Wattpad Original
Ada 8 bab gratis lagi

Prologue

61.2K 4.8K 145
                                    

"Kemarilah Victoria."

Victoria merangkak, mengikuti perintah neneknya lalu berbaring di sebelahnya. Tubuh mungilnya tersembunyi di antara tumpukan boneka dan selimut sementara neneknya, Polina, berada di tepi kasur dengan sebuah buku dongeng bergambar di tangannya.

"Aku ingin cerita yang lain, Nek." Victoria kecil protes ketika melihat sampul di buku dongeng yang neneknya pegang.

"Kau ingin cerita seperti apa?" Polina tersenyum lembut dan merapikan anak rambut Victoria yang berantakan.

"Tentang pangeran dan naga, dan umm ... penyihir. Peri ...." Victoria menggumamkan akhir katanya, sebuah botol susu di bibirnya, mata biru gelapnya menatap Polina dengan kilat jenaka dan polos.

"Baiklah ...." Polina terdiam sesaat, berusaha mengingat-ingat kembali cerita yang pernah ia dengar bertahun-tahun lalu. Saat ia masih seumuran Victoria, saat ia masih lima tahun dan juga berada di bawah pengasuhan neneknya. "Aku punya sebuah kisah rahasia."

Mata cemerlang Victoria berkilat senang, gadis kecil itu mengangguk antusias. "Rahasia." Victoria meletakkan telunjuknya di depan bibir.

"Kau juga tidak boleh menceritakannya kepada Tommy." Polina menunjuk ke arah Tommy, bayi kecil yang baru berusia tiga bulan yang tertidur di keranjang bayi sebelah kasur Victoria. "Sshh ...." Polina meletakkan telunjuknya di depan bibir.

"Cepat! Cepat! Cerita kepadaku, Nek!" Victoria mengucapkannya dengan nada penuh semangat.

"Ini tentang sebuah negeri antah berantah. Negeri di balik cermin." Polina memulai kisahnya, matanya menatap sebuah cermin dengan ornamen bulan bintang yang berada di belakang pintu. "Negeri yang terletak di dunia yang berbeda dari kita. Namanya Esarant. Tempat di mana makhluk fantasi yang kau dengar selama ini bersembunyi, jauh dari manusia. Peri-peri yang bersembunyi karena takut dikejar oleh manusia-manusia yang serakah di sini, serigala-serigala yang berlari karena mereka kehilangan tempat tinggalnya dan para penyihir yang takut dibakar oleh para manusia."

"Apa tidak ada manusia di Esarant, Nek?" Victoria berhenti mengisap botol susunya lalu bertanya kepada Polina dengan penasaran.

"Tentu saja ada, tetapi tidak sebanyak di London atau Kiev." Polina tertawa kecil. "Ada manusia, dan bahkan mereka pun lebih hebat dari kita di sini. Mereka memiliki kemampuan hebat dan mereka juga cukup ditakuti di Esarant."

"Mereka tinggal di Esarant?"

Polina mengerutkan keningnya sejenak, seperti tengah berusaha mengingat sesuatu lalu melanjutkan. "Ya, mereka tinggal di Esarant. Tepatnya di Inkarnate."

"Inkarnate." Mata Victoria mengerjap karena takjub. "Aku ingin ke sana."

"Esarant memiliki tiga tempat, Darkbay, Shadebay, dan Lightbay. Di mana makhluknya pun dipisahkan oleh tempat tinggal mereka. Para peri, elf, dan sebagian makhluk terang tinggal di Lightbay, tempat yang nyaris selalu dipenuhi cahaya tiap tahun. Para serigala, vampir ...." Polina pura-pura menggigit telinga Victoria dan membuat gadis itu tertawa kecil. "Dan makhluk-makhluk malam tinggal di Darkbay. Mereka adalah makhluk dibuat oleh bulan dan kekuatan mereka berasal dari bulan, cahaya matahari tidak akan membunuh mereka tetapi membuat mereka cukup lemah."

"Bagaimana dengan Shadebay?"

"Shadebay dipenuhi oleh makhluk pencampuran keduanya. Dan juga makhluk-makhluk yang tidak bisa bertahan di Darkbay ataupun Lightbay."

"Lalu Inkarnate terletak di Shadebay?"

"Tidak, Vicky. Inkarnate terletak di benua mereka sendiri. Jauh dari tiga bagian Esarant yang lain."

"Lalu apakah mereka memiliki pangeran dan raja dan putri dan ratu dan ... dan ...." Victoria berbicara cepat membuat Polina lagi-lagi tertawa kecil.

"Tentu saja ada. Aku akan menceritakan kepadamu tentang seorang raja yang tidak memiliki hati."

"Bagaimana dia bisa tetap hidup bila tidak memiliki hati?" Victoria mengerutkan keningnya dalam-dalam.

"Karena ada seorang putri yang bisa menyembuhkannya. Mereka akan memiliki kisah yang berakhir bahagia." Polina bercerita dengan sabar tentang Inkarnate dan perang di antara lima kerajaan. Sebuah dongeng yang ia dengar puluhan tahun lalu dari seorang wanita gipsi tua di desa kecil.

Dongeng yang perlahan akan Victoria lupakan dan tidak ia ingat lagi. Tidak sebelum ia menginjak Esarant dan dongeng itu tidak lagi menjadi sebuah kisah pengantar tidur biasa. Esarant, sebuah tempat di mana para makhluk itu bersembunyi dan seorang pangeran yang tidak memiliki hati datang kepadanya.

Mirror, Mirror | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang