kemudian langsung berjalan menuju mobilnya. Dengan sangat pelan, Varun menidurkan Helly di jok belakang.

“Jika terjadi sesuatu kepada Ka Helly, lu gue end!” Ucap Sidd lalu pergi meninggalkan Prerna.

“End juga!” Gumam Prerna yang segera menyusul Sidd.

••••••••••

Selama perjalanan, Varun hanya sibuk menyetir saja. Sedangkan Sidd? Anak itu sedang mengusap darah yang berada di kepala Helly dengan sangat pelan. Dia takut, jika Helly kenapa-kenapa. Lalu nanti dia akan tinggal bersama siapa?

“Dia kakamu?” Tanya Varun memecah keheningan. Sidd hanya membalas mengangguk. “Kenapa kalian bisa berada di jalanan seperti tadi?” Lanjut Varun bertanya.

“Kami diusir, Tuan” Jawab Sidd.

“Dari rumah atau kontrakan?” Tanya Varun lagi.

“Kontrakan, setelah Ibu pergi, kami menjadi susah dan menderita” Jelas Sidd.

“Ayah kalian kemana?” Tanya Varun. Sidd tidak membalas pertanyaannya melainkan terus terdiam menahan air matanya yang hampir tumpah. “Ops maaf. Apakah saya salah bicara?” Lanjut Varun.

“Ya, anda salah bicara. Karena pertanyaan anda mengenai Ayah kami, aku harus mengingat kejadian itu lagi” Ketus Sidd.

“Hey pelankan nada bicaramu!” Celutuk Prerna. “Memangnya kau saja yang tidak punya Ibu, kami juga tidak punya sama sekali” Lanjut Prerna.

“Rerna diam. Okay jangan bahas masalah Ayahmu karena aku hanya ingin tau dan tidak mau terlalu tahu” Jawab Varun. Darisanalah percakapan mereka berakhir.

Sesampainya di rumah sakit, Helly langsung dimasukan ke ruang oprasi karena luka dikepalanya cukup dalam. Sidd semakin tidak karuan, dia tidak duduk sama sekali melainkan terus Berdo’a agar Helly bisa sembuh total.

“Ya Allah. Kau tahu kan? Hamba sangat menyayangi ka Helly? Aku hanya ingin minta, selamatkan dia. Ya aku mohon,” batin Sidd mengangkat kedua tangannya.

“Kau sedang apa hah?!” Tanya Prerna ketus. Sidd menatapnya sinis.

“Berdo'a lah, apalagi?” Jawab Sidd tidak kalah ketus.

“Hey kami tidak Berdo'a sepertimu. Kau mengangkat tanganmu tapi kita, menyatukan tangan” Jelas Prerna.

“Itu adalah Agamamu dan aku? Adalah Agamaku. Saat kecil, Ibu selalu bercerita jika Agama islam, adalah Agama yang paling di Ridhoi Allah,” ucap Sidd dengan tersenyum manis.

“Pasti Ibumu orang yang baik sehingga bisa mendidikmu sepintar ini. Ya, berarti kami berbeda Agama” Ucap Varun nimbrung.

Tidak lama kemudian, Dokter keluar. Semuanya berdiri dengan memasang tampang panik.

“Bagaimana keadaan kakaku?” Tanya Sidd dengan raut wajah yang sangat cemas.

“Pasien baik-baik saja cuman kepalanya terbentur sehingga dia pingsan” Jelas Dokter. Semuanya menghembuskan napas lega. Sidd yang sangat senang segera berlari masuk menemui Helly yang tubuhnya dipasang oksigen.

“Kaka ....” Rengek Sidd memeluk tubuh Helly dengan erat. Dengan pelan, Helly membuka kedua matanya dan melirikan ke wajah Sidd yang sedang menatapnya.

“Hai Adikku?” Sapa Helly dengan suara sangat pelan. Varun dan Prerna langsung datang menghampiri.

“Ka aku kira tadi kau akan meninggalkanku. Aku cemas saat kau berlumuran darah seperti tadi. Aku sayang kau, Kak” Jawab Sidd.

“Mana bisa aku lari dari tanggung jawabku? Aku tidak akan apa-apa.” Ujar Helly. Namun, tatapannya teralihkan kepada Varun yang sedang menatapnya dengan kagum.

“Asalamu’alaikum? Tuan siapa?” Tanya Helly.

“Salam, a-ku yang tidak sengaja menabrakmu. Tadi hujan lebat aku tidak bisa fokus hingga terjadilah begini. Tolong, maafkan aku” Pinta Varun menyatukan tangannya.

“Jangan memohon seperti itu, aku sudah memaafkanmu, tuan.” Jawab Helly tersenyum manis. “Ehm aku akan pulang saja” Lanjut Helly akan bangun.

“Tidak kondisimu masih lemah. Kenapa mesti pergi? Kau harus menginap disini” Jelas Varun menghentikan Helly.

“Tidak, siapa yang akan membiayai semua ini? Aku tidak punya uang, untuk makan saja tidak ada” Jawab Helly menundukan kepalanya.

“Aku yang membayarnya itung-itung balas budi atas apa yang telah terjadi” Jelas Varun.

“Oh, terima kasih banyak padamu. Namamu siapa?” Tanya Helly mengulurkan tangannya.

“Varun sharma, dan ini Adikku, Prerna sharma” Ucap Varun.

“Helly nigam, ini adik tersayangku, Siddharth nigam” Ucap Helly. Lalu mereka saling melepaskan tangan.

Krubukk_-

Perut keroncongan Sidd berbunyi membuat mereka tertawa puas.

“Hahaha kaya Radio rusak!” Ejek Prerna terkekeh.

“Kau belum makan? Okay tunggu disini aku akan membelinya di kantin. Kita makan sama-sama,” semuanya mengangguk.

Bersambung💜❤

They GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang