Part 4

26 6 2
                                    

Happy Reading
.
.
.

Fira saat ini sedang dalam mood yang jelek. Dikelas pun ia memilih diam tidak bicara dengan Lia ataupun Olla. Entah apa yang dipikirkan Fira Lia pun tidak tahu.

Setahu Lia, jika Fira dalam mood jelek biasanya dia sedang memikirkan Rio mantannya. Tapi sudah lama Fira tidak memikirkan cowo itu, jadi Lia tidak tahu penyebab utama badmoodnya Fira.

Dikantin pun Olla dan Lia saling bertatap bingung akan tingkah laku Fira yang berubah.

"Fira.." panggil Olla lembut. Namun yang dipanggil kini sedang mengaduk-aduk seisi mangkok baksonya. Dengan terpaksa Lia menarik mangkok baksonya dan dijauhkan dari jangkauan Fira.

"Kamu tuh kenapa sih Ra? Kalo kamu punya masalah bilang dong jangan diem terus kek gini! Nanti kapan masalah kamu bisa kelar haa?!" tanya Lia yang sedari tadi penasaran dengan Fira yang tak kunjung mengeluarkan sepatah kata pun.

"Kenapa kamu gamau cerita sih Ra? Atau kamu udah gak nganggap kami kawan lagi ya? Iya gitu?" kini ganti Olla yang bersuara masih dengan suara khas lembutnya.

Fira menatap kedua sahabatnya bingung. Masalahnya ia tidak tahu letak kesalahannya sehingga kedua sahabatnya mencekcoki  ini itu padanya.

Fira memang lagi malas bicara dengan siapapun walau dengan sahabatnya sendiri. Mood Fira lagi tidak baik dan ditambah sahabatnya yang terlalu possesive terhadapnya membuat Fira semakin tak karuan.

Lagi-lagi Fira masih belum mau bicara, melihat Fira yang tak kunjung cerita membuat Lia geram. "Jawab dong Ra!" teriak Lia tepat pada depan muka Fira.

Fira yang dapat perlakuan seperti itu tadinya hanya kaget, tapi itu membuatnya makin kesal hari ini. Dengan tatapan kesal Fira berdiri dan hendak pergi.

Ketika hendak pergi tangan Fira ditarik oleh Lia. "Kalian itu kenapa sih! Udah deh aku itu lagi Datang Bulan!" teriak Fira ditengah-tengah keramaian kantin.

Perkataan Fira itu sontak membuat seisi kantin menatapnya bingung dan sukses membuat Fira malu dan kembali duduk menyembunyikan mukanya dipunggung Olla.

"Aku malu taukk! Ah kalian itu ya bikin aku emosi tau nggak!" Oceh Fira didalam persembunyian mukanya.

"Salah kamu sendiri! Coba tadi bilang ke kita kalau kamu lagi ada tamu, kan kita nanti bisa ngertiin." sesal Olla kepada Fira.

"Aku dari rumah emang pengen puasa ngomong la.." Fira menjatuhkan kepala di meja kantin.

"Udah guys yang penting kita sekarang tahu penyebab Fira badmood karena M" ucap Lia sambil tertawa. Setelah itu mereka membayar makanan dan minuman masing-masing dan balik menuju kelas.

Saat menuju kelas lagi-lagi Fira bertemu dengan Devan and the geng. Tapi yang membuat Fira heran bukan masalah Devan dkk, tapi tentang masalah cewek yang bergelayut manja di tangan Devan.

Fira sempat terpaku yang melihat hal itu. Ia merasa tidak rela melihat cewek itu dengan manja nyentuh Devan.

Aish..apa hubungannya ama aku sih. Ya biarin ajalah mereka kaya gitu. Toh bukan urusanku. Batin Fira

"Itu Chika kaya orang utan aja gelayutan di tangan orang. Kaya kekurangan pohon deh, padahal noh banyak pohon di halaman" cerca Lia yang juga kesal melihat hal itu.

"Ah kamu mah berani ngomong dibelakang doang. Coba deh ngomong di depan muka tuh cabe! Kena semprot tau rasa kamu!" Kata Olla asal.

"Wah wah wah..kamu juga bilang dia cabe. Kena semprot juga tuh ntar kamu. Hahaha"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the beauty of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang