PROLOG

2K 106 14
                                    

Hai... hai... semuanya. Sudah siap baca cerita ini? Prolognya panjang loooh...

Nah tapi sebelum baca yuk kita teriak 'SASEMSE' sama-sama (dalam hati juga boleh)

1... 2... 3...

'SASEMSE!!!'

Sekali lagi...

'SASEMSE!!!'

Lebih keras yuuk...

'SASEMSE!!!'

Hehehe... kenapa ii ajakin teriak dulu? Sebenernya biar makin semangat bacanya, makanya kita teriakin dulu Pak Baekhyunnya. Dududu dudu duduuu.... Makasih yang udah ikut terik wkwkkwkw.

oke deh langsung aja baca...

***Happy reading gengs***


Bisa dibilang gue adalah perempuan hamil paling menyebalkan seduania karena sering ngidam yang aneh-aneh sampai membuat suami gue yang terkenal rese sekalipun kadang dibuat jengah oleh keinginan gue. Ngidam gue itu terbilang ngidam yang cukup ekstrim dan bisa membuat orang geleng-geleng kepala saking anehnya permintaan yang gue minta. Ngidam es kelapa muda yang harus suami gue sendiri yang metik langsung dari pohonnya sampai mau pudding tape yang ditaburin kacang goreng pun pernah gue alamin. Untungnya suami gue itu selalu nurutin permintaan gue sekalipun gue tahu dia harus meredam kekesalannya.

Biasanya ngidam gue yang super nyebelin itu cuma sebatas soal makanan aja, jadi seenggaknya suami gue masih bisa nurutin permintaan-permintaan aneh gue. Tapi hari ini ngidam gue udah merebet ke mana-mana.

"Kakak... ayo dong... plis.... pliis... pliiis... yaaaa..." Gue merajuk ke suami gue yang sedang menghabiskan kopi paginya sebelum berangkat ngajar ke kampus.

Bukannya menjawab, dia malah tetap asik dengan koran bacaannya dan terus mengabaikan rengekan gue meski gue udah narik-narik kemejanya. Karena kesal akhirnya gue jambak juga rambutnya sampai membuat dia meringis kesakitan. Bodo amat ah, botak botak deh sekalian.

"Kakak rese!" teriak gue.

"Aw aw, sakit Anna." Suami gue melepaskan tangan gue dari rambutnya.

Gue mamasang raut cemberut lalu masuk ke dalam rumah. Gue bisa dengar suami gue seperti melipat koran yang dia baca membuat gue mengulas senyum kemenangan karena gue yakin dia bakalan nyusulin gue.

"Yang lain aja." Suami gue tiba-tiba menarik tangan gue untuk menghentikan langkah gue.

Tuh kan dia nyusulin. Dududu dudu duduuuu...

"Gak mau!" kata gue cepat dengan nada yang masih kesal sambil menarik tangan gue yang tadi dia tahan.

Suami gue memijat pelipisnya lalu kembali meraih tangan gue dan menuntun gue untuk duduk di sofa ruang tengah. Gue menurut tanpa banyak protes meski gue masih kesel karena dia tidak mau menuruti keinginan ngidam gue yang satu ini.

"Yang lain ya, kamu boleh minta apa aja asal jangan itu." kata suami gue berusaha membujuk.

"Seblak." kata gue yang malah dibalas helaan nafas berat dari dia.

"Minus itu juga."

"Tuh kan, ya udah ah kalau gak mau gak usah banyak negosiasi," kata gue dengan wajah yang semakin cemberut, "tapi nanti kalau misalkan anak Kakak ileran jangan salahin saya ya." ancam gue pada akhirnya.

"Yang lain." dia tetap bersikeras.

"Bisa lebih spesifik maksud yang lainnya itu apa?" tanya gue sambil melipat tangan di depan dada.

[DR] I STILL LOVE YOU -Hiatus-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang